Selasa, 13 Februari 2018

TJ Sesi #4 Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah Berbasis Hati Nurani

Pertanyaan 1:
Restika

Kadang ada ketakutan ketika mendidik anak, karena banyak informasi, banyak baca jadi suka ngerasa "bener gak ya begini" atau "bener gak ya perkembangannya begini". Jujur sebagai guru smk, saya sering bertemu dengan ibu ibu yang langsung ngomong "abdi mah tos taluk ka budak abdi, mangga sakumaha ibu wae", disana saya jadi suka merasa takut, takut kalo saya menyerah ditengah jalan, takut kalo saya salah mendidik. Gimana caranya agar saya bisa lebih berani dan peka terhadap perkembangan anak dan mendidik anak?

Jawaban :

Engelya Nurannisa: Kalo menurut saya mendidik anak bukan nanti kalo sudah terjadi masalah tapi dari dalam kandungan. Jd kalo menurut saya lebih peka terhadap anak,lebih perhatian sama anak. Belajar parenting. Belajar pisikologi anak dll. Konsisten dalam mendidik anak. 1 suara dengan keluarga.
Itu tanggapan saya. Biasanya lebih PD mendidik anak kalo sudah tau ilmunya😁

Siti Robiah: Kalo menurut sy sebagai sebagai komentator mah .. klo nanti di tengah jalan ada rasa2 kaya gitu kembaliin ke visi/kurikulum awal mendidik anak, jangan lupa untuk selalu berdiskusi dgn suami tentang pendidikan/perkembangan anak 😁 dan selalu selalu belajar.. karena mungkin masa anak kita akan sangat berbeda dgn kita..

Fasil Nita: Saya menambahkan ya teh, untuk tsunami informasi silahkan baca2 NHW sebelumnya 😁Maka langkah pertama adalah banyak-banyaklah membangun KOMUNIKASI, verbal maupun non verbal. Sering-sering ngobrol bareng, melakukan kegiatan bersama, membicarakan apa yang  sukai dan tidak sukai, memahami gelagat dan bahasa tubuh.
Lalu, observasi cara belajar nya agar anak lebih mudah menerima ilmu yang di berikan,  memfasilitasi dan mengembangkan fitrah belajarnya ☺✅

Restika Kananingsih: Sudah okeπŸ‘Œteh.. Belajar, berdiskusi, dan komunikasi..Sip, insyaallah dijalankan saran" teteh..Banyak takutnya saya teh.. πŸ˜”

Noer Fauziah: Mungkin kita harus tahu kebutuhan setiap anak ya, th. Karena setiap mereka itu spesial

Fasil Nita: Betul, Semua anak adalah Bintang 🌟 Limited Edition

Pertanyaan 2:
Dinda Sarasidia

1. Apakah nanti akan diberitahukan mengenai fitrah Ilahiyah, Fitrah Belajar, Fitrah Bakat, Fitrah Perkembangan, Fitrah Seksualitas pada anak?

2. sunatullah tahap perkembangan manusia itu bagaimana?

Jawaban :
Fasil Nita: Untuk pertanyaan ini saya jawab dengan gambar ya. Selanjutnya Nanti akan di jelaskan lebih lengkap di tahapan/kelas Bunsay ☺πŸ‘ŒπŸ»






Pertanyaan 3:
Restu Ayu
Pola asuh orang tua pasti ada pengarunya dalam pembentukan karakter/kepribadian si anak, nah gimana kalo pola asuh itu yabg mungkin caranya kurang tepat jadi memebentuk kepribadian si anak yang kurang baik contohnya cengeng.

Apa bisa kita rubah sifat jleknya itu?

Jawaban :
Fasil Nita: Hai teh Restu Ayu πŸ€—


KENALI PENYEBAB MENGAPA SI KECIL CENGENG DAN GAMPANG MARAH
Reaksi anak yang tiba-tiba menangis dan marah ketika dihadapkan pada situasi tertentu yang kurang menyenangkan baginya seringkali terjadi.

Biasanya kondisi ini dianggap normal ketika anak berusia 2,5 – 3,5 tahun atau di bawah 6 tahun,
dimana pada fase ini anak akan cenderung memiliki emosi yang mudah ‘meledak’ dan sulit untuk diarahkan.

CARA MENGATASI SI KECIL YANG CENGENG DAN GAMPANG MARAH
Menghadapi si kecil yang cengeng dengan reaksi marah tidak akan banyak membantu Anda untuk membuatnya merasa lebih baik tapi justru akan membuat mereka semakin tertekan.  Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi si kecil yang cengeng dan gampang marah, yaitu:

Jangan memarahinya dan menganganggap tangisannya sebagai kesalahan.  Anda perlu mencari tahu apa penyebab si kecil menangis, jika si kecil menangis karena merasa tidak dipenuhi permintaannya, maka cobalah untuk memberikan penjelasan yang bisa diterimanya tanpa harus membentaknya.  Cobalah untuk memahami kecengengan si kecil sebagai reaksi ketika mereka tidak mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata.  Menghardiknya dengan sebutan ‘anak cengeng’ di depan umum justru akan mempermalukan mereka dan membuat mereka merasa bahwa dirinya memang cengeng.

Cobalah untuk meningkatkan sosialiasi anak dengan mengajaknya banyak bertemu dengan orang lain atau bermain bersama teman-teman sebayanya.  Dengan begitu mereka bisa belajar bagaimana temannya bersikap tanpa harus menangis.

Cobalah untuk membawanya dalam situasi yang nyaman dan terlindungi, dengan situasi yang nyaman mereka akan merasa aman.  Dan sebisa mungkin hindari untuk menakut-nakuti anak dengan sesuatu yang menakutkan seperti monster atau hantu hanya karena Anda menginginkannya untuk tidur tepat waktu. ☺✅

Pertanyaan 4:
Th Nina
Mengenai fitrah yg dibawa anak sejak lahir, apakah disini di IIP kita juga akan bljr lbh detail dg fitrah2 ank tsb?

Jawaban :
Fasil Nita: InsyaAllah teh Nina nanti kita belajar di tahapan Bunda Sayang ☺
Ini Fitrah anak yang di bawa sejak lahir
Maka dari itu SEMANGAT lulus ya agar bisa ke tahap bunsay

Pertanyaan 5:
Th Linda
Bagaimana cara melihat misi spesifik anak2?

Jawaban :
Fasil Nita: Hai teh linda ✋🏻

Anaknya usia berapa ya ?

Misi spesifik biasanya terlihat saat anak tumbuh dewasa bila potensi bisa kita lihat atau observasi mulai dari umur 1 tahun, bila fitrah belajar dari sejak ia lahir

Pertanyaan 6:
Fauziah
Bagaimana jika anak tidak dapat mengenali potensinya, hanya seolah menunggu mendapat 'suapan' dari orangtuanya?
Apakah dengan kondisi seperti di atas itu, orangtua memiliki kuasa untuk mencobakan beberapa hal ke anak agar potensi dan bakatnya terlihat?

Jawaban :
Fasil Nita: Halo teh Fauziah ✋🏻☺
Mengenali Potensinya kita yang Observasi dari kecil lalu fasilitasi karena kita sebagai orang tua sebagai fasilitator, lalu biarkan apa yang membuatnya berbinar-binar, juga membuatnya merasa easy,earn,enjoy,excelent, kalau perlu catat dan buat jurnal juga portofolio

Yang kita lakukan Observasi,Fasilitasi,Catat

Pertanyaan 7:
Th Fahrian
1. Apa yg dimaksud dengan membersihkan hati nurani ?
2. Apa yang dimaksud dengan Gunakan mata hati ?

Jawaban :
Fasil Nita: Hai teh fahrian

1. Ini maksudnya bisa membersihkan hati dari luka masa lalu atau inner child krn hal ini bisa jadi berpengaruh dalam pengasuhan, maka harus di TUNTAS kan dulu

2. Lihatlah Fitrah belajar anak jangan memaksakan anak atas keinginan kita, orang tua hanya sebagai fasilitator anak yang mendukung apa yang membuat dia "gue banget" dan berbinar2.

Tanamkan
Iman
 dan Kehormatan.
Saya mengadopsinya..
INDUK Nilai keluarga saya adalah Iman dan Ilmu..✅😊

Pertanyaan 8:
Th Rena

assalamualaikum bunda bunda hebat. saat ini saya tinggal jauh dengan anak... usianya baru 15 bulan. saya bertemu paling cepat 2 minggu sekali dengan anak. pengasuhan oleh orang tua dan mertua bergantian. apakah memungkinkan seorang ibu seperti saya mendidik anak jarak jauh? kiat apa yg harus dilakukan.

Jawaban :
Fasil Nita: Hai teh Rena πŸ‘‹πŸ»

Bisa teh kuncinya KOMUNIKASIKAN bagaimana visi dan misi kita dalam pengasuhan

Biasanya sang anak mengalami kebingungan "value" yg harus dia pegang. Apalagi jika ajaran ayah ibu nya berbeda dgn apa yg diajarkan kakek nene nya, maka harus komunikasikan untuk menyamakan "value" ☺✅

"OUTSIDE IN“ vs “INSIDE OUT”

Tugas mendidik bukan menjejali “OUTSIDE IN“, tetapi “INSIDE OUT” yaitu menemani anak-anak menggali dan menemukan fitrah-fitah baik itu sehingga mereka menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) tepat ketika mencapai usia aqil baligh. Satu-satunya lembaga yang tahu betul anak-anak kita, mampu telaten dan penuh cinta hanyalah rumah dimana amanah mendidik adalah peran utama ayah bundanya.

Anak lahir ke muka bumi membawa fitrahnya, sehingga perlu pendidikan yang mengeluarkan fitrah anak tersebut
Pertanyaan 9 :
Restu Ayu Ekatama
Menyambung pertnyaan smlm..
Gmn menyikapi si anak yang misal sudh kita asuh dengan cara a, krna tinggl brdekatan dgn orng tua dan sodara apa yang kita ajarkan kdang jdi hilang dn berubah jdi yg mereka ajarkan..

Jawaban :
Fasil Nita: Hai teh Restu πŸ‘‹πŸ»

Bisa teh kuncinya KOMUNIKASIKAN bagaimana visi dan misi kita dalam pengasuhan

Biasanya sang anak mengalami kebingungan "value" yg harus dia pegang. Apalagi jika ajaran ayah ibu nya berbeda dgn apa yg diajarkan kakek nene nya, maka harus komunikasikan untuk menyamakan "value" ☺✅

Bisa juga buat pasport semua boleh kecuali yang tidak boleh nanti kita kasih cap atau bintang gitu teh ☺ Biasanya anak malah bisa menolak sendiri *pengalaman saya

Pertanyaan 10 :
Ane
Bagaimana cara kita membentengi anak dari perbuatan yang tidak baik yang di contohkan oleh teman2nya? Saya pernah lihat anak saya memperhatikan temannya berkelahi dalam konteks becanda, tidak lama kemudian anak saya melakukan hal yang ia perhatikan tsb. πŸ™ˆ

Jawaban :
Fasil Nita: Ajak anak berdiskusi,kompro, dan sounding teh teh, biasanya saya memakai cara ini.

"Nak lagi apa itu ?"
"Menurut adek itu baik atau tidak ?"
"Kalau ga baik berarti harus di contoh atau tidak ?"

Lalu, beri contoh yang baiknya dan jelaskan kenapa tidak boleh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar