Jumat, 26 Januari 2018

NHW #1 Adab Menuntut Ilmu

Setelah materi mengenai Adab Menuntut Ilmu diberikan sebelumnya, agar ilmunya semakin menempel dan bisa diamalkan, diberikanlah NHW (Nice Homework). Yupz, ada PR nya juga lho. Hal ini bukan mencari jawaban yang benar atau salah, tapi lebih ke menemukan apa yang menjadi tujuan hidup kita yang berkaitan dengan Adab Menuntut ilmu. Ini dia NHW nya :

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.

Bismillah, setelah merenung dan memilah-milah ilmu apa yang paling saya butuhkan dalam menjalankan berbagai peran saat ini, insyaa Allah pilihan ilmu yang akan saya tekuni di universitas kehidupan ini adalah ilmu Parenting ala Rasulullah SAW mixed Metode Montessori.

2.Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.

Rasulullah SWT adalah panutan kita dalam menjalani hidup ini baik dari segi agamanya, kepribadiannya dan cara dia mengasuh anak-anaknya. Begitu pula cara beliau mendidik anak-anak dan cucu-cucunya patut kita contoh.

Beliau sangatlah mencintai dan menyayangi anak-anak. Ada suatu kisah dimana Beliau sedang melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah Fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.” Di kisah lain juga pernah dikisahkan ketika cucu Beliau menaiki pundaknya saat ia sedang sholat dan ketika ia sujud, Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam memperlama sekali sujud dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Rasulullah SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku ditunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesa sampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma. Dan masih banyak lagi kisah-kisah yang menunjukkan bahwa Beliau sangatlah mencintai menyayangi dan memuliakan anak-anak.

Oleh karena itu, kita sebagai orang tua, calon orang tua maupun pendidik patutlah kita contoh perilaku Beliau.

Dan dari berbagai sumber yang saya baca,  Metode Montessori sangat bisa dimasukkan dalam Parenting ala Rasulullah SAW.

Kenapa saya ingin menerapkan Metode Montessori?

Metode Montessori adalah sebuah sistem pendidikan yang membantu setiap anak meraih potensinya di semua bidang kehidupan. Dalam montessori mengajarkan 5 bidang utama, yaitu : Kemampuan berbahasa, Konsep matematika, Budaya, Sensorik dan Kehidupan sehari-hari.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?

Terkait strateginya, insyaa Allah saya akan berusaha membuat jadwal rutin untuk membaca atau mendengarkan sumber ilmu terkait Parenting ala Rasulullah SWT, membuat resume atau mencatat poin-poin penting yang harus saya amalkan untuk memperbaiki pola asuh yang sudah dijalani, melatih diri untuk mengamalkannya dalam jangka waktu tertentu (karena membiasakan diri dengan perilaku yang baru tentu saja membutuhkan waktu), serta menentukan jadwal untuk mengevaluasi apa yang sudah saya pelajari dan berusaha saya amalkan.

Daftar buku yang insya allah akan saya jadikan referensi (belum semuanya punya sih :P), yaitu :
  • Prophetic Parenting : Cara Nabi Mendidik Anak karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Farid Abdul Aziz Qurusy
  • Jatuh Hati pada Montessori : Seni Mengasuh Anak Usia Dini karya Vidya Dwina Paramita
  • Montessori Play and Learn : Optimalkan Potensi Anak dengan Permainan (untuk 2-6 Tahun) karya Lesley Britton
  • Montessori di Rumah, 55 Kegiatan Keterampilan Hidup Karya Elvina Lim Kusumo

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.

Yang pertama, adalah mempelajari ilmu harus dengan niat mengamalkan. “Barang siapa menuntut ilmu hanya karena ingin memperoleh ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya. Barang siapa menuntut ilmu karena ingin mengamalkannya, maka ilmu yang sedikit pun akan sangat bermanfaat baginya.” (Tim Penyusun Materi IIP)

Maka, dalam mempelajari ilmu Parenting ala Rasulullah SWT ini saya akan lebih menekankan pada kualitas pengamalan dibandingkan kuantitas pembelajaran. Saya harus bersabar sedikit demi sedikit dalam proses mempelajarinya. Sedikit ilmu yang dipelajari tetapi sungguh-sungguh berusaha  diamalkan  insyaa Allah akan lebih berkah dan bermanfaat.

Yang kedua, terkait dengan menundukkan diri di hadapan ilmu, “mengosongkan gelas” sebelum menerima ilmu, sehingga kita siap menerima ilmu masuk ke dalam “gelas” hati dan pikiran kita. Insyaa Allah, setiap kali saya akan mulai mempelajari Parenting ala Rasulullah, saya akan berlatih untuk “mengosongkan gelas” terlebih dahulu, siap untuk memasukkan ilmu ke dalam hati dan pikiran saya, untuk berusaha dipahami sepenuh hati dan diamalkan.

Yang ketiga, terkait dengan sopan santun kepada guru/orang yang menyampaikan ilmu dan sumber ilmu. Ilmu Tazkiyatun Nafs adalah ilmu yang luas dan dapat kita peroleh tidak hanya dari buku, ceramah, dan guru, tapi juga dari keteladanan dan hikmah dari interaksi dengan orang-orang di sekitar kita. Maka, saya harus selalu bersikap rendah hati dan menjaga sopan santun ketika berhadapan dengan siapa saja, berusaha “mengosongkan gelas” dan bersiap memetik pelajaran dari setiap orang yang saya temui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar