Selasa, 06 November 2018

Kulwap - Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
Oleh: Devi Azhar*

Mustahil Melejitkan Potensi Kreatif Anak, Jika Tidak Dimulai dari Mamaknya :D

Apa yang kita pikirkan pertama kali jika mendengar kata kreatif? Mungkin sebagian langsung terbayang dengan karya seni yang unik, sebagian lagi mungkin membayangkan tentang teknologi yang bisa membantu kehidupan keseharian manusia, mungkin ada juga yang mengaitkannya dengan kerajinan tangan atau bahkan musik.

Yup, semua bisa jadi benar karena kreatif dan kreativitas itu hampir selalu berkaitan dengan karya cipta, seperti pengertian kreativitas itu sendiri menurut KBBI; kemampuan untuk mencipta. Senada dengan itu, menurut kamus Webster dalam Anik Pamilu (2007:9) kreativitas adalah kemempuan seseorang untuk mencipta yang ditandai dengan orisinalitas dalam berekspresi yang bersifat imajinatif.

Hampir setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi kreatif, entah apapun yang ada dibenak sang orang tua itu, yang penting anaknya harus kreatif! Tapi sebetulnya, kenapa 'sih anak kita harus kreatif?

Menurut saya yang sekitar 5 tahun terakhir berkecimpung di dunia cipta, rasa dan karsa yang melibatkan anak-anak... kreativitas itu padalah PROSES bukan tujuan akhir.

Kreativitas itu dibutuhkan untuk membantu memecahkan sebuah masalah dengan alternatif-alternatif solusi yang lebih sesuai (lebih efektif, efisien dan lebih bermanfaat) untuk orang tertentu pada saat dan kasus tertentu yang berbeda.

Masalah disini bisa sangat beragam, dan ini berarti proses pemecahan masalahnya juga bisa sangat beragam, dan disinilah muncul daya berkreasi.

Lalu kenapa anak-anak perlu jadi kreatif?

Anak-anak sejatinya belum perlu jadi kreatif, mereka hanya perlu belajar dan dibiasakan untuk mencoba berbagai solusi pada sebuah masalah, dan dengan itu akan muncul pola-pola baru pemecahan masalah yang hasilnya akan muncul sebagai kreativitas dalam dirinya; dan jika itu terus dilatih, maka sebuah keniscayaan kedepannya kelak ia akan mendapatkan banyak pandangan, wawasan dan pengalaman untuk memecahkan sebuah masalah dengan alternatif-alternatif solusi, dan disinilah ia menjadi kreatif.

Kreativitas itu spektrumnya luas ya bu ibu... mulai dari hal-hal kecil sehari hari yang biasa dihadapi sang anak sesuai umurnya, hingga dalam skala yang lebih luas seperti; menjawab sebuah persoalan; memecahkan masalah sains dan sosial; menciptakan sebuah karya; berkerajinan tangan; bermain peran; bermusik; memasak; membuat karya visual seperti gambar, video atau foto dan aneka ragam bentuk kreasi lainnya.

Nah, bagaimana supaya anak bisa jadi kreatif...

Menurut saya, jika ingin anak kreatif harus dimulai dari MAMAKnya dulu... dan BAPAKnya juga... karena anak mendapatkan kelembutan dari ibunya, dan mendapatkan keterampilan dari bapaknya; jika ini dipadukan muncullah daya kreasi.

Kalo orang tuanya hanya menuntut dan jarang memberikan stimulasi, ya jangan harapkan anak untuk bisa kreatif seperti harapan orang tua; karena proses belajar yang baik adalah dengan lead by example, dengan contoh. Dan contoh utama dalam kehidupan sang anak adalah orang tuanya.

Setelah orang tuanya --minimal berniat untuk menjadi lebih kreatif, bisa dimulai dengan mengajak mengeksplorasi berbagai permasalahan sederhana sesuai dengan usianya. Misal dengan permainan-permainan edukatif (yang selama ini kita sering beli di toko online, betul?) Naaah, mulailah bermain bersama, jangan hanya anak saja yang bermain... Orang tua harus mulai ikut bermain, sambil dibantu dengan bercerita dan bernarasi tentang permainan itu... Bangun imajinasinya dan rangsang rasa ingin tahunya.

Apalagi ya...
Ohya, ini berarti kreativitas itu bisa (dan perlu) dilatih... Serta jangan sampai kita membanding-bandingkan anak kita dengan anak yang lain, karena proses belajar dan berpengalaman setiap anak (dan orang tuanya) pasti berbeda... Jangan sampaiiii keceplosan, "ih kok anak itu kreatif ya, ngga seperti anakku..." please jangan... Karena siapa tau potensi kreativitas anak kita ada di suatu bidang lain yang belum tereksplorasi... tugas kitalah membantu menemukannya...

Begitu kiranya pengantar dari saya, hehe... Semoga bisa membuka dialog sederhana ini...

Lalu... duh, mohon maaf ya bu ibu jika tulisan di atas masih banyak khilaf dan salah ketik, misalnya salah penggunaan kata antara kreasi, kreatif, kreativitas dan sebagainya... Maklum masih belajar, hehehe.

Terima kasih bu ibuuu...

Referensi :
Anik, Pamilu. 2007. Mengembangkan kreativitas dan kecerdasan anak. Jakarta:Buku kita.

kbbi.kemdikbud.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar