Kamis, 01 Maret 2018

TJ NHW #6 Ibu Manager Keluarga

Pertanyaan 1
Dari Lilis
1.Teh, bagaimana caranya agar kita tetap istiqamah dengan jadwal yg sudah dibuat, kadang suka terdistraksi sama ajakan keluarga atau temen, misal ketika jdwal malam, agendanya full di rumah,tp akadang keluarga ngajak makan di luar, atau jalan jalan malem, biar ke keluarga enak ke kitanya juga enak, gmn ya teh ?
2. Kondisi saya dengan suami LDM, saya yang harus mengatur dan mengerjakan semuanya sendiri, sedangkan dulu,urusan domestik suka dibantuin suami, kayak nyuci beres2 suka dibantuin suami,ngelonin anak,bahkan belanja bulanan juga saya suka tau beres tau pake, nah skrg saya bener2 harus mandiri, bahkan ngatur uang sendiri, skrg masih adaptasi,gmn caranya biar lebih cepat adaptasinya dan bisa mengelola rutinitas kembali notmal lagi

Jawaban
Dari Nita
1.Setelah aktivitas terpetakan, fokuslah pada hal-hal yang penting (baik mendesak atau tak mendesak) karena pada kegiatan yang penting inilah seharusnya kita mengalokasi paling banyak waktu yang kita miliki, TIME BASED ORGANIZATION artinya kita akan patuh dengan jadwal waktu yang sudah kita tulis. Dan komitmen menerima segala konsekuensi apabila melanggarnya.
Apabila RESULT BASED ORGANIZATION anda perlu membuat pengelompokan kegiatan saja. Boleh dikerjakan kapanpun, selama Komitmen terhadap target/hasil yang sudah dicanangkan, bisa terpenuhi dengan baik.
Apapun tipe anda dan keluarga KOMITMEN tetap nomor satu.
Ada seseorang yang mengingatkan juga perlu selain aplikasi atau alarm yang mengingatkan,*eeeea 💃🏻💃🏻💃🏻
2. Saya dulu juga LDM teh apalagi pas lagi hamil,hihihi
Beberapa tahun kemarin setelah anak lahirpun sering LDM,
Kalau saya dari subuh-jam 07.00 (mengerjakan pekerjaan rumah tangga) –
jam 7-14 full bersama anak –
jam 14-17 menyelesaikan aktivitas sosial masyarakat dan komunitas –
jam 17-20 bersama anak-anak,
20 ke atas menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum selesai- komunitas -istirahat.
Dan sekiranya ada tugas domestik yg bisa di tinggalkan lebih baik tinggalkan dulu, anak terpenting buat saya, makan juga bisa beli kalau ga sempet masak, urusan rumah saya kerjakan saat anak tidur bahkan malam2 pun saya suka beberes saat anak saya usia 1-2 tahun banyak mainan berserakan 😄😂

Berubah atau kalah
Barangsiapa hari ini lebih baik dari kemarin, dia termasuk golongan orang BERUNTUNG
Barangsiapa yg hari ini sama dengan kemarin, tergolong orang MERUGI
Barangsiapa yang lebih buruk dari kmrn, tergolong orang celaka
Sudah terlihat maksudnya belum ya? 👀
👌🏻😃✅

Tanggapan Poin 1
Dari Lis
Minta bantuan yg ngajak, beresin kerjaan rumah dulu, baru deh pergi keluar

Dari Nita
Bu Septi: pentingnya membuat kandang waktu, agar kita lebih mudah untuk mengelolanya tidak saklek-saklek banget. Selama kita tahu prioritas kita ada dimana. Contoh ketika saya sudah menetapkan jam 9 – 12 adalah waktu saya bersama anak-anak dan pas mereka ingin mempresentasikan hasil belajar, eh ada tamu datang. Maka saya bilang ke tamu, bahwa ini jam anak-anak saya sedang presentasi, apakah Bapak/Ibu berkenan gabung lihat presentasi anak saya, atau kalau sedang buru-buru hadir lagi kesini setelah jam 12 atau saya yang datang ke rumah tamu tersebut.
Tapi kalau di luar jamnya anak-anak, saya masih bisa flexible untuk mengaturnya.

Tanggapan Poin 1
Dari Nida
Berarti bisa result based organization ya teh? Itu cara bikin jadwalnya gmn?

Jawaban
Dari Nita
Cara membuat jadwalnya dengan bikin kuadran seperti ini

Lalu buat daily planner, contohnya seperti berikut ini

Tanggapan
Dari Kiki
Saya lebih banyak diluar rumah, apalagi sudah ada kegiatan yang dari pagi sampe malam belum kalau ada jadwal roadshow ngedongeng

Jawaban
Dari Nita
Membuat jadwal rutin masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7.

RUMUS BU SEPTI
Motivasi itu naik turun , rumusnya adalah sbb :
Behaviour = Motivation x Ability x Trigger
maka ketika motivasi anda turun, maka naikkan ability, ciptakan trigger dan tentukan perubahan perilaku apa yang kita inginkan. Trigger itu adalah pemicu yg membuat kita menjadi tergerak melakukan sesuatu. Bisa dari internal maupun eksternal. Contoh kasus:
Ketika dulu kita tidak menyelesaikan skripsi kita, tiba-tiba dapat kabar bahwa orangtua kita sakit keras, maka kondisi eksternal ini bisa menjadi trigger yg mengubah perilaku kita untuk menjadi lebih rajin dan tekun menyelesaikan skripsi

Contoh lain:
Ketika kita paham bahwa usia kita sdh tdk lagi muda, dan sampai sekarang belum menemukan siapa diri kita. Maka muncul trigger dari dalam bahwa sebelum 40 th saya sdh harus menemukan misi spesifik hidup saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar