Teh Nida
Tanya
Meski sudah tau apa passion kita, gimana mengatasi ketika bad mood melanda? Soalnya buat sy yg moody, sering banget muncul pada saat mau mengerjakan sesuatu, padahal itu sudah passion saya.
Tanggapan
Teh Nita memberi pertanyaan kembali
Adakah yang masih ingat ?
Teh Arsy Fauziah menanggapi.
“Yang ini bukan teh”
Bu Septi: dijawab ya sederetan pertanyaan di bawah ini
Apakah saat ini merasa ENJOY dengan ranah passion saat ini?
apabila jawabanya TIDAK maka carilah ranah passion yang lain
apabila jawabannya IYA lanjut ke pertanyaan selanjutnya
Apakah setiap kali ada ujian/ diberikan tingkat kemahiran yang lebih tinggi di ranah passion ini kita menghadapinya dengan EASY?
Kalau jawabannya TIDAK maka passion itu hanya hobi kita saja, bersenang-senanglah dengan hal tersebut untuk refresh saja, tidak perlu mentargetkan apa-apa.
Kalau jawabannya YA masuk ke pertanyaan selanjutnya.
Apakah kita merasa tertantang untuk menekuni ranah passion tersebut, dengan konsisten, sehingga memenuhi jam terbang kita untuk jadi seorang yang EXCELLENT di bidangnya?
Kalau jawabannya TIDAK maka carilah penyebabnya apa, apakah faktor external atau faktor internal yang membuat anda tidak bergairah untuk konsisten menuju excellent ini, apabila ketemu, berubahlah dan masuk tahap selanjutnya, apabila tidak bisa berubah, silakan mulai dari awal dengan mencari ranah passion yang lain.
Kalau jawabannya IYA selamat anda sudah menemukan sesuatu yang MUNGKIN bakat kita. lanjut ke pertanyaan berikutnya.
Apakah kita mengasah yang kemungkinan menjadi BAKAT kita tersebut secara terus menerus dari hari ke hari dengan 100 % fokus di bidang tersebut?
Kalau jawabannya TIDAK bakat itu hanya bagaikan senjata hidup yang diberikan Allah ke kita dan kita tidak mengasahnya sehingga menjadi tumpul, tidak bisa digunakan untuk aktivitas produktif kita.
Kalau jawabnnya IYA selamat, anda sudah masuk tahap EARN, produktif dengan bekal yang mungkin memang BAKAT kita.
Saya katakan MUNGKIN memang BAKAT kita, karena sejatinya tidak ada seorangpun yang tahu dengan persis apa yang sudah diberikan Allah ke kita untuk hal ini. Kita hanya bisa membaca tanda-tanda yang ada pada diri kita dan lingkungan saja, karena tidak bisa langsung mengkonfirmasi ke Allah, apakah benar tujuan DIA menciptakan kita di muka bumi ini adalah seperti apa yang kita rasakan saat ini. Maka dalam doa kita selalu memohon, semoga kehendak kita sesuai dengan kehendakNYA.
Sehingga ikhtiar itu adalah hak kita, dan hasil adalah hak Allah
Indikatornya apa yang kita capai membuat kita bahagia, dan bahagiapun bertingkat, silakan dipilih sendiri mau level yang mana:
Level terendah namanya Pleasant Life yang sifatnya fisik seperti ketika kita makan makanan yang enak banget, akan tetapi bahagia ini cepat pudar karena walaupun enak kalau makannya kebanyakan jadi nggak enak
Level kedua Good Life yaitu ketika melakukan sesuatu pekerjaan asik banget sampai waktu hilang tidak terasa.. ini sifatnya Mental bukan fisik
Level ketiga namanya Meaningful Life yaitu ketika kita bisa memberi manfaat sebanyak banyak nya bagi orang lain yang ini sifatnya Spiritual
Teh Amalia Dewi
“Rasanya jawabannya ada di webinar abah rama yg tadi ya “
Link YouTube https://youtu.be/GWBv82EJDo4
Teh Nita Bertanya.
Ingat rumus yang pernah saya kasih?
Teh Nida Muthia
⌨4🔢#⃣➗➖➕
Motivasi itu naik turun , rumusnya adalah sbb :
Behaviour = Motivation x Ability x Trigger
maka ketika motivasi anda turun, maka naikkan ability, ciptakan trigger dan tentukan perubahan perilaku apa yang kita inginkan.
Jawaban Teh Nita
⌨4🔢#⃣➗➖➕
Motivasi itu naik turun , rumusnya adalah sbb :
Behaviour = Motivation x Ability x Trigger
maka ketika motivasi anda turun, maka naikkan ability, ciptakan trigger dan tentukan perubahan perilaku apa yang kita inginkan.
Bu Septi :
Trigger itu adalah pemicu yg membuat kita menjadi tergerak melakukan sesuatu. Bisa dari internal maupun eksternal.
Contoh kasus:
Ketika dulu kita tidak menyelesaikan skripsi kita, tiba-tiba dapat kabar bahwa orangtua kita sakit keras, maka kondisi eksternal ini bisa menjadi trigger yg mengubah perilaku kita untuk menjadi lebih rajin dan tekun menyelesaikan skripsi
Contoh lain:
Ketika kita paham bahwa usia kita sdh tdk lagi muda, dan sampai sekarang belum menemukan siapa diri kita. Maka muncul trigger dari dalam bahwa sebelum 40 th saya sdh harus menemukan misi spesifik hidup
2. Teh Nina
Tanya
“Berkaitan materi misi spesifik hidup dan produktivitas..
Saya mau tanya begini :
Bagaimana jika kita memiliki dua hal yang sekaligus ingin kita dalami? Bagaimana stretegi2 yang harus dilakukan?
Langsung contoh ya teh, saya meyakini bahwa misi spesifik hidup saya adalah bisa berbagi dengan orang2. Hal yang membuat saya SUKA dan BISA adalah ada dua hal yaitu mengajar dan bisnis. Dua hal ini sekarang saya sedang jalani. Akan tetapi, saya merasa tidak maksimal di keduanya. Padahal, saya meyakini bahwa ketika saya dalami, saya bisa dan mampu untuk menghasilkan "EARN" baik secara materi ataupun tidak, yang artinya saya bisa produktif. Nah, yang jadi masalah, saya tidak bisa meninggalkan salah satunya, karena sok kepikiran kalau satu gk di jalani teh.. Tapi ketika di jalani keduanya pun justru setengah2 gtu dan menggangu produktivitas.
Jadi adakah saran untuk saya harua bagaimana?”
Tanggapan
Teh Nida Muthi A
“Mau coba menanggapi.
Sama teh, saya pun begitu. Rasanya ada beberapa hal yg ingin sy capai dalam waktu bersamaan, tapi kalau lgsg semua, malah jadi gak tuntas semua.
Jadi sepertinya yg harus kita lakukan adalah menentukan prioritas lalu fokus di salahsatu hal dulu. Trus tentukan target mau sampai sejauh apa tercapainya, kalau sudah tercapai, bisa lanjut ke hal kedua.. Itu yg sy coba terapkan ke diri sendiri Teh Nina
Teh Nina ngajar dimana kalau boleh tau?
Kalau di institusi pendidikan, mengajar itu gak hanya disitu kan teh. Mengajar bisnis kan bisa juga, kayak mentor2 bisnis gt, jadi dua passion menjadi satu”.
Teh kiki S
“Bikin grup mengajar bisnis aja, sambil ngajarin bisnis pun lancar jaya rekening pun jadi gendut iya kan??
Ajarin yang pengen usaha tapi belum punya ilmunya”
Teh Ghina Nurbaeti
“Stju th,aku itu tipe followers yg trkdng hrs ada cntoh dlu bru ngkutin bhkn bsa jdi mengembngkan cntoh tsb, sepertnya itu kelemahan gna jdi g maju2 deh “ (menyetujui tanggapan Teh Kiki)
Teh Amalia Dewi
“Mau menanggapi jg teh..
Mungkin diterapkan prioritas mana yang lebih utama atau yang dirasa lebih memberi manfaat untuk orang banyak.
Misalnya mengajar dirasa lebih banyak memberikan manfaat, maka bisnis bisa didelegasikan/bekerja sama dengan orang lain dengan teh nina tetap memantaunya. Jadi akhirnya keduanya tetap bisa dilaksanakan.”
Jawaban Teh Nita
“Menurut pendapat saya tidak apa-apa. Karena siapa tau dari hal-hal yang banyak itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh, akan membuka pintu rezeki, contohnya seperti saya yang suka literasi,edukasi, juga craft, saya menarik benang merah agar bisa berkesinambungan dan tetap fokus jadi bikin rumah belajar buat anak yang ada taman baca,craft, sambil mengajar juga misalnya , atau bisnis dan craft bisa beriringan “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar