1. π : Mona
1. Benarkah sejak usia dini kreativitas sudah bisa berkembang pada anak? Seperti apakah tahapan perkembangan kreativitas balita?
2. Saya pernah membaca sepintas mengenai perilaku kreatif teori Freud & teori Kris, bagaimana maksudnya yaa?
3. Guilford (kalau gasalah begitu nulisnya) menyatakan bahwa intelegensi berkaitan dengan berpikir secara konvergen (jawaban mutlak), sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir divergen (pertanyaan dengan jawaban yang beragam). Jadi seperti apakah pertanyaan yang bisa membantu mengembangkan kreativitas Anak itu?
JAWAB :
1. Kreativitas merupakan potensi yang sudah dimiliki sejak lahir dan dikembangkan melalui stimulasi lingkungan. Kebanyakan orang yang kreatif adalah orang yang cerdas, tetapi tidak semua orang yang cerdas memiliki kreativitas (Sternberg, 2009, dalam Santrock 2010). Karena kreativitas ini adalah potensi yang juga dipengaruhi genetik (dibawa sejak lahir), maka sejak usia dini sudah bisa berkembang pada anak. Saya pribadi sampai saat ini belum menemukan literatur yang membahas tahapan perkembangan kreativitas pada balita. Anak yang kreatif mungkin menunjukkan kreativitas pada satu bidang, tetapi tidak pada bidang lain. Misal, anak menunjukkan kreativitas dalam membuat cerita, tetapi tidak dalam seni. Kreativitas pada anak-anak pun berbeda-beda derajatnya. Sejauh ini, literatur ilmiah yang saya baca lebih fokus membahas bagaimana cara mengembangkan kreativitas pada anak, bukan tahapan kreativitasnya. Jika ada tahapan dalam perkembangan kreativitas, maka diasumsikan setiap anak secara umum bisa mencapai tahapan itu seperti dalam tahapan perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi, dan sosial. Padahal dalam konteks kreativitas, setiap anak memiliki derajat kreativitas yang berbeda (dengan definisi bahwa kreativitas adalah kemampuan berpikir ttg sesuatu dengan cara yang BARU dan ORISINIL).
2. Yang saya ketahui, teori Freud adalah teori kepribadian dengan pendekatan psikoanalisis yang membahas dinamika id, ego, dan superego, serta membahas tahapan perkembangan psikoseksual. Sedangkan teori kris saya tidak tahu membahas apa. Dan mungkin ini bukan kapasitas saya untuk menjawab.
3. Tes intelegensi konvensional, mengukur intelegensi dengan pertanyaan yang meminta satu jawaban yang benar (convergent thinking), tetapi bukan berarti intelegensi hanya berkaitan dengan berpikir secara konvergen. Seperti sudah disampaikan pada jawaban no. 1, kebanyakan dari orang yang kreatif adalah orang cerdas karena mereka mampu berpikir dengan cara baru, orisinil, dan bermanfaat/efektif dalam menyelesaikan persoalan. Guilford (1967) adalah orang yang mengawali penelitian ilmiah untuk mengukur kreativitas dengan mengukur kemampuan individu dalam berpikir divergen (memberikan lebih dari satu jawaban untuk satu pertanyaan). Jadi, pertanyaan yang bisa menstimulasi kreativitas anak dengan mendorong kemampuan berpikir divergen adalah pertanyaan yang membuat anak memberikan lebih dari 1 jawaban, seperti:
"Apa saja yang bisa....?"
"Sebutkan...!"
"Bagaimana cara menyelesaikan...?"
"Tunjukkan cara...!"dsb.
Apabila anak sudah memberi jawaban, bisa ditanya "apa lagi?"
Pertanyaan dengan pilihan ganda, benar-salah, memasangkan jawaban adalah contoh pertanyaan konvergen.
2. π: Siti Soidah
Untuk merangsang kreativitas anak, perlu ga teh sebagai ibu untuk menyusun program/kurikulum bermain dengan anak? ada referensi ga teh contoh kurikulum bermain untuk anak biar sesuai dengan tumbuh kembang sesuai usia?
Anak saya usianya 3 tahunπ
Jawab : saya merefer kepengalaman pribadi ya, saya sendiri menyusun poin-poin aktivitas harian mingguan dan bulanan, namun untuk yang terjadwal dan bisa dilakukan banyak orang biasanya saya menyusun aktivitas bermain selama sebulan yang dilakukan oleh saya dan anak dan teman-temannya nah ini saya aplikasikan di Playdate Familia Kreativa yang dilakukan seminggu 2 x.
Untuk contoh kurikulum saat ini banyak bisa kita dapatkan ya, di buku atau di website , atau bahkan kita bisa membuat sesuai kebutuhan , karena perkembangan setiap anak pastinya berbeda jadinyanya buat saja berdasarkan kebutuhan.
Nah saya kasih oleh-oleh e book ya yang sedikitnya saya juga mengacu kesini sebagian, diluar ilmu agama.
3. π: Yuniarti
Anak sulung saya usianya 4 tahun suka berimajinasi berbicara dengan teman imajinasinya. Itu termasuk anak kreatif kah? Apa yang harus saya lakukan sebagai ibu untuk mengembangkan kreatifitasnya? Sedangkan saya tidak begitu pandai bernarasi π
Kalau bungsu saya usianya 11 bulan itu tangannya tidak bisa diam selalu pegang ini itu trus dimasukkan ke mulut. Kalau sedang mengASI pun tangannya tidak mau diam. Apakah itu bisa kita deteksi kalau ia anak yang kreatif? Kreatif dalam hal apa? Apa yang harus saya lakukan untuk mengembangkan kreatifitasnya? Terima kasih, teh
Jawaban:
Secara umum, anak usia 4 tahun suka berfantasi, mereka suka bermain 'make-believe play' atau 'pretend play'. Untuk mengetahui apakah pembicaraan anak termasuk kreatif, perlu diperhatikan isi (konten) pembicaraannya. Apakah anak membuat pembicaraan yang tidak biasa (baru dan orisinil) atau hanya meniru percakapan yg ia dengar dari lingkungannya. Dengan kondisi ibu yang merasa tidak begitu pandai bernarasi, bisa menggunakan buku cerita untuk mengembangkan kreativitasnya. Dengan membacakan buku, kosakata dan wawasan anak bertambah. Setelah membacakan buku, ibu bisa mengajak anak diskusi ttg isi buku dengan meminta dia memikirkan alternatif lain selain solusi yg ada di buku. Misal, "menurut kamu, kalau kita ga punya lem, apa yg bisa kita pake buat bikin layangan?". Di dalam kehidupan sehari-hari juga kita bisa mendorong anak untuk kreatif dalam menyelesaikan masalah, seperti "wah.. selainya abis nih.. kamu punya ide ga biar rotinya tetep enak dimakan tanpa selai?".
Anak usia 11 bulan berada dalam tahap perkermbangan kognitif sensorimotor (menurut teori Piaget) atau fase oral (menurut teori Freud). Pada tahap perkembangan ini, anak-anak belajar dengan sensorik (penginderaan) dan motorik (bergerak). Bagi anak yang masih menyusu, dia mendapat kenyamanan dan kesenangan melalui mulutnya. Di mulut tersebut ada indra pengecap (sensorik). Oleh karena itu, wajar anak usia 11 bulan sering memasukkan segala sesuatu ke mulutnya krn ia ingin mengenal objek tersebut dengan sensor di indera pengecapnya. Anak usia 11 bulan juga wajar tidak mau diam krn dia mengenal lingkungannya dengan bergerak dan mengindera. Untuk mendeteksi apakah ia anak yg kreatif bisa dengan mengamati apa yang dilakukan anak dengan benda-benda di sekitarnya atau apa yang dia lakukan ketika kita mencoba mengambil benda yang diinginkannya. Apakah anak melakukan hal-hal yang solutif atau tidak. Kreativitas dalam kehidupan sehari-hari terlihat dari kemampuan anak menyelesaikan masalahnya. Jd untuk mengembangkan kreativitasnya, berikan kesempatan pada anak untuk menyelesaikan sendiri permasalahannya (sesuai batas kemampuannya), jangan terburu-buru menolong atau hanya memberi 1 contoh.
4. ππ»♀ : Winny
Ada penelitian yang mengatakan kalau anak terlalu banyak diberi mainan malah akan menghilangkan kreativitas mereka. Bahkan anak lebih cepat jenuh dan tidak fokus karena banyaknya pilihan.
Waldorf bahkan menyarankan untuk tidak memberikan mainan ke anak dan membiarkan mereka bosan agar terpicu kreativitasnya untuk memanfaatkan sekitar.
Bagaimana dengan pendapat tsb?
Dan bagaimana juga dengan sering memberikan diy toys kepada anak di mana anak tidak dilibatkan dalam pembuatannya (misal anak masih terlalu kecil, diy toys gak selesai2 kalau anak terlibat, dll)? Apakah hal seperti itu bisa memicu kreativitas atau malah seperti penelitian di atas, bisa bikin anak kehilangan kreativitas?
Jawab :
Pengalaman saya pribadi, anak menjadi lebih kreatif menggunakan benda-benda di sekitarnya untuk bermain ketika ia tidak memiliki mainan sama sekali Jika ingin mengembangkan kreativitas anak, berikan mainan yang bisa ia buat atau mainkan dengan banyak cara tanpa diberi contoh, seperti play-dough, balok, bricks, slime, pasir, kertas lipat, dsb. Dorong anak untuk membuat apa pun yg dia suka dan apresiasi hasil karyanya. Jangan terlalu banyak memberi contoh karena untuk kreatif dia perlu membuat hal baru, bukan meniru.
5. π♀: Ismi Fauziah
Assalamu'alaikum teh dev, salam kenal lagi. Teh, sulung saya usia 7 thn, jika sedang mengerjakan tugas, saya suka memberinya kertas kosong untuk menutupi halaman berikutnya agar dia fokus, hasilnya dia memang lebih fokus, tapi seringnya kertas kosongnya pun digambari/ditulis dengan sesuatu yang dia suka, sehingga tugasnya menjadi lebih lama diselesaikan. Tapi kalau tidak ada kertas kosong, dia sangat tidak fokus, bahkan bisa lebih lama selesainya dan lebih emosi/tidak tenang. Ada saran atau pengalaman kah teh untuk anak yang visual ini teh? Haturnuhun teh dev.
Jawab :
Salam Kenal juga The Ismi Fauziah ....
Gaya belajar anak visual biasanya harus menggunakan alat peraga seperti gambar, diagram infografik dll. Anak akan lebih cepat belajar ketika melihat atau menggambarkan sesuatu.
Supaya anak dengan metode belajar ini bisa belajar dengan lebih efektif, mungkin sebaiknya anak ini mencatat atau menggambar ide-ide melalui mind map.
Anak saya yang pertama juga gaya belajarnya visual sekali, Ketika saya menjelaskan sesuatu harus konkirt tergambar atau ada, missal ketika saya menjelaskan tentang perang khandak pada anak, itu benar2 menggunakan maket sederhana dengan menggunakan mainnya, pasukan menggunakan kewuk dll , nah disini anak menjadi paham dan dia bisa menjelaskan kembali secara verbal dan visual.
6. π: Fiena
Bagaimanakah pola yang sebenarnya harus diterapkan jika misal anak membuat gambar sesuai dengan imajinasinya..contoh menggambar buah mangga diberi warna pink misal... (Jadi tidak pada umumnya tapi Masih tergolong kreatif kan?) .. Nah apakah tugas orang tua dalam kasus ini harus mengarahkan dengan menjelaskan bahwa mangga itu tidak ada yang berwarna pink nak, atau tetap membiarkan anak dengan imajinasinya sendiri.
Jawab :
Kalau saya cenderung akan membiarkan, namun tetap mengajaknya berdialog tentang kenapa dia memberi warna pink, dengan anak berargument, sudah cukup buat saya menganggapnya sebagai proses belajar
7. π: Shofiyah
Teh Dev...Karena anak yg kreatif itu lahir dari ayah & ibu yg kreatif, bagaimana caranya membangun kreatifitas ayah dan bunda? Beberapa dari kita bahkan sudah merasa dirinya tidak kreatif. π
Jawab :
Pertama hilangkan dulu anggapan bahwa kita tidak kreatif lagi,
kemudian... Mungkin harus Piknik yah #Eh
Membangun kreativitas ayah dan Bunda
1. Memulai dari yang sederhana
2. Memberi contoh kepada anak-anak dalam keseharian dan yang tidak biasa
3. Menyempatkan diri untuk berkunjung ke tempat-tempat yang baru dan inspiratif kalua bisa menyimak namun menikmati prosesnya.
4. Banyak membaca dan mencari informasi bisa dr internet atau website2 mengenai kreativitas anak
5. Dan bergabung dengan komunitas – komunitas yang berisi orang-orang berfikiran positif agar terjaga semangat kreativitas
8. π Mona
Ijin menanggapi dengan contoh yaa teh, karna kreativitas bisa mencapai perkembangan kognitif dll. Sejujurnya saya sendiri sedang mengorek info tentang kreativitas anak ini apakah ada hubungannya dengan anak gifted atau tidak. Anak saya pada usia 18 bulan tiba-tiba saja bisa menyebutkan beberapa kosakata bahasa inggris, sampai sekarang usianya tepat 3 tahun sangat mudah baginya untuk menghafal dan menyebutkan kata/kalimat berbahasa inggris, dikarenakan usianya belum cukup melakukan test IQ untuk memastikan dia ini tergolong anak kreatif atau malah gifted sehingga saya hanya melakukan permainan atau kegiatan yang mengikuti kemauan dan kemampuannya aja teh, menurut pandangan teteh bagaimana?
Jawaban :
Menurut saya ini dikarenakan pengaruh lingkungan dirumah kami juga, yamg membuat anak kami bisa sangat mudah menggunakan kosakata diluar bahasa ibu ,
Diluar apakah anak ini gifted atau kreatif yang jelas anak-anak ini diberikan oleh Allah kemudahan dalam menangkap informasi lebih cepat.
Mungkin selanjutnya obrolan ini bisa di konsultasikan pada psikolog ya teh supaya lebih jelas juga
9. π Siti Soidah
Kalau membuat gambar benda mati, misalnya mobil, buah buahan diberi mata dan mulut apakah boleh juga teh?
Soalnya anak kadang suka bertanya, kok mobil ada matanya buπApakah dengan menggambar sesuatu seperti ini justru malah memancing pertanyaan dan kreativitas anak?
Jawaban :
Melihat tontonan anak-anak kita generasi alfa, memang sangat banyak yg mempersonifikasi sebuah benda menjadi sebuah karakter seperti film Tayo dll.
Dan anak belajar dengan cara meniru, jadi sebuah keniscayaan jika anakmbuat gambar jadi seperti itu.
Nah kembali lagi, biasanya sy tidak langsung melarang namun di tanya dan di ajak dialog agar terjadi komunikasi dan kitapun akan mengetahui argumentasi anak (ini proses belajar dan berkreasi anak)
Pada saat yang tepat anakpun akan paham, dikehidupan nyata benda mati trsb itu tak bermata ataupun hidup seperti di tayangan2 film
Semoga menjawab ya tehπ
10. π Nafsa
Teh.. punya tips ga gimana para bapak mau berperan bersama meningkatkan kreativitas anak? Atau boleh diceritakan kegiatan yang biasa dilakukan teh devi dan keluarga π
Jawab :
Kalau suami biasanya menyempatkan bermain dengan anak sebelum berangkat ke kampus dan pas Pulang dari kampus , yang biasa dilakukan hal-hal kecil yang menyenangkan mulai dari menggambar di tembok, bermain engkle atau bahkan bermainperan
Tips supaya mau berperan bersama ya ... diajakin aja bu heheh ...
11. π Siti Soidah
Boleh ya teh menggambar di tembok?
Dulu saya diberi tahu teman, kalau bisa menggambar itu di tempatnya seperti buku gambar dan kertas, tidak di tembok
Karena fungsi tembok bukan untuk menggambar.
Padahal kalau saya mah duluu berfikirnya tembok itu kan besar, jadi kalau anak anak melihat mah seperti kertas yang besar, mereka malah kreatif kalau gambar disitu.
Tembok yang disediakan untuk menggambar tembok khusus ya teh, tidak semua tembok boleh digambar?
Jawaban
Anak-anak kami perkenalkan berbagai media untuk menggambar. Di kertas,di tembok atau di papan tulis. Dan semuanya boleh tidak kami larang ... asalkan tau aturan mainny. Ketika gambar di tembok kami gunakan kapur agar bisa di hapus. Dan bisa di gambar lagi. Ad tembok khusus yang disediakan untuk menggambar. Walaupun terkadang anak balita mah tetep aja ya suka corat coret dimana aja ya. Hehehe ... kalau versi sy mah biarin aja ... masa kecil ga akan terulang 2x kok ... ada saatnya rumah kita akan bersih π
12. π: Sarti
Teh, adakah tips untuk mendukung kreativitas anak tapi tetap dalam aturan keselamatan? Terkadang was-was saat anak melakukan suatu kegiatan sesuai imajinasinya tapi bagi kita orang tua terlihat berbahaya.
Nuhun teh π
Jawaban :
Setiap aktivitas bermain yang utama adalah memang aman dan keselamatan ya .berikut sy ada tips bermain dengan keluaraga tapi berupa gambar
Jadi intinya ketika anak masih di usia batita ketika bermain sebisa mungkin tetap di dampingi
13. π: Ai Tsamrotul
Teh apa semua anak itu berpotensi kreatif?
Usia berapa taun teh kitaa bisaa melihat buah dari kita menstimulasi kekreatifannya?
Nuhun
Jawaban : Anak kreatif bukan di lihat dr apa yg mereka lakukan melaikan cara mereka melakukannya ...
Setiap kita anak dan semua orang sangat berpotensi untuk.kreatif tinggal bagaimana cara kita agar kita bisa
Dan jika ditanya usia brp kita bisa melihat buahnya? Pastinya jawabanya relatif
Yanh pasti hayuuu ayah Bunda tak henti kita berproses untuk terus menstimulasi anak-anak kita ...πͺ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar