Dari : Nida Muthi Athifah
Menurut teteh, sebenarnya apakah semua orang dapat ber-entreupreneur? Memang kan sunnahnya kita berwirausaha, tapi gimana kalau kita merasa tidak bisa berwirausaha?
Jawaban
Siti Fania Mahardika
Izin menanggapi, kalau menurut fania sih. Pasti ada satu sisi keahlian yang kita bisa teh Nida. Mungkin kita belum tau apa itu. Fania dlu juga begitu bingung mau usaha apa. Ternyata sebenarnya fania bisa cuman males aja kali hehe. Dan alhamdulillah suami sangat mendukung dengan apa yang sekarang dikerjakan. Coba mencoba gitu awalnyaa
Sri Rejeki
Pada dasarnya setiap orang punya jiwa entrepreneur, buktinya kalau kepepet jiwa usaha nya bakal keluar. Dari ngejualnya dagangan teman sampai jual yang ada dirumah sampai sendok pun dijualin. Yaaaa minimal kalau kepepet usaha buat cari pinjaman. Di dalam entrepreneur kan ada acara ngelobi juga ada nego juga,
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Iya betul, semua orang sebetulnya punya jiwa entrepreneur tinggal kadarnya (terasah atau tidak) yang berbeda tergantung pola asuh dan lingkungan.
Pertanyaan 2
Rena Herdiani Hodijah
jadi setiap orang itu punya ya teh, cuma mungkin sebagian besar dari kita belum tau bagaimana cara memunculkannya. kalau teh fan dengan coba coba dan akhirnya menemukan jiwa tersebut... kalau teh kiki "buktinya ketika kepepet bisa ko" mungkin ini yg dinamakan the power of kepepet hehehe . ditambah juga menurut teh nita tergantung pola asuh dan lingkungan. pola asuh dan lingkungan seperti apa teh yg bisa memunculka jiwa entrepreneur ?
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Sejak kecil ikut orangtuanya berdagang misalnya Oh iya entrepener disini mksdnya yg berdagang. Nah, kondisi ini pun bisa jadi stimulus juga. Lalu, sedangkan entrerprener yang di maksud di NHW ini yaitu sosial entreprener
Sri Rejeki
Betul sekali teh Nita. Bapak saya termasuk orang yang pelit (menurut saya waktu itu) karena keperluan saya lumayan banyak dan kalau diluar budgetnya bapak jadi ga akan keluar itu anggaran, karna butuh makanya saya suka banget bersihin gudang bapak buat ngumpulin koran bekas dan botol bekas trus dijualin deh. Atau ngambil barang tetangga buat dijualin lagi,. Anggaran bapakku buat anak SMA sangat minim waktu itu. Tapi sekarang terasa banget manfaatnya. Atau ibuku yang ngajarin ngerajut,nyulam dan craft lainnya trus aku dan adikku jualin. Allhamdulilah ilmu ini sangat bermanfaat sampai sekarang semua usaha jualan sudah dilakukan dan "the power of kepepet" sangat mujarab hingga usaha lebih keras lagi.
Pertanyaan 3
Siti Fania Mahardika
Jadi nhw sekarang usaha yang membuat sekitar ikut terjun gitu teh? Bermanfaat buat sekitar
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Kita di ajak berempaty pada isu sosial
Pertanyaan 4
Sri Rejeki
Kalau menjadi ketua KWT (kelompok Wanita Tani) di daerahku dan mendirikan sekolah ibu apakah termasuk sosial entrepreneur juga??
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Betul
Pertanyaan 5
Siti Fania Mahardika
Kalau misalkan isu sosialnya mengajak untuk irt supaya lebih produktif tidak ngantor gitu teh bagaimana?
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Betul teh bisa jadi dari passion kita, bisa jadi manfaat untuk org sekitar, contohnya: saya melihat isu sosial di sekitar rumah yg belum ada pengajian atau kajian parenting, akhirnya dengan passion saya di edukator dan craft memadukan belajar mengaji yang asyik dengan craft dan bebikinan akhirnya jadilah GEMAR (Gerakan Mari Mengaji) dan setiap bulannya ada kajian parenting atau pengajian untuk para orang tua. Wah, agak berat ini *sensitif
Tapi tidak ada yang tak mungkin. (Hihi iyaa teh, ini pun sedikit demi sedikit saya dan suami mengajak irt sekitar untuk wirausaha teh. Dan alhamdulillah sebagian ada yang mau bergabung bekerja pada kami )
Pertanyaan 6
Rena Herdiani H
ijin teh nita, ada 1 poin lagi yg belum terjawab. bagaimana jika kita merasa tidak bisa berwirausaha? mungkin adakah kiat lain yg bisa dilakukan bagi kami yg rasanya jauh dari jiwa entrepreneur selain dari coba coba seperti yg disarankan teh fania dan the power of kepepet seperti teh kiki.
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Bisa kita delegasikan kepada ahlinya teh
Pertanyaan 7
Nida Muthi Athifah
Apakah org yg bisa menjalankan sosial entreupreneur adalah org yg sudah bisa memenej urusan domestiknya dgn baik?
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Sepertinya kita ubah mindset dulu ya. Berdagang dan enterpreuner itu dua hal yg berbeda. Dalam enterpreuner ada konsep berdagang (jual beli, alur lebih sederhana, kalau kata suami saya cukup belajar tentang selisih margin). Sedangkan enterpreuner lebih detail, karena mencangkup perencanaan dan pengorganisasian.
Dari beberapa referensi yg saya baca, hadist yg menyebutkan 9 dari 10 pintu rezeki adalah berdagang, tergolong hadist dhaif. Menurut saya silahkan dikembalikan ke ST 30. Saya dari keluarga pedagang, prinsip di keluarga kami semua anak harus tetap berdagang meski bekerja sebagai ASN, dokter, atau yg lain.
Saya pun berdagang di sela-sela kesibukan saya pi semakin kesini saya merasa berdagang bukan dunia saya, apalagi setelah menyelami hasil ST 30. Memanajemen urusan domestik dengan baik bukan hanya syarat untuk menjadi social enterpreneur yang baik. Apapun profesi kita semua berangkat dari beresnya urusan domestik. itu di jawab langsung oleh mba Yani.
Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka akan keluar dengan kesungguhan. (Dodik Maryanto).
Memanajemen urusan domestik dengan baik bukan hanya syarat untuk menjadi social enterpreneur yang baik. Apapun profesi kita semua berangkat dari beresnya urusan domestik. Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka akan keluar dengan kesungguhan. (Dodik Maryanto)
Mengampil peran di IIP ini semuanya harus seijin suami juga anak. Contohnya saya tidak akan jadi fasil disini tanpa seijin,ridho,dan tanda tangan suami dan anak
Eka Purwitasari
Kata²nya "menusuk" banget...
Jadi teringat kata² orang dan dari apa yg dibaca. Intinya, seharusnya setelah menikah/berkeluarga itu kontribusi kita pada masyarakat/dakwah semakin bagus, lebih bagus dari saat ketika masih lajang. Karena setelah menikah seharusnya kekuatan & semangat kita bertambah.
Kalau ada yang setelah menikah ia "tenggelam" berarti urusan domestiknya belum beres.
Sosial enterpreneur mungkin kayak Mas Gola Gong yang bikin Rumah Dunia di Lebak Banten. Atau kayak Mbak Asma Nadia yang bikin Rumah Baca Asma Nadia di berbagai daerah di Indonesia.
Pertanyaan 8
Nida Muthi Athifah
Berarti social entrepreneur itu gak selalu ada berdagang di dalamnya ya Teh Nita?
Beresnya sendiri berarti subjektif sesuai target kita ya teh? Lebih ke mengajak/melihat situasi kah teh Nita?
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Betul teh, karna berdagang dan sosial eunterprnr itu bed. emang kalau kita dengar istilah entrerprener otomatis berfikirnya berdagang
Pertanyaan 9
Liiza Diani Manzil Kinanti
Mau nanya teh bisi salah tangkep. Jadi IIP ini termasuk contoh social entrepreneur juga ga teh Nita?
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Melihat tujuan bu Septi mendirikan IIP ini untuk pemberdayaan perempuan dan agar semua ibu bangga akan perannya sebagai seorang ibu, menurut teteh ini termasuk sosial euntrepener bukan ?
Nida Muthi Athifah
Iyaa
Liiza Diani Manzil Kinanti
Iyaaaa hehe
Rena Herdiani H
saya si iyes teh, apa isu sosial yg diangkat bu septy itu adalah fenomena ibu yg tidak merasa bangga menjalani perannya ya teh? Betul, seperti ibu yang bergelar harus rela di rumah membersamai anak2 nya, namun dengan membersamai anak2nya terciptalah metode jarimatika,abaca dll
Eka Purwitasari
Kalau menurut saya iya teh... Masuk ranah sosial enterpreneur. Sosialnya itu ada nilai empati yg diangkat dari fenomena kaum ibu di masyarakat. Jadi dibuatlah IIP.
Nilai enterpreneur-nya bisa dilihat dari pengelolaan komunitas yg rapi, terdata, terstruktur, sehingga kalau dilihat secara bisnis, bisa ada nilai plusnya yg bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan banyak orang. Misal, dari penjualan buku yg dihasilkan oleh anggota² IIP, atau sharing profit dari kepanitiaan seminar² yg dilaksanakan IIP di berbagai daerah, dll
Pertanyaan 10
Liiza Diani Manzil Kinanti
Kayaknya kalau social entrepreneur kebanyakan berbasis komunitas ya teh? Kayak Rumah Baca Asma Nadia, Gola Gong, Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali
Jawaban Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Tidak juga teh. Contoh langsung Bu Septi
- abacabaca
- Jarimatika
- jari Qur'an
- bunga kembang dialam
- ibu profesional
- nirmana
- dll ( ada banyak soalnya, project tiap tahun)
Anak-anak Bu Septi
Enes
- bright bride
- project makan buahnya tanam bijinya
- busana eneska
Ara
- moo's project
- UR Travelearner
Elan
- studio elan
- so bike, sepeda bamboo
- pasar Papringan
Pertanyaan 11
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Sudah mengertikah sekarang maksud dari sosial euntrepreneur ?
Jawaban
Liiza Diani Manzil Kinanti
Alhamdulillah sudaaah ðŸ¤
Nida Muthi Athifah
Kayaknya sudah terbayang..
Pertanyaan 12
Berarti kalau sy mau bikin rumah baca di rumah, sm mau sharing2 keilmuan khususnya ttg perkembangan anak di komplek rumah, bisa kan ya teh?
jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Bisa banget teh
Eka Purwitasari
Kalau menurut saya bisa banget teh
Pertanyaan 13
Ghina Nurbaeti
Teteh kalo mslkn kgiatan sosial enterpreneur nya berbayar itu bleh g ?Mslakn sya bka krsus sempoa d rmah anak2 ttngga ikut tpi berbyar gtu, itu trmsuk g th??
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Boleh teh, melihat dari isu nya bagaimana ? Dan tercipta berbayar yang tdk memberatkan misalnya
Pertanyaan 14
Ghina Nurbaeti
Krna kalo sempoa kan ada lmbga nya th ASMA jdi media nya d sdiakn dri lmbga jdi ada strandar byarnya sesuai dgn MOU wktu akad. Msh kah trmsk tg??
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Teteh bisa *dream it* berbagi belajar sempoa gratis di sekitar tmpt tinggal misalnya
Pertanyaan 15
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Jadi, terfikir minggu ini terakhir NHW, bagaimana kalau kita adakan 30 mld dengan peserta yang memiliki be,do,have dan start from emphaty
Agar jadi inspirasi
*Dream it, Do it, share it, grow it*
Minggu depan bagaimana ?
Yang siap japri saya ya dan buat flyer menarik seperti flyer profil guru tamu
Jawaban
Rena Herdiani H
ayoook teh
Siti Fania Mahardika
Boleh tuh teh Nita
Ghina Nurbaeti
Boleh teh nit seru kyaknya. Bismillah in syaa allah mau nyoba nanti
Pertanyaan 16
Restu Ayu Eatama
Assalamualaikum teteh teteh... punteun baru bisa gabung dan langsung mau ngajuin pertnyaan nih.. hehhe. Untuk NWH#9 apakah passion yang d bahas hanya 1? Bagaimana jika kita punya beberapa passion. apa passionnya harus yang sesuai dgn kuadran suka dan bisa ? Jika ya bagaimana jika hal yang kita suka dan bisa itu kurang bisa memberi pengaruh kpd msyrkt sekitar khusnga dibnding dgn hal yang kita suka tpi kita blm bisa, dikarenakan melihat isu sosial yang ada di sekitar lingkungan rumah. Gitu teh Nita kira2 yg jdi unek2 saya..
Mangga teteh2 mungkin ada yang bisa menanggapi..
Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Boleh lbh dari 1 atau yg berkaitan, contoh passion yg kurang berpengaruh ?
Restu Ayu Eatama
Contonya sya hobi masak, kalo sya bkin gerakan makanan sehat, sepertinya akan kurng berdampak karena dilihat dri segi ekonomi teh..
Bedahal sma hal lain yang saya suka, tpi blum begitu saya kuasai, dn sepertinya bisa memberdayakan masyarakat sekitar dan meningktkan perekonomian gitu..
Gmn teh tuh teh?
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Ga ada yg ga mungkin teh kalau belum mencoba, berkolaborasi dengan yang sebulu sama
Kalau di IP Bandung di RB Boga Bandung misalnya. Dengan hobi masak bisa ajak anak2 dkt rumah gitu olah makanan sehat atau camilan sehat yg jadi ga bikin anak takut makannya, atau jual olahan makanan sehat
Restu Ayu Eatama
Mmhh.. gmn klo kita liat isu sosialnya dlu, bru d sesuaikn sma hobi gitu teh..Kendlanya d jualannya teh, krna blm memungkinkan bkin mknn dlm jmlh bnyak..
Atau dbkin plannya dlu aja gitu teh..
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Ya teh boleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar