Bunda, terkadang saya mengalami jenuh ketika mendalami satu bidang ilmu saja, sehingga saya sering beralih untuk mendalami ilmu lainnya, yang saya tanyakan, apakah sikap “mengalihkan” tadi pada akhirnya dapat merusak fokus untuk menjadi master disatu bidang atau justru dapat dikolaborasikan dengan ilmu lainnya? Bagaimana ya, Bun, menghilangkan rasa jenuh untuk tetap fokus mempelajari bidang tertentu sampai mahir? Kalau teteh-teteh jenuh, biasanya ngapain agar mood atau semangat kembali?
Jawab
Dari Arsy Fauziah
Izin memberikan tanggapan, yang bikin jenuh menurut saya bukan bidang ilmunya, tapi mungkin rutinitasnya (cara belajar, suasana, dll.). yang saya rasakan biasanya seperti itu, kadang jenuh aja dengan suasana belajar yang dibatasi dinding tinggi, power point yang tulisannya kecil-kecil, dsb., tapi kalau suka terhadap ilmunya mah senang-senang aja belajarnya. hanya saja ya begitu tadi, mungkin diubah suasananya teh.
Biasanya saya random pergi sendiri ke mana-pun. ke pasar, toko buku, atau kajian kalau jenuh dan merasa butuh energi positif. merasa nyaman aja gitu lepasin penat kalau jalan-jalan sendiri. tapi itu dulu, sekarang butuh inspirasi juga nih dari teteh-teteh khususnya yang sudah berbuntut kalau lagi jenuh biasanya ngapain? (malah nanya balik >_<)
Dari Dewi Nita Purnama Sari
Selama fokusnya jelas ada ditahap mana, ilmu lain itu enrichment saja. yang tidak boleh adalah mendalami satu ilmu tidak tuntas, tinggal, ganti yang lain. ketika memang itu kita suka maka tidak akan muncul rasa jenuh, yang ada kita terus mencari dan mencari, tidak akan pernah ada kata ‘yes, akhirnya selesai’. orang yang menjalankan misi hidup itu selalu memiliki bahan bakar semangat yang nggak pernah habis.
makanya kalau diibaratkan mobil, Allah itu menyiapkan perempuan sekelas mobil yang punya dobel gardan. tahan dengan medan apapun. makanya ayooo kejar fitrah kita.
Tanggapan:
Noer Fauziah Rahman
Berarti membuat visi misi dalam hidup dan keluarga itu penting banget ya, teh. Biar kita tahu arah tujuan kita mau ke mana. kalau sudah tahu mau ke mana dan mau melakukan apa, pasti berusaha untuk menyiapkan bekal dan bahan bakar untuk perjalanan tersebut.
Pertanyaan 2:
Terkait 10.000 jam terbang, adakah teteh-teteh di sini yang merasa belum paham atau bisa membayangkannya bagaimana?
Jawab
Dari Dewi Nita Purnama Sari
Pilot untuk mengantongi jam terbang agar diizinkan membawa pesawat terbang dengan cara membeli jam terbang, dengan cara menerbangkan pesawat secara langsung meski tanpa membawa awak.
Jam terbang ini mencangkup praktik, jadi proses mencari ilmu + mempraktikannya. saat praktik terkadang bisa menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi. nah ini menambah jam terbang juga.
Pilot itu kalau masih sekolah pilot dan masih menerbangkan pesawat simulator, belum bisa disebut sudah mengantongi jam terbang. Belajar semua ilmu boleh banget, yang tidak boleh adalah TIDAK DIPRAKTIKKAN dan TIDAK PERNAH FOKUS.
Pertanyaan 3:
Noer Fauziah Rahman
Bolehkah kita memfokuskan belajar lebih dari satu ilmu dalam satu waktu? Misal kita fokus dikeduanya dan dengan tidak meninggalkan salah satunya ditengah jalan. Apa harus satu ilmu saja untuk satu waktu atau bagaimana seharusnya?
Jawab
Dari Dewi Nita Purnama Sari
FOKUS and ON TRACK
Pertanyaan 4:
Kurniati Sekarsari
If today is a bad day, tomorrow maybe worst, but the day after tomorrow is the best day in your life. You know what? Most people die tomorrow evening. - Jack Ma-Dibalik kalimat di atas ini, apa ya?
Jawab
Dari Risti
Kalau menurut saya ya teh, hari ini adalah yang terbaik, karena kita tidak pernah tahu apakah akan sampai dihari esok atau tidak.
Dari Noer Fauziah Rahman
Kalau saya menangkapnya, sebenarnya manusia itu sudah sangat dekat dengan keberhasilannya, tapi kebanyakan mereka memilih untuk menyerah di tengah jalan, padahal mungkin selangkah lagi mereka akan berhasil jika mau terus berjalan dan berusaha.
Tanggapan:
Kurnia Sekarsari
Lusa akan menjadi hari terbaik jika saat kita menginjak hari esok, kita mampu menaklukannya tanpa menyerah.
KESIMPULAN:
NHW#4 ini dikerjakan setelah kita banyak menemukan makna diri dan keluarga. Kita menyanyangi diri sendir dan keluarga, sehingga lebih menghargai diri dan keluarga. Karena kita menemukan maksud penciptaan Allah terhadap diri kita di tengah keluarga. Mungkin selama ini kita terlalu banyak kesibukan, jebakan rutinitas hidup, ikut trend sosial media, bahkan tekanan di kehidupan, sehingga kita lupa mencari “makna” siapa kita, mengapa dan untuk apa kita dihadirkan di dunia ditengah keluarga dan lingkungan sekitar kita.
Find your Why, Find your Way…
Way didesain mulai NHW 4+5
NHW 1 :What, Why, What for
NHW 2+3 : Why
NHW 4 : How to
NHW 5 : How to, When, Where, Who (with Whom), dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar