http://www.oksandwriter.com/siapa-oksand/
Pertanyaan 1:
DI SINI PADA MAU NGAPAIN???
DI SINI PADA MAU NGAPAIN???
Belajar apa?
Klo mau belajar jualan, jgn ke saya :sweat_smile:
Saya mah bisanya nulis hehe
Pertanyaan KEDUA:
ADA YG UDAH MULAI BIKIN TULISAN?
ADA YG UDAH MULAI BIKIN TULISAN?
:grin:oke STOP
Pertanyaan KETIGA:
KALO UDAH BISA NULIS, TRUS APA?
KALO UDAH BISA NULIS, TRUS APA?
Oke STOP
Saya mau berkicau dulu
Berhubung dsni emak2 semua, yg setiap hari 20rb kata, harap skrg direm dulu :sunglasses:
Pertanyaan 1, adalah tentang fokus.
Kenapa ada di sini? Yang diharapkan adalah jawaban yang fokus. Tidak melebar.
Jawaban belajar itu masih luas.
Belajar nulis. Masih luas.
Belajar nulis buku. Masih luas.
Belajar nulis buku fiksi. Mendekati fokus.
Belajar nulis buku fiksi genre drama percintaan.
FOKUS!
Kenapa ada di sini? Yang diharapkan adalah jawaban yang fokus. Tidak melebar.
Jawaban belajar itu masih luas.
Belajar nulis. Masih luas.
Belajar nulis buku. Masih luas.
Belajar nulis buku fiksi. Mendekati fokus.
Belajar nulis buku fiksi genre drama percintaan.
FOKUS!
Saya lihat jawabannya masih saangaattt melebarrr. Butuh titik fokus. FOKUS.
Pertanyaan 2, adalah tentang ACTION.
Keinginan tanpa aksi adalah NOL.
Keinginan tanpa aksi adalah NOL.
Pertanyaan 3, adalah GOAL.
Goalnya menulis untuk apa?
Supaya dishare? Lalu?
Supaya bermanfaat, lalu?
Supaya bisa jualan, lalu?
Supaya banyak orderan, lalu?
Supaya dishare? Lalu?
Supaya bermanfaat, lalu?
Supaya bisa jualan, lalu?
Supaya banyak orderan, lalu?
Kenapa saya tanya lalu dan lalu?
Pertanyaan lalu dan lalu, sebenarnya untuk menggiring ke arah WHY
Tanpa WHY yang kuat, semua keinginan masih hampa. Ngambang.
Ingin tulisannya bermanfaat, lalu?
Ingin menginspirasi, lalu?
Ingin dpt uang, lalu?
Ingin dpt royalti, lalu?
Ingin menginspirasi, lalu?
Ingin dpt uang, lalu?
Ingin dpt royalti, lalu?
Saya share dikit tentang 5 WHY's
Dalam ilmu analisis, metode ini sering dipakai.
Caranya? Tanyakan "kenapa?" pada setiap jawaban yg terungkap. Sampai 5x.
Dalam ilmu analisis, metode ini sering dipakai.
Caranya? Tanyakan "kenapa?" pada setiap jawaban yg terungkap. Sampai 5x.
Contoh:
1. Kenapa ingin bisa menulis?
Supaya bisa bikin buku.
2. Kenapa harus jadi buku?
Dari buku bisa menghasilkan karya otentik.
3. Kenapa harus berkarya?
Supaya menghasilkan pendapatan tambahan
4. Kenapa dengan pendapatan sekarang?
Masih kurang cukup
Biasanya, 5 why ini terus ditanya sampai dpt jawaban mentok.
Bahkan metode sekarang sampai 7 why. Tapi kalo sampai 4.udah mentok, brati itu dia alasannya.
1. Kenapa ingin bisa menulis?
Supaya bisa bikin buku.
2. Kenapa harus jadi buku?
Dari buku bisa menghasilkan karya otentik.
3. Kenapa harus berkarya?
Supaya menghasilkan pendapatan tambahan
4. Kenapa dengan pendapatan sekarang?
Masih kurang cukup
Biasanya, 5 why ini terus ditanya sampai dpt jawaban mentok.
Bahkan metode sekarang sampai 7 why. Tapi kalo sampai 4.udah mentok, brati itu dia alasannya.
Saya sendiri nulis novel Tuing sebenarnya bukan tujuan, tapi cara. Kenapa?
GOAL terbesar saya adalah melunasi rumah dalam 3 tahun.
Kenapa?
Supaya bebas hutang.
Kenapa masih ngutang?
Belum sanggup hijrah 100%. Jadi ikhtiar saya adalah melunasi pelan2.
Kenapa ga bayar pake gaji?
Ngga cukup.
Jadi GOAL saya adalah melunasi cicilan rumah.
Caranya?
Harus punya tambahan penghasilan.
Lewat apa?
Dari sekian hobi saya, yang kira2 bisa menghasilkan, adalah menulis.
Hobi saya banyak. Bermusik. Bikin video. Menulis. Membaca. Olahraga futsal dan renang.
Dari sekian hobi itu, yang saya kuat passionnya dan dikerjakan gak bosan2, serta berpeluang menghasilkan ... ya menulis.
Kenapa?
Supaya bebas hutang.
Kenapa masih ngutang?
Belum sanggup hijrah 100%. Jadi ikhtiar saya adalah melunasi pelan2.
Kenapa ga bayar pake gaji?
Ngga cukup.
Jadi GOAL saya adalah melunasi cicilan rumah.
Caranya?
Harus punya tambahan penghasilan.
Lewat apa?
Dari sekian hobi saya, yang kira2 bisa menghasilkan, adalah menulis.
Hobi saya banyak. Bermusik. Bikin video. Menulis. Membaca. Olahraga futsal dan renang.
Dari sekian hobi itu, yang saya kuat passionnya dan dikerjakan gak bosan2, serta berpeluang menghasilkan ... ya menulis.
Jadi, KENAPA saya harus MENULIS NOVEL?
Lewat novel, selain berkarya, hobi yang dibayar, keuntungannya bisa untuk bayar cicilan rumah.
Sehingga kalau saya TIDAK MENULIS, itu GOAL saya tidak akan tercapai.
Lewat novel, selain berkarya, hobi yang dibayar, keuntungannya bisa untuk bayar cicilan rumah.
Sehingga kalau saya TIDAK MENULIS, itu GOAL saya tidak akan tercapai.
Bacanya sambil diresapi ya. Gak usah chat dulu. :wink::ok_hand:
WHY ini syarat mutlak.
Coba temukan dulu WHY temen2 di sini apa untuk belajar nulis.
Kenapa harus nulis? Sehingga kalau nulis itu ga dikerjakan, GOALnya bakal gagal tercapai.
Ada yang sudah terpikirkan WHY nya???
Gak sekadar why.
Coba temukan dulu WHY temen2 di sini apa untuk belajar nulis.
Kenapa harus nulis? Sehingga kalau nulis itu ga dikerjakan, GOALnya bakal gagal tercapai.
Ada yang sudah terpikirkan WHY nya???
Gak sekadar why.
:+1:🏻temukan why nya kenapa goal harus tercapai, sehingga jika gagal akan berdampak "fatal" bagi proses berikutnya.
Yang udah nemu alasan kuat kenapa harus menulis, bagusss.
Yang belum nemu alasannya, mungkin harus diam dulu berpikir, merenung, kontemplasi.
Yang belum nemu alasannya, mungkin harus diam dulu berpikir, merenung, kontemplasi.
Bentar interupsi dulu. Saya mau komentarin aula ini.
Beberapa orang di sini mgkn udah ikutan pof lebih dari sekali. Dan kelas menulis basic bareng saya yg ini, mungkin udah beberapa kali ikut juga.
Untuk materi basic, saya selalu kasih yg sama. Kenapa? Karena ini pondasinya. Kalau pondasinya gak kuat, percuma dilanjutkan, karena nanti bakal runtuh juga.
Materi basic ini memang belum masuk ke kelas penulisan. Tapi menggali dulu, KENAPA SAYA HARUS MENULIS?
Kalau saya tidak menulis, GOAL saya yang mana yang bakal gagal tercapai?
Kalau goal tidak tercapai, mimpi dan cita2 yg sudah ditancapkan, bisa pergi melayang... mungkin jadinya jatuh ke rumah tetangga :cry:
Makanya di awal pertemuan tadi saya buat 3 pertanyaan.
1. Di sini mau apa?
2. Kalau mau belajar nulis, apa sudah mulai menulis?
3. Kalau udah menulis, lalu apa?
4. Kalau tidak menulis, bakalan apa?
5. Sehingga?
1. Di sini mau apa?
2. Kalau mau belajar nulis, apa sudah mulai menulis?
3. Kalau udah menulis, lalu apa?
4. Kalau tidak menulis, bakalan apa?
5. Sehingga?
Ada yg sering tanya, kalau writer's block itu gimana cara mengatasinya? Solusinya apa?
Pertanyaan balik. Apa sudah mulai menulisnya? Yang ditanya jawab belum.
Jadi sebenarnya malah yg banyak terjadi itu, nulisnya aja belum, tapi ketakutannya sudah ditanya duluan :grin::sweat_smile:
Pertanyaan balik. Apa sudah mulai menulisnya? Yang ditanya jawab belum.
Jadi sebenarnya malah yg banyak terjadi itu, nulisnya aja belum, tapi ketakutannya sudah ditanya duluan :grin::sweat_smile:
Rumus kedua menulis itu: ACTION.
Pakai otak kanan dulu. Tumpahkan semua ide yg ada di kepala. Ga usah disaring. Ga usah diedit. Ketik dulu. Tulis dulu.
Kalau udah semua, endapkan beberapa malam. Biarkan kita beraktivitas yg lain dulu.
Setelah itu, kita bisa kembali ke naskah kita. Barulah mulai proses edit.
Jadi pakai otak kanan dulu, otak kiri kemudian.
Untuk nulis status juga sama.
Facebook misalnya. FB ini medsos, yg orang ingin mendengar cerita kita.
Facebook misalnya. FB ini medsos, yg orang ingin mendengar cerita kita.
Jadi kunci jualan di fb adalah, menjual cerita. Caranya: soft selling, covert selling.
Orang males kan kalau tiba2 ditodong jualan. Istilahnya hard selling :blush:
Jadi biarkan pembaca akun medsos kita itu dibuai cerita, keresahan, apa yg ada dlm pikiran.
FB juga nanya 'what's on your mind?' Artinya kita diminta bercerita.
FB juga nanya 'what's on your mind?' Artinya kita diminta bercerita.
Misal di status saya seperti ini:
Semua Fenomena dari Kanan
========================
Lama-lama saya jadi tergerak juga untuk mencari ‘teman-teman’. Teman apa? Teman yang mempunyai fenomena dari kanan. Maksudnya?
Inilah teman pertama saya. Gerakan Thawaf.
Gerakan Thawaf saat berhaji. Ini dilakukan berlawanan arah jarum jam. Atau dalam dua dimensi, adalah dari kanan ke kiri.
Lalu teman kedua saya: terbitnya Matahari dari Timur.
Pusat tata surya ini terbit dari Timur dan tenggelam di Barat. Jika kita gambar empat arah mata angin, Utara ada di atas, Selatan di bawah. Timur di kanan, Barat di kiri. Jadi Matahari ini dalam dua dimensi terbit dari kanan, tenggelam di kiri. Hmm, semakin menarik. Masih ada lagi temannya!
Lintasan atletik. Coba perhatikan orang berlari di lintasan atletik. Putarannya berlawanan arah jarum juga. Kanan ke kiri. Kalau ada yang lari sebaliknya, mungkin ia sedang cari masalah. Pasti banyak nabrak orang. Di lapangan Gasibu, Bandung, semua ikut arah lintasan dari kanan ke kiri. Kalau ada yang putar arah mengikuti arah jarum jam, siap-siap dipelototin para ‘ngos-ngosers’.
Masih ada? Tentu! Teman saya banyak.
Coba lihat arah putaran angin itu. Bagian ekor itu yang bagian tipis. Semakin tebal di bagian dalam, atau tengah. Artinya angin tersebut berputar berlawanan arah jarum jam juga.
Satu lagi teman saya adalah hukum Fisika: Kaidah Tangan Kanan.
Saya kurang suka pelajaran ini, makanya dulu jadinya ambil Kimia. Yang ternyata lumayan bikin pening juga, hahaha. Tapi tiba-tiba saja begitu mengingat-ingat fenomena dari kanan, jadi ingat hukum ini. Keempat jari menunjukkan arah medan magnet, dan arus listrik mengarah ke atas.
Jadi bisakah kita simpulkan semua yang bergerak berlawanan arah jarum jam akan menimbulkan arah arus ke atas? Ke atas ke mana? Langit? Menuju-Nya? Wallahu a’lam.
Tapi saya pernah lihat postingan ini: foto Bumi dari luar angkasa. Di sana ada sebuah titik yang terang.
Ternyata adalah Mekah, yang di dalamnya ada Ka’bah. Tempat berjuta manusia mengelilinya berlawanan arah jarum jam. Mungkin menimbulkan energi, arus listrik, yang mengarah ke langit. Sehingga tampak berpendar putih dari luar angkasa. Wallahu a’lam.
Rasanya cukup menunjukkan ‘teman’teman’ saya di atas ya. Lalu ada satu lagi. Pamungkas!
Coba perhatikan baik-baik. Novel Tuing ini bagian yang dijilid ada di kanan, bukan di kiri seperti umumnya buku di Indonesia. Kalau yang dijilid ada di kanan, artinya itu buku dibuka dari kanan. Dan merupakan kesengajaan dari penulisnya. Yang diterjemahkan secara nyata oleh penerbit dan percetakan. Mereka juga bertanya-tanya, “Ini gak kebalik?”
Ya enggak dong, hehehe.
Siapa tahu membiasakan buka buku dari kanan seperti Al Qur’an, bisa jadi mengikuti fenomena semesta. Sebagai bentuk ibadah juga kepada-Nya.
Cocokologinya kau cari sendirilah!
Oksand – penulis tengil
Www.oksandwriter.com/semua-fenomena-dari-kanan
========================
Lama-lama saya jadi tergerak juga untuk mencari ‘teman-teman’. Teman apa? Teman yang mempunyai fenomena dari kanan. Maksudnya?
Inilah teman pertama saya. Gerakan Thawaf.
Gerakan Thawaf saat berhaji. Ini dilakukan berlawanan arah jarum jam. Atau dalam dua dimensi, adalah dari kanan ke kiri.
Lalu teman kedua saya: terbitnya Matahari dari Timur.
Pusat tata surya ini terbit dari Timur dan tenggelam di Barat. Jika kita gambar empat arah mata angin, Utara ada di atas, Selatan di bawah. Timur di kanan, Barat di kiri. Jadi Matahari ini dalam dua dimensi terbit dari kanan, tenggelam di kiri. Hmm, semakin menarik. Masih ada lagi temannya!
Lintasan atletik. Coba perhatikan orang berlari di lintasan atletik. Putarannya berlawanan arah jarum juga. Kanan ke kiri. Kalau ada yang lari sebaliknya, mungkin ia sedang cari masalah. Pasti banyak nabrak orang. Di lapangan Gasibu, Bandung, semua ikut arah lintasan dari kanan ke kiri. Kalau ada yang putar arah mengikuti arah jarum jam, siap-siap dipelototin para ‘ngos-ngosers’.
Masih ada? Tentu! Teman saya banyak.
Coba lihat arah putaran angin itu. Bagian ekor itu yang bagian tipis. Semakin tebal di bagian dalam, atau tengah. Artinya angin tersebut berputar berlawanan arah jarum jam juga.
Satu lagi teman saya adalah hukum Fisika: Kaidah Tangan Kanan.
Saya kurang suka pelajaran ini, makanya dulu jadinya ambil Kimia. Yang ternyata lumayan bikin pening juga, hahaha. Tapi tiba-tiba saja begitu mengingat-ingat fenomena dari kanan, jadi ingat hukum ini. Keempat jari menunjukkan arah medan magnet, dan arus listrik mengarah ke atas.
Jadi bisakah kita simpulkan semua yang bergerak berlawanan arah jarum jam akan menimbulkan arah arus ke atas? Ke atas ke mana? Langit? Menuju-Nya? Wallahu a’lam.
Tapi saya pernah lihat postingan ini: foto Bumi dari luar angkasa. Di sana ada sebuah titik yang terang.
Ternyata adalah Mekah, yang di dalamnya ada Ka’bah. Tempat berjuta manusia mengelilinya berlawanan arah jarum jam. Mungkin menimbulkan energi, arus listrik, yang mengarah ke langit. Sehingga tampak berpendar putih dari luar angkasa. Wallahu a’lam.
Rasanya cukup menunjukkan ‘teman’teman’ saya di atas ya. Lalu ada satu lagi. Pamungkas!
Coba perhatikan baik-baik. Novel Tuing ini bagian yang dijilid ada di kanan, bukan di kiri seperti umumnya buku di Indonesia. Kalau yang dijilid ada di kanan, artinya itu buku dibuka dari kanan. Dan merupakan kesengajaan dari penulisnya. Yang diterjemahkan secara nyata oleh penerbit dan percetakan. Mereka juga bertanya-tanya, “Ini gak kebalik?”
Ya enggak dong, hehehe.
Siapa tahu membiasakan buka buku dari kanan seperti Al Qur’an, bisa jadi mengikuti fenomena semesta. Sebagai bentuk ibadah juga kepada-Nya.
Cocokologinya kau cari sendirilah!
Oksand – penulis tengil
Www.oksandwriter.com/semua-fenomena-dari-kanan
Nah, bagia pertama itu cerita aja. Masalahnya apa. Atau ada fenomena apa.
Bagian kedua, ceritakan solusi dari masalahnya.
Bagian ketiga, masukkan produk kita sebagai salah satu solusinya.
Bagian kedua, ceritakan solusi dari masalahnya.
Bagian ketiga, masukkan produk kita sebagai salah satu solusinya.
Berhubung saya Oksand penulis tengil, saya tutup dengan cocokologi yg biar pembaca aja yg cari hubungan sebab-akibat antara bagian pertama status saya itu sampe bagian akhir :grin:
Oke ya. Jadi kesimpulan sharing kali ini adalah:
*1. Tentukan GOAL yang FOKUS*
*2. Temukan WHY, kenapa goal tersebut harus dicapai segera. Apa dampak "fatal"nya jika gagal dicapai?*
Boleh dicopas. Boleh diprint, tempel di tembok, di dapur, atau di jidat masing2 :sweat_smile:
Eh jangan di jidat sendiri deng, percuma... gak bisa kebaca! Di jidat orang aja. :joy:
Eh jangan di jidat sendiri deng, percuma... gak bisa kebaca! Di jidat orang aja. :joy:
Menulis itu proses kebiasaan
Makin sering nulis, makin terasah
Makin terasah, tulisan makin enak dibaca
Jadi kalau baru nulis sekali lalu berharap pujian... mending simpan dulu harapan pujian itu. Mendingan minta dibantai deh. Kenapa? Supaya kita bisa makin berkembang.
Saya uji nyali dengan mengirimkan novel Tuing ke beberapa orang di
Gramedia. Satu orang di bagian pengadaan buku. Satu lagi editor di BIP.
(BIP itu salah satu penerbit di gramedia. Ada 4 penerbit totalnya)
(BIP itu salah satu penerbit di gramedia. Ada 4 penerbit totalnya)
Alhamdulillah dpt feedback. Itu yg sata cari. Feedback. Masukan. Sebenarnya harapannya adalah bantaian.
Dan masih ada satu lagi misinya, minta feedback ke penerbit GPU. Ini kelas tertinggi penerbit di gramedia. Saya mau jajal sekalian.
Tau Boy Candra?
Dia itu selama 2 tahun naskahnya selalu ditolak. Sampai akhirnya sekarang bukunya bisa kita lihat di etalase toko buku besar
Ini kesimpulan kedua materi kali ini.
Gak apa jual sagala aya. Palugada. Karena bisa jadi belum nemu passionnya senang apa, suka produk apa, minat jualan apa.
Selamat mencari bagian yang klik!
Selamat menulis!
Action!
Selamat menulis!
Action!
Dari saya sekian aja ya. Nanti bisa ketemu lagi di kelas khusus menulis kalau mau lebih rinci tentang penulisan, terutama karya fiksi.
Wassalamualaikum :blush::pray:
====================================================================
Tanya Jawab
====================================================================
Galeri Mama Fatih
Nanya donk kak apa menulis itu apa2 harus lewat hp/komputer? Karena saya irt kl berhadapan dg gadget terus, saya kuatir dengan perkembangan anak saya jika terlalu sering melihat emaknya mainan hp. Dan saya juga kuatir dengan kesehatan mata saya juga. Apa ada saran?
Oksand
Kertas. Laptop. Hape.
Banyak media, yg penting tulisannya ga ilang. Jangan nulis di atas air. Percuma :sweat_smile:
====================================================================
Juita Jabir
Kalau saya nulis itu. Intinya nggak jelas. Karena selalu pas nulis ingat ini, ntar ingat itu. Jadinya suka nggak fokus sama satu masalah. Bagaimana cara mengatasinya?
Oksand
Tulis dulu semua. Garap satu2. Fokus ke yg mau digarap secara utuh.
====================================================================
Ning Baroh
Terima kasih kak.
Apakah tahapan menulis langsung semuanya itu benar-benar apa yg ada di kepala kita? Meskipun ga beraturan dan ga terarah..
Setelah melalui pengendapan, mungkin nggak jika naskah itu diedit sebagian besar dari ide awal? :joy: Terimakasih kak sebelumnya
Oksand
Sangat mungkin. Nulis pertama kali tugasnya otak kanan, bagian kreatif.
Selanjutnya otak kiri, bagian analisis. Di situ besar kemungkinan banyak perombakan.
Saya nulis novel Tuing 3 bulan. Editingnya 3 bulan. Dan itu sampai 6x edit :sweat_smile:
====================================================================
Riyati Sugiono
Saya orangnya baperan, jadi kalau misal ada yang mengkritik pedas, bawaannya down. Bagaimana mengatasinya?
Oksand
Ga boleh baperan dong. Namanya berkarya kudu ada yg kritik. Tujuannya utk memajukan diri sendiri. Kalau dikritik, atau diberi saran udab baper, mending pupuk rasa berani dulu.
====================================================================
Ade Suryani
Biar ga mudah Lupa gimana Ya kak...Apa Kalau ikut kelas sperti ini hrus Selalu Di print Pa da cra lain kak?
Oksand
Bikin di telegram grup yg isinya sendirian. Saya selalu save hal2 penting di tele, di bagian saved messages.
====================================================================
Eka Qie
Bagaimana kalo ternyata ide menulis itu ada saat kita lagi denger atau baca yang melow-melow ?
Kadang saya kalo denger yang melow rangkaian kata itu terangkai dalam imajinasi tanpa tertuangkan kedalam tulisan yang akhirnya saya lupa lagi ....
Oksand
Rekam pakai suara.
====================================================================
Leni Artanti
Dari menulis setiap status apa memang harus ada JUDUL ya biar menarik?
Oh ya saya kalau lagi ada ide malah langsung saya tuang ke FB langsung, paling saya ulang baca 1-2 kali. Kalau saya endapkan dulu gak langsung saya posting seringnya saya merasa itu sudah basi mesti terus gak jadi saya post:joy:
Oksand
Fesbuk kan editable. Nanti bisa diedit lagi:ok_hand:
====================================================================
Tanya Jawab
====================================================================
Galeri Mama Fatih
Nanya donk kak apa menulis itu apa2 harus lewat hp/komputer? Karena saya irt kl berhadapan dg gadget terus, saya kuatir dengan perkembangan anak saya jika terlalu sering melihat emaknya mainan hp. Dan saya juga kuatir dengan kesehatan mata saya juga. Apa ada saran?
Oksand
Kertas. Laptop. Hape.
Banyak media, yg penting tulisannya ga ilang. Jangan nulis di atas air. Percuma :sweat_smile:
====================================================================
Juita Jabir
Kalau saya nulis itu. Intinya nggak jelas. Karena selalu pas nulis ingat ini, ntar ingat itu. Jadinya suka nggak fokus sama satu masalah. Bagaimana cara mengatasinya?
Oksand
Tulis dulu semua. Garap satu2. Fokus ke yg mau digarap secara utuh.
====================================================================
Ning Baroh
Terima kasih kak.
Apakah tahapan menulis langsung semuanya itu benar-benar apa yg ada di kepala kita? Meskipun ga beraturan dan ga terarah..
Setelah melalui pengendapan, mungkin nggak jika naskah itu diedit sebagian besar dari ide awal? :joy: Terimakasih kak sebelumnya
Oksand
Sangat mungkin. Nulis pertama kali tugasnya otak kanan, bagian kreatif.
Selanjutnya otak kiri, bagian analisis. Di situ besar kemungkinan banyak perombakan.
Saya nulis novel Tuing 3 bulan. Editingnya 3 bulan. Dan itu sampai 6x edit :sweat_smile:
====================================================================
Riyati Sugiono
Saya orangnya baperan, jadi kalau misal ada yang mengkritik pedas, bawaannya down. Bagaimana mengatasinya?
Oksand
Ga boleh baperan dong. Namanya berkarya kudu ada yg kritik. Tujuannya utk memajukan diri sendiri. Kalau dikritik, atau diberi saran udab baper, mending pupuk rasa berani dulu.
====================================================================
Ade Suryani
Biar ga mudah Lupa gimana Ya kak...Apa Kalau ikut kelas sperti ini hrus Selalu Di print Pa da cra lain kak?
Oksand
Bikin di telegram grup yg isinya sendirian. Saya selalu save hal2 penting di tele, di bagian saved messages.
====================================================================
Eka Qie
Bagaimana kalo ternyata ide menulis itu ada saat kita lagi denger atau baca yang melow-melow ?
Kadang saya kalo denger yang melow rangkaian kata itu terangkai dalam imajinasi tanpa tertuangkan kedalam tulisan yang akhirnya saya lupa lagi ....
Oksand
Rekam pakai suara.
====================================================================
Leni Artanti
Dari menulis setiap status apa memang harus ada JUDUL ya biar menarik?
Oh ya saya kalau lagi ada ide malah langsung saya tuang ke FB langsung, paling saya ulang baca 1-2 kali. Kalau saya endapkan dulu gak langsung saya posting seringnya saya merasa itu sudah basi mesti terus gak jadi saya post:joy:
Oksand
Fesbuk kan editable. Nanti bisa diedit lagi:ok_hand:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar