Selasa, 23 Januari 2018

TJ Sesi #1 Adab Menuntut Ilmu

Pertanyaan 1 :
Nama : Indi
Dalam adab terhadap guru kan tertera kalau guru sdg menyampaikan sebuaah ilmu disana kita tdk diperkenankan utk memotong atau bertanya berulang, sedangkan dalam pembelajaran online terkadang hal tsb terjadi misal guru sedang menyampaikan ilmu dan belum selesai mengetik kita sudah bertanya padahal pertanyaan tsb ada dalam bahasan yg sedang guru sampaikan hanya karena maslah jaringan maka kadang tumpang tindih gitu teh? 

Jawaban :
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Pntn nya th kalau menurut gna nunggu grunya selesai nulis dlu stlh d perslhkn brtnya bru mulai bertnya aja, gtu mungkn th
  • Teh Nina MIIP Korming 5 : makanya disini kita dipandu sama korming. Dengan adanya korming chat yg masuk jadi lebih terarah
  • Teh Sri : Setuju sama teh ghina. Kalo udh terlanjur, mgkn bisa meminta maaf ke gurunya.
  • Teh Rena MIIP Korming 9: betul teh.. ada korming yg memandu. jadi mungkin bisa meminimalisir hal hal seperti itu…
  • Teh Eika Vio : Kalau menurut Eka, sebelum pembelajaran dimulai harus buat dulu peraturan antara guru, peserta didik & moderator. Misal dilarang bertanya sampai guru selesai menyampaikan materi. Baru setelah itu ada sesi tanya-jawab.
  • Teh Siti Robiah MIIP BDG2 : Sedelapan selesaikan bahasan dahulu lalu buka pertanyaan.. kadang kalo ada yg motong jd ga fokus.
  • Teh Nita : Sip betul , maka disinilah gunanya moderator atau kalau disini korming untuk mengatur jalannya diskusi agar bisa lebih tertib.
Pertayaan 2 :
Nama: Desy Indrawati
Masih belum paham untuk kalimat Adab terhadap sumber ilmu, point a. Maksud dari kalimat itu gimana ya? Soalnya ketika dapat ilmu, saya biasa bikin catatan kecil dibuku untuk sewaktu2 dibaca kembali. Apakah ini diperbolehkan? 

Jawaban :
  • Teh Siti Robiah MIIP BDG2 : Sangat diperbolehkan kata imam Syafi'i "ilmu itu bagaikan binatang buruan maka ikatlah dengan cara menuliskanya."
  • Teh Iha IIP Bandung 2 : betul teh. karena manusia itu mudah lupa maka catatlah ilmu yg didapat supaya sewaktu2 bisa kita recall dg membaca catatatan, atau kalo saya supaya nempel dikepala suka ditulis ulang.
  • Teh Nina MIIP Korming 5 : Pertanyaan teh desy sama dg pertanyaan saya teh. Kalau saya sebetulnya berpendapat apa maksudnya poin ini adalah tidak menjadikan buku/menerbitkan buku dari ilmu tersebut. Kecuali yg di bukukan adalah pendapat pribadi terhadap ilmu tsb.
  • Teh Siti Jenab : Adab terhadap sumber ilmu salah satu nya tidak menyimpan buku catatan yg kita anggap sebagai sumber ilmu itu di sembarangan tempat. Gitu mungkin ya teh desy yg jd pertanyaan nya? Benarkah.
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Kalo menurut gna apakah mksdnya itu adab trhdap gru atau seseorang yg menympaikn ilmu tsb,atau adab nya dgn cra melaksnakan ilmu dlm khdpn real, gtu g sih th??
  • Fania : ikut menanggapi ya teh, untuk sekedar mengingatkan dan supaya ingat gpp teh. karna dengan menulis kembali ingatan lebih kuat teh dibanding cuman didengarkan tetapi point2 penting tidak dicatat.
  • Teh Nita : Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari. Contoh nya: menyimpan buku diatas meja/dialasi saat digunakan, merawat buku dengan baik2 tidak melipat kertas/halaman buku saat kita akan menandai/batas halaman tapi dengan cara menyelipkan pembatas buku. Dan bila ingin menuliskan harus ditulis sumbernya dari mana. Ilmu itu unt sebuah kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yg mulia. Misal tidak menyakiti org yg menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sbg tulisan kita dll
Pertanyaan 3 :
Nama: An Nisa Rushtika Kersana (Nisa)
bagaimana sikap seharusnya kita sbg murid ketika menemukan kekurangan pd guru kita berupa ketidaksesuaian antara ilmu yg disampaikan dgn sikap sehari2 sang guru? Dan apakah wajar ketika kita menemukan kekurangan pd sang guru kita menjadi kehilangan rasa hormat pd guru kita tsb? Terima kasih.
Jawaban :
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Ijin brkomentar th Kalo menurut gna sih jgn smpai hlang rasa hormat kta kpdanya krna manusi adlh tmpt kslhan,seperti kta pepatah jngn d lhat siapa yg bcra tpi dngrkn apa yg d ucapkn,jika itu ilmu yg baik mka ambillah.
  • Teh Risti MIIP Korming 7 : Kalau menurut risti, kembali lagi ke adab kita terhadap guru teh. Jika terdapat kekeliruan dari guru kita ambil yg baiknya saja.
  • Teh Nina MIIP Korming 5 : Guru juga manusia biasa, yang sudah pasti sebagai manusia pasti punya kekurangan. Jika guru tsb punya kekurangan ya sebaikny kita bicarakan baik2, kasih masukan k beliau. Rasa hormat pada guru sebaiknya tetap kita pertahankan, karena sebagaimanapun juga beliau guru kita. Kalau memang ajarannya kurang baik ya jgn kita ikuti, cukup yg baik2 saja yg kita ikuti.
  • Teh Nida : Setujuu. jangan sampai kehilangan rasa hormat. Bagaimanapun ada ilmu baik yg ia berikan kepada kita. Ambil yg baik, buang yg buruk. Kalau berani malah sebaiknya kita tegur dengan cara yg baik.
  • You (siti Fania M) : Mungkin untuk kehilangan rasa hormat kepada guru tersebut karna tidak seusai tidak jangan sampai hilang rasa hormat
  • Teh Intan : Kalo menurut saya jangan sampai ada kehilangan rasa hormat kepada guru, namanya manusia tidak ada yang sempurna, ambil yang baiknya buang yang buruknya, jika memungkinkan untuk mengingatkan dengan halus, maka itu lebih baik.
  • Teh Ghina IIP Motherhood: Setuju pisan th d tgur dgn cra yg baik,tpi asa kmha ktu nya negur nya teh.
  • Teh Nita : Sebelum menuntut ilmu secara online/offline. Sebaiknya bersihkan jiwa kita dari hal2 yang buruk seperti :
    1. Luruskan niat, bersihkan niat dalam hati kita untuk menuntut suatu ilmu semata2 demi meningkatkan derajat kemuliaan hidup, maka mencari ilmu dengan cara2 yg mulia.
    2. Kosongkan kepala, dengan ilmu2 yang telah kita pelajari dengan rasa ingin tahu yang besar.
    3. Ikhlas hilangkan dendam dan luka lama sehingga kita bisa tulus dalam ilmu demi kerahmatan semesta bukan untuk kepentingan tertentu. Bila apa yang di sampaikan ilmu itu benar maka sikap seseorang itu tidak akan menghalangi kita mencari dan mengamalkan ilmu.
    4. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati ketika ilmu disampaikan
Pertanyaan 4 :
Nama : Lilis Siti Rukoyah
Apakah ada sanksi jika kita telat menghadiri kuliah onlinenya?kemudian apa sanksi yg diberikan jika telat mengumpulkan tugas?
Jawaban :
  • Teh Nina MIIP Korming 5 : Kalau sanki saya masih belum tau. Tapi kalau pengumpulan tugas nanti akan berkaitan dengan kelulusan di matriks sekarang.
  • You (Siti fania M) : tapi jika telat ada alesan yang pasti hehe. mungkin untuk mnghadiri kuliah online telat tidak ada sanksi, jika telat mengumpulkan tugas ada penilaian tersendri
  • Teh Nita : Kita akan menerima konsekuenainya. Terlewat diskusi, bila telat mengumpulkan tugas tidak mendapatkan bagde cantik. Jika tidak mengumpulkan 7 nhw dari 9 nhw tidak akan lulus
Pertanyaan 5 :
Nama : Nina
Saya mau menanyakan tentang Adab terhadap sumber ilmu, poin (a) Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari. Apakah ini maksudnya adalah tidak membukukan ilmu yg diperoleh di IIP?
Jawaban :
Teh Nita : Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari. Contoh nya: menyimpan buku diatas meja/dialasi saat digunakan, merawat buku dengan baik2 tidak melipat kertas/halaman buku saat kita akan menandai/batas halaman tapi dengan cara menyelipkan pembatas buku. Dan bila ingin menuliskan harus ditulis sumbernya dari mana. Ilmu itu unt sebuah kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yg mulia. Misal tidak menyakiti org yg menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sbg tulisan kita dll. Karena buku adalah sumber ilmu yang kita perlukan jika diletakkan sembarangan misal di rak yang paling bawah, saat banjir bisa rusak. Jika diletakkan di dekat air bisa rusak nah..saat kita butuh kita yang akan kesulitan. Maka merawat buku sama dengan mencintai ilmu dan ilmu terikat dalam tulisan yang ditampilkan dalam bentuk buku
Pertanyaan 6 :
Nama : Murni
Kan kita hrs beretika ketika menuntut ilmu, termasuk kpd guru.
Nah bagaimana jika setelah guru menyampaikan, kemudian sesi bertanya, dan ternyata pendapat kita pribadi & guru berbeda? Karena kan ilmu sifatnya luas, begitupun tafsir qur'an byk sekali variasinya. Kalau berbeda pendapat dalam forum sikap yg terbaik hrs bagaimana? Karena kita punya alasan tersendiri yg tidak sesuai dengan yg telah dijelaskan oleh pemateri? Apakah kurang baik kalau diungkapkan ketidak setujuan kita dengan guru tsb? *dalam forum? Mis. Wag? Atau lebih baik bersikap seolah2 setuju & hanya menjapri beliau jika ada diskusi yg tdk sesuai dgn argumentasi pemateri?
Bagaimana approach/pendekatan yg baik sebagai guru kpd pendengar agar tidak terkesan menggurui, tp tetap bisa menyampaikan ilmu+adab kepada penerima materi?
Jawaban :
  • Teh Restu : Maaf bru smpet menyimak teteh2 semua...Izin berkomentar... Kalo menurut sya, kynya lebih baik d diskusikan kmbali teh, krna kan d sebua forum pasti masih bnyak pendpt lain, mungkin dri situ bisa d ambil poin pentingnya, dan biar tdk trkesan tdk menggurui, menurut sya sang guru biasanya bisa menerima masukan dri muridnya atau gk keukeuh sma pndptnya gitu... Mungkin seperti itu, kurng lbhnya mhon dmaafkan y tetehs.
  • You (Siti Fania M) : untuk pertanyaan poin satu, mungkin boleh sih teh untuk tidsk setuju dan berikan alasan kenpa tidak setuju. karna sewaktu saya sekolah teman saya ada yang sperti itu tapi dengan cara yang tidak seperti memksakan pendapat gitu teh hehe.. biasaya guru akan menrima dan biasany cari kembali referensi yang bisa menengahi kedua pendapat tersebut.
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Sepertnya ungkapkn pndapatnya th tpi kalo pndapatnya tdk d terima ya legowo saja yg pntng tdak trlalu menyimpang,mungkin itu th, kalo gna sih mslkn yg d smpaikn gru ybs tdk pas dgn pemkran gna ska g d ikutin hihi slah ya teh
  • Teh Nita : Bisa gunakan amunisi Komunikasi Produktif, bagaimana caranya?choose the right tim. Pilih waktu yang tepat untuk membicarakan hal tsb. Bisa jadi ketika mengatakan suatu hal tersebut, Senangkan terlebih dahulu hatinya, untuk hal yang bersifat sensitif pun insya Allah akan mudah diterima jika suasana hati suami senang. Menyamakan pandangan. Komunikasi adalah membagikan yang kutahu kepadamu agar kau mengerti dan sebaliknya. Bahasa yang manis didukung dengan intonasi dan gesture yang menarik (Kaidah 7-38-55)
    Saat sedang menuntut ilmu :
    1. Kosongkan kepala dengan ilmu yang sudah pernah kita dapatkan dan penuhi dengan rasa ingin tahu. Sehingga kita tidak jadi orang yang sok tahu.
    2. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati, saat ilmu tersebut disampaikan agar tidak menutup ilmu lain yang baru dan benar.
    3. lakukan tazkiyatun nafs dan latih terus menerus. Hilangkan semua dendam yang dirahmati Sang Maha Guru, Pemilik Ilmu Lakukan tazkiyatun nafs (mensucikan jiwa) dan latih terus menerus dalam upaya menuntut ilmu. kita analogkan dengan orang yang mau makan, tapi tangannya kotor, maka bisa dua-duanya, langsung makan tanpa cuci tangan dengan resiko sakit perut. Atau menunda nafsu makannya dulu, untuk mencuci tangan sebentar, baru makan. Menuntut ilmu juga sama, ketika pikiran sedang penat, sedang malas, maka lebih baik, SWITCH terlebih dahulu ke pikiran jernih, dan semangat, baru menuntut ilmu. Jangan sampai menuntut ilmu dijadikan pelampiasan rasa, jadinya kita tidak dapat apa-apa selain rasa yang sesaat hilang. Prinsipnya alirkan rasa terlebih dahulu, baru menuntut ilmu. Fokus dan percaya diri terhadap ilmu yang sedang kita cari
Pertanyaan 7 :
Nama : Dinda Sarasidia
Disebutkan bahwa : Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati. Hal-hal buruk yang dimaksudkan apa saja teh?
Disebutkan bawah :Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari. Maksud dari memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari itu seperti apa?
Jawaban :
Teh Nita : Sebelum menuntut ilmu secara online/offline. Sebaiknya bersihkan jiwa kita dari hal2 yang buruk seperti : Luruskan niat, bersihkan niat dalam hati kita untuk menuntut suatu ilmu semata2 demi meningkatkan derajat kemuliaan hidup, maka mencari ilmu dengan cara2 yg mulia. Kosongkan kepala, dengan ilmu2 yang telah kita pelajari dengan rasa ingin tahu yang besar. Ikhlas hilangkan dendam dan luka lama sehingga kita bisa tulus dalam ilmu demi kerahmatan semesta bukan untuk kepentingan tertentu. Bila apa yang di sampaikan ilmu itu benar maka sikap seseorang itu tidak akan menghalangi kita mencari dan mengamalkan ilmu. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati ketika ilmu disampaikan.
Pertanyaan 8 :
Nama : Kiki
Yang dibahas itu kan kalau yang tatap muka atau online, bagaimana dengan yang online?? Apakah sama aja adabnya? Atau ada tambahan khusus selain yang lagi dibahas ?
Jawaban :
Teh Nita : Sebelum menuntut ilmu secara online/offline. Sebaiknya bersihkan jiwa kita dari hal2 yang buruk seperti : Luruskan niat, bersihkan niat dalam hati kita untuk menuntut suatu ilmu semata2 demi meningkatkan derajat kemuliaan hidup, maka mencari ilmu dengan cara2 yg mulia. Kosongkan kepala, dengan ilmu2 yang telah kita pelajari dengan rasa ingin tahu yang besar. Ikhlas hilangkan dendam dan luka lama sehingga kita bisa tulus dalam ilmu demi kerahmatan semesta bukan untuk kepentingan tertentu. Bila apa yang di sampaikan ilmu itu benar maka sikap seseorang itu tidak akan menghalangi kita mencari dan mengamalkan ilmu. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati ketika ilmu disampaikan
Pertanyaan 9 :
Nama ; ghina nurbaeti
adab adalah pembka pntu ilmu bgi yg mencrinya apa artinya yg hrus d pelajari atau d cri itu adab nya dlu bru k ilmu nya??Adab tdak bsa d ajarkan tpi d tularkan
Apakah artinya kta hrus brsma dgn lngkungn yg bradab agar tertular gtu th?? Trus kalo g bsa d ajarkn gmana cra mempelajarinya th??
Jawaban :
Teh Nita : Adab - ilmu- Amal begitu urutannya bun. Betul , kita jadi terbiasa karena lingkungan pun beradab, contohnya : anak mencontoh orang sekitar disini orang tua dalam berperilaku
Pertanyaan 10
Nama : Arsy Fauziah
maksud dari adab menuntut ilmu terhadap sumber ilmu di poin (a) itu gimana ya? Tidak memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari?
Jawaban :
Teh Nita : Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari. Contoh nya: menyimpan buku diatas meja/dialasi saat digunakan, merawat buku dengan baik2 tidak melipat kertas/halaman buku saat kita akan menandai/batas halaman tapi dengan cara menyelipkan pembatas buku. Dan bila ingin menuliskan harus ditulis sumbernya dari mana. Ilmu itu unt sebuah kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yg mulia. Misal tidak menyakiti org yg menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sbg tulisan kita dll. Karena buku adalah sumber ilmu yang kita perlukan jika diletakkan sembarangan misal di rak yang paling bawah, saat banjir bisa rusak. Jika diletakkan di dekat air bisa rusak nah..saat kita butuh kita yang akan kesulitan. Maka merawat buku sama dengan mencintai ilmu dan ilmu terikat dalam tulisan yang ditampilkan dalam bentuk buku.
Pertanyaan 11
Nama : Linda
bagaimana cara untuk memiliki sceptical thinking yang baik sehingga ilmu/berita yang kebenarannya belum pasti dapat diketahui benar/tidak, karena pada jaman sekarang banyak orang yg gampang percaya pada satu sumber saja atau percaya apa yg menurut dia benar?
Jawaban :
Teh Nita : Prinsip sceptical thinking adalah sbb :
Tidak mudah percaya 100% thd berita yg masuk, baik itu berita baik maupun buruk. Karena yg baik/buruk belum tentu benar
Menanyakan kebenaran sebuah berita dg sumber yg valid. Ingat Menanyakan BUKAN mempertanyakan. Ini bedanya : ” Mohon maaf, infonya menarik banget mbak, kalau boleh tahu sumber berita ini darimana ya mbak?” Menanyakan “ Beneran mbak berita ini? Emang sumbernya mana?” “Yakin?”, “masak iya sih?” mempertanyakan. Apabila sdh menanyakan dengan baik dan anda justru do bully, berarti jelas mbak sudah salah masuk komunitas, maka lebih baik left grup. Karena mereka yg senengnya asal kirim berita baik belum tenti benar, juga tidak akan tahan di IIP, karena akan ditanyakan terus menerus sumber berita dari semua member
Pertanyaan 12
Nama : Komala Fajarwaty
Dalam perkuliahan online seperti di IIP ini, bagaimana cara berkhidmat kepada guru & mendapatkan keridhoan seorang guru ?
Bagaimana cara mengetahui bahwa ilmu itu benar-benar datang dari ahlinya ?
Hal apa saja yg harus dilakukan agar seseorang yg sedang dlm proses menuntut ilmu bisa meresapi & memaknai setiap ilmu yg diperoleh, sehingga terasa kenikmatan mencari ilmu lebih besar daripada rasa tegang atau stres dlm proses belajar. Khususnya dlm perkuliahan online.
Bagaimana adab ketika kita tidak bisa mengikuti perkuliahan online ?
Adab ketika kita bertanya diluar materi yg sedang dibahas. Apakah harus disampaikan atau menunggu materi sesuai dgn apa yg ingin kita tanyakan .
Jawaban :
  • Teh Nita Pra menuntut ilmu cari berbagai referensi seputar ilmu tsb. Agar kita tdk mudah terombang-ambing. Saat menuntut ilmu, terima ilmu tsb dengan tulus, apabila ada hal-hal yg menurut kita betentangan, langsung tulis di kertas, jangan simpan di otak. Karena penolakan itu akan menutup masuknya ilmu lain yg mungkin baik dan benar. Post menuntut ilmu, langsung tanyakan ke narasumber hal-hal yg bertolak belakang dg apa yg sdh kita ketahui. Cari referensi pembanding sbg bahan diskusi anda mempertahankan sebuah ilmu.Bagaimana dg mereka yg fanatik dg satu guru? Ini SALAH, Karena kebenaran mutlak itu hanya milik Allah. Manusia itu tempat salah dan lupa. Maka sebaiknya tidak menaruh harap dan bersandar pada manusia. Pasti anda akan kecewa
  • Teh Siti Robiah MIIP BDG2: Pertama dari kita dulu ini, jangan mudah menshare sesuatu yg belum jelas, seperti cek dulu pesan tsb benar atau tidak (sumbernya), stlh itu manfaat atau tdk.. literasi media klo ga salah namanya.. Utk pertanyaan poin terakhir nya.. save dulu di note pertanyaan nya lalu share ketika sudah dipersilahkan.
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Stju th jgn percya kalo blm ada sumbernya, jman skrg bnyak hoak.
Pertanyaan 13
Nama : Rena
Bagaimana caranya kita mengingatkan guru/narasumber , ketika apa yg disampaikannya ada yg keliru atau ada pendapatnya yg tidak sesuai dengan pendapat kita. bagaimana cara kita menyampaikannya agar kesannya tidak menggurui , tidak menyinggung atau so tahu?
Jawaban :
  • Teh Oktovia MIIP Korming 8: Sampaikan saja pendapat kita, insyaAllah jika yg kita sampaikan sesuai data dan sumber terpercaya tidak akan terkesan menggurui.
  • Teh Indi MIIP Batch 5 BDG2: Mohon ijin teh ikut menambahkan, kembali lg diawal saat menuntut ilmu kita harus tulus dan ikhlas maka dari itu kita menyadari kealfaan guru sama halnya dgn kita manusia biasa, disampaikan dgn pelan2 saja atau japri
  • Teh Nita : Sampaikan dengan cara Komunikasi Produktif ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar