Rabu, 31 Januari 2018

TJ NHW #2 Menjadi Ibu Profesional Kebangaan Keluarga

Pertanyaan 1
Anne Yuliana
Assalamu'alaykum teh dinda.
Izin bertanya, kalau checklist indikator itu spesifikasi waktunya harian atau mingguan ya? atau lebih mengarah seperti time table lagi?
Terima kasih πŸ™

Jawaban
Dinda Sarasidia
Kalau aku kebayangnya ke bulanan teh checklist nya agar mudah untuk evaluasi. Kalau per hari, sepertinya ada checklist-checklist yang mungkin tidak ada kesempatan untuk terpenuhi.

Restu Ayu Ekatama
Kalo sya kbyngnya jangka pj teh, karna kan 'profesional' jdi btuh jam terbang, tpi ada evaluasi sbulan skli, sudh brp % trget nya.. kyk gitu teh 😁😁

Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Hai teh anne πŸ˜˜πŸ‘‹πŸ»
Betul teh, bentuknya boleh seperti time table atau chart chore chart silahkan berkreasi
Buatlah komitmen setahap demi setahap, sesuai dengan kemampuan kita, kemudian belajar istiqomah, konsisten menjalankannya.
Konsistensi kita terhadap sebuah komitmen yang indikatornya kita susun sendiri, akan menjadi pondasi kita dalam menyusun DEEP HABIT yaitu kebiasaan-kebiasaan yang dibangun secara terus menerus untuk mendukung aktivitas yang membutuhkan fokus, ketajaman berpikir dan benar-benar krusial untuk hidup kita.
21 hari melatihkan 1 habit, itu sudah bisa jadi good habit, kemudian kita menguncinya menjadi 90 hari membuatnya menjadi deep habit. Tapi masing-masing punya kadar dan kekuatan yg berbeda ya teh,
For THINGS to CHANGE, I must CHANGE FIRST
Lakukan perubahan dari diri kita dulu, mulai dari yg kecil dan sederhana
Atau boleh juga timeline bebas mau dibuat kapan saja,agar lebih mudah mulailah dengan 1 bulan terlebih dahulu, kemudian tambah lagi bulan berikutnya. Kalau ada yang belum berhasil, masukkan di aktivitas di bulan berikutnya. 😘✅

Pertanyaan 2
Arsy Fauziah
Dalam membuat indikator sebagai seorang ibu, bagaimana jika anaknya belum bisa berkomunikasi 2 arah (masih terlalu kecil). Baiknya kita yg mendesain sendiri atau bagaimana? Nuhuuun teteeh

Jawaban
Nina Yarana SIlmiati
diskusikan dg suami teh 😊 Biar jadi ada semacam gools family juga

Restika Kananingsih
Saya juga tanya ke suami teh.. dia pengen anak"nya di didik seperti apa, dia pengen bagaimana anak"nya tumbuh.. jadi ternyata ga hanya kita aja, tapi suami juga ngeuh, oh iya harus gini ya aku dan kamu

Linta Hartati
Iya teh saya juga sama sambil diskusi sama suami

Dinda Sarasidia
berandai-andai sendiri dulu teh, kira-kira apa yang akan membuat anak bahagia? kira-kira ingin menjadi ibu seperti apa? kira-kira kita menginginkan anak kita menjadi seperti apa? setelah itu diskusikan dengan suami

Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Hai teh Asry
Usia berapa anaknya kalau boleh tau teh ?
Bisa didiskusikan dengan suami ya tentang membersamai anak didesain bersama ya teh atau Indikator ibu profesional yang akan teteh persembahkan untuk anak seperti apa ?
Misal : Akan memasak MPAsi nya sendiri Homemade, membacakannya ayat2 al qur'an, mengajaknya bermain yang merangsang motoriknya. Tetep Semangat ya teh 😘✅
Oh iya teh bisa bikin list yg td saya contohkan bisa juga di tambahkan mencatat setiap tumbuh kembangnya (jurnal)

Pertanyaan 3
Lisnawati
Untuk nhw 2 ini brrt bentuknya point2 target kita mau ngapain aja ya berdasarkan kriteria kebahagiaan suami dan anak. Trs tanya satu lagi penasaran bedanya kasir keluarga sama manager keuangan keluarga secara garis besarnya aja tuh gimana?

Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Hai teh Lisna πŸ‘‹πŸ»
Betul teh berupa point2 seperti to do list
bentuknya boleh seperti time table atau chart chore chart silahkan berkreasi
Komunikasikan di waktu family forum ya 😘
Inilah cerdasnya bunda Septi bentuk apresiasi penamaan agar bunda merasa dirinya bangga mengubah kata kasir keluarga atau ibu sebagai pengatur keuangan dengan label manager keuangan agar bunda2 merasa bangga akan peran yang disandangnya, seperti halnya PR di Matrik ini di Namakan Nice Home Work, Agar kita yang mengerjakan akan selalu merasa Nice, Happy dan menikmati tugasnya, bukan terbebani 😍✅

Pertanyaan 4
Indika Nanda Lisnaya
Teh kalau di google doc itu bisa bikin seperti tabel2 gt? Atau d spreedsheet sj kita bikinnya?

Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Di spreedsheet teh. Kalau di gdocnya Klik "+" diatas pilih tabel

Pertanyaan 5
Kurniati Sekarsari Dwei Lesmana
Maksudnya label itu gimana teh? Ditulis dijudul atau sekedar tulisan dibagian atas postingan sebelum bikin NHW?
*(sebelum nulis jawaban NHW)

Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Di judul blog nya teh. Di judul kirim an mksdnya. Misal : NHW#2_Sekar lalu tulis label tadi πŸ‘†πŸ»

TJ Sesi #2 Menjadi Ibu Profesional Kebanggan Keluarga

Pertanyaan 1
Linda Hartati Bagaimana cara atau langkah2 meningkatkan peran ibu sebagai agen perubahan?

Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita) Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin merupakan misi spesifik hidup kita. Kita harus memahami jalan hidup kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai macam cara menuju sukses. 😁 Bersabar ya, itu ada di materi matrikulasi berikutnya tentang proses menemukan misi spesifik hidup, dan Ibu sebagai Agen Perubahan. Terus semangat mengikuti ilmu ini setahap demi setahap. πŸ˜‰✅

Pertanyaan 2
Nina Yarana Slimiati :
Kelas lanjutan dari matrikulasi adalah kelas bunda sayang yang dilaksanakan selama 1tahun ya teh? Kapan pembukaan pendaftaran kelas bunda sayang ini teh? Apakah setelah matrikulasi b.5 ini langsung di buka pendaftarannya? Di kelas bunsay dll bahkan dari kelas matrikukasi pun terdapat efek samping yang akan dirasakan oleh keluarga kita, apakah kita perlu membuat list to do sebagai calon ibu profesional? Agar bisa kita review pekerjaan kita? Apakah pencapaian2 di masing2 kelas perlu kita diskusikan dg suami?

Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita) Sabar ya teh, kita fokuskan dulu pada Matrikulasi setelah Lulus dan selesai Matrikulasi nanti di beritahukan bila ada pengumuman ya ☺
Jurnal sendiri perlu agar kita bisa melihat perubahan,
Diskusi dengan suami atau anggota keluarga sangat di perlukan karena merekalah yang akan menilai kita, nilai yang nyata 😘✅

Kurniati Sekarsari Dwei Lesmana Menurut Sekar iyaa, harus didiskusikan dengan suami. Karena dalam berumah tangga sifatnya "A Home Team". Barengan, bukan individual. Anggep aja berbagi ilmu yang suami belum tau. Insyaa Allah bakalan jadi ilmu yang bermanfaat juga. Progress menuju perbaikannya pun insyaa Allah jadi lebih maksimal, bisa saling mengerti melengkapi dan memahamiπŸ’• Bisa saling koreksi dan mengingatkan juga satu sama lain bilamana dalam pelaksanaan di lapangan terjadi kekhilafan.

Pertanyaan 3
Engelya Nurannisa Wienduasti S
Banyak sekali kegiatan/acara/seminar iip yang sangat bermanfaat. Dan panitia yang membuat acara itu kan member IIP. Apa semua member iip boleh membuat acara? Atau hanya pengurus saja? Dan cara menjadi pengurus itu di tunjuk,di sleksi atau mengajukan diri.

Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Hai teh engelya Setiap member diberi kesempatan untuk mengajukan kegiatan apa yg mereka butuhkan, beberapa KB/RB/RBB biasanya menuangkannya ketika mengisi form member, Adapun calon member yang ingin mengadakan acara, bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan pengurus kota terkait.πŸ˜‰✅

Pertanyaan 4
Siti Fania Mahardika
Kan ada 4 tahapan kelas, nah dari 4 tahapan itu kita memilih sendiri atau nanti dari pusat yang menentukannya? Misalkan A tahapan bunda sayang, B tahapan bunda cekatan? Atau setelah lulus kita bertahap dari bunda sayang ➡ bunda cekatan, dst?

Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Hai teh Fania πŸ€—
karena ini adalah pijakan, maka idealnya memang berurutan. Untuk perempuan yang sudah berkeluarga maka, pijakannya adalah sebagai berikut :
Bunsay – Buncek – Bunpro – Bunshal
Sedangkan untuk perempuan yang belum berkeluarga atau sudah berkeluarga belum punya anak, maka bisa diubah ke :
Buncek – Bunpro – Bunshal – Bunsay
Program pembelajar IIP dimulai dengan matrikulasi yaitu selama 9 minggu. Kemudian dilanjutkan dengan kelas bun-bun : bunda sayang, cekatan, produktif, shaleha. Yang direncanakan setiap tahapan bun-bun insyaAllah selama 1 tahun. Sehingga kalau 4 tahapan, kurang lebih selama 4 tahun. πŸ˜‰✅

Pertanyaan 5
Arsy Fauziah
Tahapan apa saja yg harus dilalui untuk menemukan dan ngeuh thd misi spesifik kita di muka bumi ini? Hatur nuhun

Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Bersabar ya, itu ada di materi matrikulasi berikutnya tentang proses menemukan misi spesifik hidup, dan Ibu sebagai Agen Perubahan. Terus semangat mengikuti ilmu ini setahap demi setahap.πŸ˜‰✅

Pertanyaan 6
Restu Ayu Ekatama
Dalam menjalankan proses menjadi ibu profesional tentunya sangat d butuhkan peran suami, bgaimana dengan kondisi suami yang bekerja d luar kota (ldran), karena tidak jarang kondisi ini tidak mendukung untuk melewati proses menjadi ibu profesional tdi, contohnya yang saya rasakan karna tidak ada yang menghedle anak2, jdi jarang ikut jam diskusi , otomatis cara mencari ilmunya jadi kurang maksimal. Ditambah lagi kalo lagi miskom, kdang suka jdi emosian dan krna jauh cara menyelasaikannya juga jdi lbh lama d bnding dengn bertatapan langsung.

Berdasarkan curhatan di atas 😁😁😁 :
Bagaimana mengajak suami untuk mensukseskan proses yang sedang kita jalani khususnya dlm keadaan ldr Apakah lebih baik kita membuntuti suami (pindah k kota kerjanya)?agar prosesnya bisa berbarengan, jdi tidak hanyak kita yang profesional, tpi suami jg jd orangtua yang profesional. Jika memang harus ngikut suami, bagaimana cara untuk meyakinkannya?

Jawaban
Arsy Fauziah
Izin menanggapi teh, tp ini based on pengalaman yaa maaf kalo kurang relevan dulu saya jg pejuang LDM pas kita sama2 lg lanjut sekolah.
1. Pahami kondisi masing2 dulu, kewajiban beliau disana dan kita disini. Tiap hari usahakan ada komunikasi yg bukan texting. Misal nelpon/vcall, biasanya saya cerita tadi disini gini, materinya ini, tantangannya ini, jadi kayaknya bsk gabisa nelpon atau nelponnya jd agak malem gitu2 lah. Atau menurut beliau gimana aplikasikan ilmu yg kita dapet ke anak kita. Diajak diskusi2 ringan gitu mungkin teh.
2. Kalo memungkinkan barengan lebih baik sih teh yg saya rasakan.
3. Golden age anak gakan terulang, ayok kita dampingi bareng 😘😘😘

Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Nah, tantangannya bagi kita yang berstatus LDR adalah bagaimana caranya gelas-gelas itu tetap terisi meski ada jarak yang memisahkan. Komunikasi produktif-lah yang harus digunakan, berbekal materi kuliah Bunda Sayang Ibu Profesional, inilah beberapa kaidah yang coba terus saya terapkan ketika berkomunikasi produktif dengan suami.
1. Kaidah 2C: Clear and Clarify
Saya sampaikan dengan bahasa yang baik dan jelas (clear), apa yang saya pikirkan, rasakan, dan inginkan. Saya sampaikan sudut pandang saya terhadap suatu hal yang menjadi topik pembicaraan.
Setelah itu, saya meminta suami bergiliran untuk berbicara menurut sudut pandangnya, apa yang dia rasakan, pikirkan, dan inginkan (clarify). Hingga akhirnya kita menemukan poin positif terhadap hal yang kita bicarakan tersebut.
2. Choose the Right Time
Memilih waktu yang tepat untuk berbicara.
Tapi namanya manusia, saya kadang lupa, nafsu berburu ingin segera berbicara hal tertentu pada suami, ingin segera menyampaikan, eh ternyata waktunya tidak pas, suami sedang capek, akhirnya suami malah salah paham.
Komunikasi itu memang skill jadi benar-benar harus diasah agar jam terbangnya tinggi
3. Kaidah 7-38-55
Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi.
Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).
Kalau untuk yang berstatus LDR, poin ini memang agak sulit untuk dilakukan, karena kita tak saling bertatapan langsung. Tapi sekarang terbantu dengan banyaknya aplikasi video call atau bisa dengan mengirimkan emoticon yang sesuai.
Selain itu, jika kita tidak memungkinkan melakukan video call, kita bisa meminimalisirnya dengan menggunakan tata bahasa yang baik saat chatting.
4. Kaidah: I’m responsible for my communication results
Ini poin yang tak kalah pentingnya, bahwa hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab komunikator, si pemberi pesan. Jika suami tidak paham atau salah memahami, berarti saya harus cari cara yang lain agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. 😘✅

Pertanyaan 7
Komala Fajarwaty
Bagaimana cara memantaskan diri dgn berbagai ilmu ditengah-tengah kesibukan mengurus anak yg masih batita ? Dimana ketika kita memegang buku, hp atau laptop mereka selalu penasaran. Dan jika datang ke majelis ilmu dirasa kurang fokus menyimak. Bagaimana cara menemukan misi spesifik hidup kita ? Dan cara penerapannya dalam keluarga.

Jawaban
Eva Tri Novita
Izin menanggapi ya teh. Dulu awal2 Evapun begitu teh. Kadang kalau dtg ke majelis ilmu bkan sibuk nyatet tp sibuk ngejar2 anak πŸ˜…. Untuk sementara ini solusinya klau belajar atau baca buku biasanya nunggu anak tidur dlu, kalau pegang hp biasanya izin ke suami, jd anak biar main dl sm suami. Nah kalau ke majelis ilmu, biasanya eva siapkan recorder jd slama dsna tetep pantengin kajian nya smbil pegang anak tp ttep di rekam jg jd kalau mlm bisa smbil dengerin dan catet ulang kajian nya Kalau untuk misi spesifik, biasanya didiskusikan dg suami. Pertama tentu in dlu visi kita kedepan mau ky gmn. Trs biasanya tiap bulan kita rencana in mau ky gimana, dan apa yg perlu diperbaiki

Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Gunakan komunikasi produktif dengan anak ya pertama kita Terima dahulu perasaan anak lalu sounding anak bila perlu pinta anak untuk menunggu !
Contoh bila anak ingin gadget yg kita pakai " Nak ingin banget ya main ini ? Ibu ngerti kok, Tapi ibu sedang belajar dulu ya, boleh kasih ibu waktu untuk belajar ?"
The Power of Sounding selalu saya pakai untuk mengontrol anak saat belajar , kemandirian atau aktifitas.
Dan paling penting anak tidak merasa di acuhkan
Untuk visi dan misi bisa dibicarakan dengan suami dgn komunikasi produktif dengan pasangan ya 😘
Bersabar ya nanti di pandu dan itu ada di materi matrikulasi berikutnya tentang proses menemukan misi spesifik hidup, dan Ibu sebagai Agen Perubahan. Terus semangat mengikuti ilmu ini setahap demi setahap. πŸ˜ŠπΈŒ…
Tambahan lagi, inget kata2 ibu septi, kan sesungguhnya anak itu mengamati ibunya.

Pertanyaan 8
Eva Tri Novita
Teh, anaknya eva kadang suka susah kalau di sounding begitu pun. Apa emang ada masanya ya teh anak lg ngebet2nya penasaran sm segala hal dan keinginannya keras? Apa hrus diulang terus ya utk sounding ya?
Ada referensinyakah teh utk komunikasi produktif?


Jawaban
Dewi Nita Purnama Sari (Nita)
Gunakan komunikasi yang produktif ya teh , cintai proses membersamai. Dan anak memang harus berulang2 karena itu fitrah belajarnya
Ada di buku Bunda Sayang, dan nanti di tahapan Bunsay belajar ya πŸ˜˜πŸ˜‰πŸ‘ŒπŸ»

Fahrian Nur Mabbubah
Bismillah cb menambahkan ya teh, mdh2han membantu :
Mungkin teteh bisa coba
1. Dengan cara mendeskripsikan permasalahan. Misal : " mama sedang membutuhkan hp krn mama mau belajar dengan menggunakan hp ini"
2. Buat komitmen dengan anak kapan saja hp boleh dia mainkan dan berapa menit, tujuannya juga menyiapkan anak agar tidak marah jika hp diambil (krn sdh ada perjanjian sebelumnya).
# singkatnya sih begitu....😁
# πŸ™πŸΌ...ini in my humble opinion aja ya teh....😊


Closing statement Teh Nita
Ibu yang bekerja di ranah publik bukan berarti termasuk ibu yang tidak bisa menjadi madrasah utama dan pertama anak2nya. Yang penting untuk dipahami adalah quality time yg dibangun dengan ananda dan optimalisasi peran ibu sebagai madrasah anak2. Ibu yang bekerja di ranah publik tetap bisa menyusun kurikulum teknis pendidikan ataupun perkembangan ananda, jadikan asisten sebagai pelaksana tugas harian dari sang ibu. Ajarkan asisten value keluarga bunda.. Ayah, Ibu, dan asisten dapat menjadi tim yang solid dalam memberikan pendidikan dan pengasuhan bagi ananda. Ibu juga memegang peranan penting dalam mengontrol apa-apa yang dipelajari si anak, juga perkembangan ananda. Luruskan apabila ada kesalahan asisten dalam mendidik anak dan pantau perkembangan ananda sesuai dengan milestonenya.

Dan ada Satu lagi titipan Guardian kita teh @Ismi Fauziah Sedih itu sangat manusiawi dan wajar. Namun kemudian kita harus mengevaluasi, apakah niat dan misi kita bekerja di ranah publik? Seurgent apa bagi keluarga kita. Jawaban akan terpulang pada kondisi keluarga kita sendiri. Jika bekerja diluar merupakan ikhtiar dalam menjemput rizki bagi keluarga dan sifatnya sangat urgent maka bungkus keberangkatan kita bekerja dengan niat mencari rezeki mulia sekaligus meningkatkan jam terbang misi di ranah publik. InsyaAllah kesedihan kita terarah menjadi lebih produktif dan doakan anak anak kita selalu dalam penjagaan Allah ketika kita tidak bersama mereka.

Satu hari 24 jam, bekerja di ranah publik 8-9 jam kerja maka pos waktu berikutnya adalah mengejar ketertinggalan waktu kualitas bersama anak. Pulang kerja harus diniatkan untuk mengisi energi baru membersamai anak anak sambut kegirangannya dengan senyum lebar dan pelukan sehangat mentari, obrolan seharian, dongeng dsb. Tentunya jika ibu butuh waktu untuk menyiapkan diri (mandi, makan) maka mintalah waktu pada anak anak untuk itu, kemudian kembali kepada mereka.

Dalam jelang tidurnya saat kondisi RASA maka bisikkan kalimat positif bahwa bunda mengajak anak anak untuk ikhlas dan berdoa untuk bunda supaya kualitas kerja bunda baik dan efisien sehingga bisa tepat waktu pulang, berikan penguatan kita akan bercengkrama lagi selepas bunda di rumah dan saat weekend adalah saat saat yang amat sangat dinanti. Paginya katakan kepadanya, Nak bersama Opung ya, semangat ya nak, maem yang baik main yang asik jangan lupa istirahat dll nabti sore kita jumpa lagi... dengan lembut dan yakin ..Sehingga bila memungkinkan besok2 jika sudah terbiasa anak anak akan mengantarkan bunda dengan salim hangat, senyuman dab lambaian tangan, bunda hati hati ya, semangat kerjanya, semoga sukses ya Bunda

Terapkan walau anak masih balita dan belum bisa memberikan feedback melalui kalimat. Karena gesturenya dan binar matanya nanti yang akan berbicara. (Jawaban Fasilitator Mba Nia Nio, Depok, Matrikulasi Batch 2)

Selasa, 30 Januari 2018

Sesi #2 Menjadi Ibu Profesional Kebanggan Keluarga

Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #2

MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA

Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #5? Pekan ini kita akan belajar bersama
a. Apa Itu Ibu Profesional?
b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional?
c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional?
d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional?

APA ITU IBU PROFESIONAL?
Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna;
1. perempuan yang telah melahirkan seseorang;
2. sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;
3. panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum;
4. bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari;
5. yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota;

Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna;
1. bersangkutan dengan profesi;
2. memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --; 

Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang perempuan yang :
a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya.
b.Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh –sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.

APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?
Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senatiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.

MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi
guru utama dan pertama bagi anaknya.
2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.
3. .Meningkatkan rasa percaya diri  ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga  ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
4. Meningkatkan peran ibu menjadi "change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang.

VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga.

BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?
Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :
a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya
b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.
c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri  ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga  ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.

APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL?

“Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA”
Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena  anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka. 

Maka yang perlu ditanyakan adalah sbb :

BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?

BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga

BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?

BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?

Selamat berproses menjadi Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan belajar yang bunda dan calon bunda rasakan selama mengikuti program pendidikan di Ibu Profesional ini dengan segenap kesungguhan

Seperti pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu sbb:
“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto

Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

SUMBER BACAAN:
Kamus Besar Bahas Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008
Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012
Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013
Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014
Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional, J&J Publishing, cetakan 1, 2015

Senin, 29 Januari 2018

TJ Review NHW #1 Adab Menuntut Ilmu

Pertanyaan 1
Nama : Liiza
Di tengah banjir informasi apalagi di era digital gimana ya teh caranya untuk memelihara fokus sama jurusan yang kita minati? Praktisnya gimana
cara menerapkan prinsip "Menarik tapi tidak tertarik" itu? Trus yang dimaksud fokus itu apakah memiliki

Jawaban :
Teh Sekar MIIP Ketua Kelas Bdg2: Kalo menurut Sekar, kuatin lagi pondasi pilihan kita ketika kita mulai ragu. Karena setiap pilihan pasti mempunyai alasan. Coba tanya diri "Untuk apa kita memilih pilihan A ? Sejauh mana manfaat pilihan kita dulu? Kenapa kita tiba2 putar haluan? Apa karena perencanaan fokus kurang matang? Atau karena terkalahkan oleh iming2 di era digital?"

Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: πŸ‘πŸ» bagus teh good

Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Hai Bunda Liiza πŸ‘‹πŸ»πŸ˜„ Selamat malam

Gunakan sceptical thinking, prinsipnya semua info yang ada di internet dan di broadcast message pertama kali yang ada di kepala kita adalah satu kalimat ini dulu “TIDAK PERCAYA”. Agar kita tidak dengan mudah menelannya bahkan membagikannya ke banyak orang. karena berita baik belum tentu benar. Ada berita baik ➡ cari sumbernya➡ valid➡ pakai dan boleh disebar.
Ada berita baik ➡ tidak ketemu sumbernya ➡ simpan untuk diri sendiri saja, tidak perlu disebarkan
Mulailah dari hal yang spesifik dulu, berdasarkan aktivitas yang kita suka dan bisa, maka dari sana muncul ilmu yang akan kita tekuni. Setelah muncul satu ilmu, akan muncul lagi turunan ilmu berikutnya. Contoh mengambil jurusan ilmu “rekonstruksi sejarah” karena kita memang senang mempelajari masa lalu untuk masa depan, maka dari perjalanan waktu, muncullah ilmu videografi untuk mendokumentasikan perjalanan kita lintas sejarah, ilmu menulis untuk menerjemahkan pengalaman kita, dan masih banyak ilmu yang lain✅☺

Teh Liza IIP Bandung 2: Hai juga teh Nita πŸ™‹πŸ»‍♀

Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Bagaimana teh liiza sudah terjawab ?

Teh Sekar MIIP Ketua Kelas Bdg2: Tanamkan prinsip "Untuk menjadi seseorang yang profesional, fokuslah pada satu tujuan utama yang telah kamu pilih sebelumnya"πŸ’

Teh Liza IIP Bandung 2: Terjawab teh πŸ’•πŸ’•πŸ’• Keren-keren jawabannya 😍😍

Pertanyaan 2
Nama : Siti Fania
Apa sanksi yang diberikan jika pengumpulan tugas terlambat?
apakah NHW yang kita kerjakan untuk kedepannya bakalan dipantau atau tidak?

Jawaban :
Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Hai teh Fania Korming yang Gercep πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘‹πŸ»πŸ˜˜
Tidak ada sanksi teh bila mengumpulkan terlambat ☺Hanya saja tidak mendapat apresiasi badge cantik, dan bila terlambat mengumpulkan segera hubungi korming yang bertugas ya dengan menyertakan alasannya.
Tugas yang terkumpul fasil cek dan beri nilai lalu mengirimnya ke pusat ya ☺perlu diingat ingat untuk bisa LULUS minimal mengerjakan 7 NHW dari 9 NHW ☺ 🌻🌻 Semangat 🌻🌻

Pertanyaan 3
Teh Sekar MIIP Ketua Kelas Bdg2: Teh sebenernya apa sih goals diadakannya NHW setiap minggu? Dan ketika kami mengerjakan NHW, ada nggak jawaban yang salah atau kurang tepat?

Jawaban :
Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Baik teh Sekar saya jawab ya ☺Kita akan merasakan perubahan yang baik, baik bagi diri juga keluarga ☺Perlu di ingat disini Tidak ada jawaban yang benar atau Salah ya. Yang ada Aliran Rasa yang akan kita rasakan setelah menerima Materi dan mengerjakan NHW, ada perubahan atau tidak ? ☺✅
Teh Sekar MIIP Ketua Kelas Bdg2: Maa syaa Allaah. Hatur nuhun teh Nita jawabannya😍

Pertanyaan 4
Teh Arsy MIIP Batch5 BDG 2: Teh, NHW kita dibaca oleh siapa aja kalo boleh tau? Kan kadang malu teh kalo dibaca banyak orang hehe. Terus tadi kan dikirim ke pusat ya kalo ga salah, itu untuk dijadikan acuan perubahan kita apa gimana? Hatur nuhun teteeh.

Jawaban :
Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Hanya bisa saya baca untuk yg kirim ke google doc bila link blog semua orang bisa membacanya, untuk memulai sesuatu yang baik ga usah malu teh πŸ˜ƒ cinta proses nya dan tidak perlu takut salah πŸ˜‰ Ke pusat untuk setor data jadi di akhir Matrikulasi kami tahu berapa saja tugas yang sudah di kerjakan peserta, untuk Kelulusan nanti ☺
Teh Arsy MIIP Batch5 BDG 2: Heuheu, saya banget ini malu dan takut salah 😒. Nuhun teteh pengingatnyaa

Pertanyaan 5
Teh Ghina IIP Motherhood: Teh kalo msalkn dlm pngumpulan NHW jwbn nya slah, apakah ada yg menuntun dlm memperbaikinya,trus kan d g.class ada poin 100/100apa kah itu skor nilai tgas atau apa ya?apakah nlainya tetap atau brubah2? Htur nuhun. eh sblumnya maaf kalo sdh d bhas dan gna g tau πŸ™πŸΌ

Jawaban :
Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Baik teh Ghina . Perlu di ingat kembali Tidak ada jawaban yang benar dan salah ya. Mindset kita Ada Perubahan ke Arah yang Lebih Baik saat telah mengikuti Matrikulasi ini. Nilai yang saya berikan hanya sebagai Feedback penghargaan karena sudah mengerjakan tugas nilai yang sebenarnya ada pada Diri, Keluarga , dan orang sekitar kita. Penuntunnya adalah Review NHW yang diberikan yang makin mengerucutkan suatu Materi atau kita akan menemukan yang membuat kita tak sengaja berucap Oh iya atau malah menemukan AHA ! point ☺✅

Pertanyaan 6
Teh Nida MIIP Batch5 BDG 2: Pengen nanya ini aja sih: Link setelah pembahasan NHW #1 dari teh Nita, itu isinya apa ya? Sampai sekarang belum bisa kebuka.. Minta akses terus.

Jawaban :
Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Isinya ini the

Review NHW #1 Adab Menuntut Ilmu

[SESI #1]
KELAS MATRIKULASI BATCH #5 INSTITUT IBU PROFESIONAL

🌹🌹🌹

REVIEW NICE HOMEWORK #1

Disusun oleh Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional

Apa kabar bunda dan calon bunda peserta Matrikulasi IIP Batch #5?

Tidak terasa sudah 1 pekan kita bersama dalam forum belajar ini. Terima kasih untuk seluruh peserta yang sudah “berjibaku” dengan berbagai cara agar dapat memenuhi “Nice Homework” kita. Mulai dari yang bingung mau ditulis dimana, belum tahu caranya posting sampai dengan hebohnya dikejar deadline:). Insya Allah kehebohan di tahap awal ini, akan membuat kita semua banyak belajar hal baru, dan terus semangat sampai akhir program.

Di NHW#1 ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena kita hanya diminta untuk fokus pada ilmu-ilmu yang memang akan kita tekuni di Universitas Kehidupan ini. Yang diperlukan hanya dua yaitu FOKUS dan PERCAYA DIRI. Jangan sampai saat kuliah dulu kita salah jurusan, bekerja salah profesi, sekarang mengulang cara yang sama saat menapaki kuliah di universitas kehidupan, tapi mengaharapkan hasil yang berbeda. Kalau pak Einstein menamakan hal ini sebagai “INSANITY”
INSANITY : DOING THE SAME THINGS OVER AND OVER AGAIN,AND EXPECTING DIFFERENT RESULT
– Albert Einstein
Setelah kami cermati , ada beberapa peserta yang langsung menemukan jawabannya karena memang sehari-hari sudah menggeluti hal tersebut. Ada juga yang masih mencari-cari, karena menganggap semua ilmu itu penting.

Banyak diantara kita menganggap semua ilmu itu penting tapi lupa menentukan prioritas. Hal inilah yang menyebabkan hidup kita tidak fokus, semua ilmu ingin dipelajari, dan berhenti pada sebuah “kegalauan” karena terkena “tsunami informasi”. Yang lebih parah lagi adalah munculnya penyakit “FOMO” (Fear of Missing Out), yaitu penyakit ketakutan ketinggalan informasi. Penyakit ini juga membuat penderitanya merasa ingin terus mengetahui apa yang dilakukan orang lain di media sosial. FOMO ini biasanya menimbulkan penyakit berikutnya yaitu ”NOMOFOBIA”, rasa takut berlebihan apabila kehilangan atau hidup tanpa telepon seluler pintar kita.

Matrikulasi IIP batch#5 ini akan mengajak para bunda untuk kembali sehat menanggapi sebuah informasi online. Karena sebenarnya sebagai peserta kita hanya perlu komitmen waktu 2-4 jam per minggu saja, yaitu saat diskusi materi dan pembahasan review, setelah itu segera kerjakan NHW anda, posting dan selesai, cepatlah beralih ke kegiatan offline lagi tanpa ponsel atau kembali ke kegiatan online dimana kita fokus pada informasi seputar jurusan ilmu yang kita ambil. Hal tersebut harus diniatkan sebagai investasi waktu dan ilmu dalam rangka menambah jam terbang kita.

Katakan pada godaan ilmu/informasi yang lain yang tidak selaras dengan jurusan yang kita ambil, dengan kalimat sakti ini :

MENARIK, TAPI TIDAK TERTARIK

Apa pentingnya menentukan jurusan ilmu dalam universitas kehidupan ini?
JURUSAN ILMU YANG KITA TENTUKAN DENGAN SEBUAH KESADARAN TINGGI DI UNIVERSITAS KEHIDUPAN INI, AKAN MENDORONG KITA UNTUK MENEMUKAN PERAN HIDUP DI MUKA BUMI INI
Sebuah alasan kuat yang sudah kita tuliskan kepada pilihan ilmu tersebut, jadikanlah sebagai bahan bakar semangat kita dalam menyelesaikan proses pembelajaran kita di kehidupan ini.

Sedangkan strategi yang sudah kita susun untuk mencapai ilmu tersebut adalah cara/kendaraan yang akan kita gunakan untuk mempermudah kita sampai pada tujuan pencapaian hidup dengan ilmu tersebut. Sejatinya,

SEMAKIN KITA GIAT MENUNTUT ILMU, SEMAKIN DEKAT KITA KEPADA SUMBER DARI SEGALA SUMBER ILMU, YAITU “DIA” YANG MAHA MEMILIKI ILMU.

Indikator orang yang menuntut ilmu dengan benar adalah terjadi perubahan dalam dirinya menuju ke arah yang lebih baik.

Tetapi di Institut Ibu Profesional ini, kita bisa memulai perubahan justru sebelum proses menuntut ilmu. Kita yang dulu sekedar menuntut ilmu, bahkan menggunakan berbagai cara kurang tepat, maka sekarang berubah ke Adab menuntut ilmu yang baik dan benar, agar keberkahan ilmu tersebut mewarnai perjalanan hidup kita.

MENUNTUT ILMU ADALAH PROSES KITA UNTUK MENINGKATKAN KEMULIAAN HIDUP, MAKA CARILAH DENGAN CARA-CARA YANG MULIA

Salam Ibu Profesional,
/Septi Peni Wulandani/

Sumber Bacaan :
Hasil Penelitian “the stress and wellbeing” secure Envoy, Kompas, Jakarta, 2015
Materi “ADAB MENUNTUT ILMU” program Matrikulasi IIP, batch #5, 2018
Hasil Nice Home Work #1, peserta program Matrikulasi IIP batch #5, 2018

Jumat, 26 Januari 2018

NHW #1 Adab Menuntut Ilmu

Setelah materi mengenai Adab Menuntut Ilmu diberikan sebelumnya, agar ilmunya semakin menempel dan bisa diamalkan, diberikanlah NHW (Nice Homework). Yupz, ada PR nya juga lho. Hal ini bukan mencari jawaban yang benar atau salah, tapi lebih ke menemukan apa yang menjadi tujuan hidup kita yang berkaitan dengan Adab Menuntut ilmu. Ini dia NHW nya :

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.

Bismillah, setelah merenung dan memilah-milah ilmu apa yang paling saya butuhkan dalam menjalankan berbagai peran saat ini, insyaa Allah pilihan ilmu yang akan saya tekuni di universitas kehidupan ini adalah ilmu Parenting ala Rasulullah SAW mixed Metode Montessori.

2.Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.

Rasulullah SWT adalah panutan kita dalam menjalani hidup ini baik dari segi agamanya, kepribadiannya dan cara dia mengasuh anak-anaknya. Begitu pula cara beliau mendidik anak-anak dan cucu-cucunya patut kita contoh.

Beliau sangatlah mencintai dan menyayangi anak-anak. Ada suatu kisah dimana Beliau sedang melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah Fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.” Di kisah lain juga pernah dikisahkan ketika cucu Beliau menaiki pundaknya saat ia sedang sholat dan ketika ia sujud, Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam memperlama sekali sujud dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Rasulullah SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku ditunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesa sampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma. Dan masih banyak lagi kisah-kisah yang menunjukkan bahwa Beliau sangatlah mencintai menyayangi dan memuliakan anak-anak.

Oleh karena itu, kita sebagai orang tua, calon orang tua maupun pendidik patutlah kita contoh perilaku Beliau.

Dan dari berbagai sumber yang saya baca,  Metode Montessori sangat bisa dimasukkan dalam Parenting ala Rasulullah SAW.

Kenapa saya ingin menerapkan Metode Montessori?

Metode Montessori adalah sebuah sistem pendidikan yang membantu setiap anak meraih potensinya di semua bidang kehidupan. Dalam montessori mengajarkan 5 bidang utama, yaitu : Kemampuan berbahasa, Konsep matematika, Budaya, Sensorik dan Kehidupan sehari-hari.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?

Terkait strateginya, insyaa Allah saya akan berusaha membuat jadwal rutin untuk membaca atau mendengarkan sumber ilmu terkait Parenting ala Rasulullah SWT, membuat resume atau mencatat poin-poin penting yang harus saya amalkan untuk memperbaiki pola asuh yang sudah dijalani, melatih diri untuk mengamalkannya dalam jangka waktu tertentu (karena membiasakan diri dengan perilaku yang baru tentu saja membutuhkan waktu), serta menentukan jadwal untuk mengevaluasi apa yang sudah saya pelajari dan berusaha saya amalkan.

Daftar buku yang insya allah akan saya jadikan referensi (belum semuanya punya sih :P), yaitu :
  • Prophetic Parenting : Cara Nabi Mendidik Anak karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, Farid Abdul Aziz Qurusy
  • Jatuh Hati pada Montessori : Seni Mengasuh Anak Usia Dini karya Vidya Dwina Paramita
  • Montessori Play and Learn : Optimalkan Potensi Anak dengan Permainan (untuk 2-6 Tahun) karya Lesley Britton
  • Montessori di Rumah, 55 Kegiatan Keterampilan Hidup Karya Elvina Lim Kusumo

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.

Yang pertama, adalah mempelajari ilmu harus dengan niat mengamalkan. “Barang siapa menuntut ilmu hanya karena ingin memperoleh ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya. Barang siapa menuntut ilmu karena ingin mengamalkannya, maka ilmu yang sedikit pun akan sangat bermanfaat baginya.” (Tim Penyusun Materi IIP)

Maka, dalam mempelajari ilmu Parenting ala Rasulullah SWT ini saya akan lebih menekankan pada kualitas pengamalan dibandingkan kuantitas pembelajaran. Saya harus bersabar sedikit demi sedikit dalam proses mempelajarinya. Sedikit ilmu yang dipelajari tetapi sungguh-sungguh berusaha  diamalkan  insyaa Allah akan lebih berkah dan bermanfaat.

Yang kedua, terkait dengan menundukkan diri di hadapan ilmu, “mengosongkan gelas” sebelum menerima ilmu, sehingga kita siap menerima ilmu masuk ke dalam “gelas” hati dan pikiran kita. Insyaa Allah, setiap kali saya akan mulai mempelajari Parenting ala Rasulullah, saya akan berlatih untuk “mengosongkan gelas” terlebih dahulu, siap untuk memasukkan ilmu ke dalam hati dan pikiran saya, untuk berusaha dipahami sepenuh hati dan diamalkan.

Yang ketiga, terkait dengan sopan santun kepada guru/orang yang menyampaikan ilmu dan sumber ilmu. Ilmu Tazkiyatun Nafs adalah ilmu yang luas dan dapat kita peroleh tidak hanya dari buku, ceramah, dan guru, tapi juga dari keteladanan dan hikmah dari interaksi dengan orang-orang di sekitar kita. Maka, saya harus selalu bersikap rendah hati dan menjaga sopan santun ketika berhadapan dengan siapa saja, berusaha “mengosongkan gelas” dan bersiap memetik pelajaran dari setiap orang yang saya temui.

Rabu, 24 Januari 2018

TJ NHW #1 Adab Menuntut Ilmu

Pertanyaan 1
Nama: Desy Indrawati
Assalamualaikum teh..maaf ini belum paham, memang ada apa sajakah jurusan ilmu itu?

Jawaban :
  • Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: πŸ‘‹πŸ»Hai teh Desy, Sebelumnya saya mau bertanya dulu sependek pemahaman teh desy atau rekan2 disini tentang jurusan ilmu itu ? Gambaran apa yang terlintas ketika mendengar istilah universitas kehidupan.
  • You (Siti Fania Mahardika) : kalau menurut Fania sih jurusan Ilmu itu tentang apa yang akan kita targetkan untuk masa depan dan hari ini, hal yang akan kita kerjakan. tidak hanya berpau pada satu tapi bisa lebih dari satu.
  • Teh Ghina IIP Motherhood: Mungkin universitas khdupan itu tntang sgla hal dalm hdpan nyaman seperti perjalanan hdup atau kepribdian pknya bkn pelajaran skolah kya matematika dll.
  • Teh Oktovia MIIP Korming 8: Klo menurut okta, ilmu jurusan di universitas kehidupan itu, seperti jurusan untuk belajar ttg kehidupan sehari-hari yg kita jalani, mungkin ttg pengasuhan anak, ttg manajemen emosi, dll . Gtu bukan teh @Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2?? Tolong koreksi yaa teh 😁😁. Belum paham pun, okta juga nanyain poin 1 ya teh @velyasitifaniamahardika. Teh Linda MIIP BDG2: Universitas kehidupan sepertinya semua/segala sesuatu yang ada di kehidupan, gitu bukan ya? Pertanyaannya sama dg saya, saya masih bingung. 
  • Teh Indi MIIP Batch 5 BDG2: Teh ijin menambahkan mungkin dlm kehidupan sehari2 disini ibu2 banyak yg menjadi entrepeneur maka mungkin yg akan diperdalam seperti ilmu dalam berbisnis, yg suka berbicara didepan publik ilmu komunikasi yg diperdalam mungkin teh
  • Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Jurusan ilmu yang kita ketahui pastinya banyak sekali ya bunda ada psikologi,agama,pendidikan,kesehatan,desain dan masih banyak lagi. Tentukan yang menurut kita ini perlu dan nyaman bagi kita, lihat kembali apakah satu tujuan dengan visi dan misi hidup kita dan kebermanfaatannya. Contohnya seperti jawaban pertanyaan pertama ya. Yang penting pertama carilah alasan TERKUAT mengapa kita harus mempelajari ilmu tsb. Lalu buatlah milestonenya supaya kita tau sdh sampai dimana kita saat ini. Ini prakteknya tidak mudah, tp bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Nyalakan terus semangatnya ya!

Pertanyaan 2
Nama : Nida
Teh mau tanya.. Kalau maksudnya "jurusan ilmu" itu gmn ya? Ada contohnya barangkali..

Jawaban :
Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: πŸ‘‹πŸ»Hai teh DesySebelumnya saya mau bertanya dulu sependek pemahaman teh desy atau rekan2 disini tentang jurusan ilmu itu ? Gambaran apa yang terlintas ketika mendengar istilah universitas kehidupan. Jurusan ilmu yang kita ketahui pastinya banyak sekali ya bunda ada psikologi,agama,pendidikan,kesehatan,desain dan masih banyak lagi. Tentukan yang menurut kita ini perlu dan nyaman bagi kita, lihat kembali apakah satu tujuan dengan visi dan misi hidup kita dan kebermanfaatannya. Contohnya seperti jawaban pertanyaan pertama ya. Yang penting pertama carilah alasan TERKUAT mengapa kita harus mempelajari ilmu tsb. Lalu buatlah milestonenya supaya kita tau sdh sampai dimana kita saat ini.Ini prakteknya tidak mudah, tp bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Nyalakan terus semangatnya ya!

Pertanyaan 3
Nama : Amalia
Saya masih bingung untuk menentukan hanya 1 jurusan ilmu yang akan diambil. Saya profesinya ibu rumah tangga. Dan rasanya banyak ilmu yg perlu dikuasai, misalnya tentang keuangan keluarga, parenting, kesehatan, komunikasi keluarga dll. Apakah 1 jurusan ilmu yg kita pelajari ini ada batas waktunya ?
Apakah boleh bila di tengah jalan kita merasa tidak sesuai, kemudian kita "pindah jurusan" ?

Jawaban :
  • Teh Eva IIP Bandung 2: Izin menanggapi ya the. Evapun ibu rumah tangga, rasanya emang banyak bgt ilmu yg harus di pelajari, tp setelah diskusi dg suami. Suami menyarankan agar buat prioritas terlebih dulu. Mana yg lbh urgent itu yg di pelajari dlu.
  • Teh Kiki MIIP Batch 5 BDG2: Jurusan ilmu menurut saya adalah pilihan seseorang untuk mempelajari suatu ilmu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, misal seorang ibu yang mempunyai balita akan mencari tahu dan mempelajari semua seluk beluk tentang anak atau istilahnya parenting, bila si ibu juga seorang pekerja akan belajar dan mencari tahu bagaimana manajemen waktu. Atau seorang ibu yang mempunyai passion dibidang tertentu akan terus mempelajarinya. Kurang lebih seperti itu.
  • Teh Engel : Jd ini jurusan ilmu sesuai kebutuhan kita/keinginan kita saat2 ini kan teh.
  • You (Siti Fania Mahardika) : iya teh Engel, seperti itu.
  • Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: πŸ‘‹πŸ»Hai teh Amalia. seorang ibu adalah madrasah ula (sekolah pertama) bagi anak2nya, tentu saja diperlukan ILMU yg cukup untuk menjadi pendidik utama. Terlepas apakah secara formal ybs menyandang profesi sbg guru atau bukan. Batas seumur hidup kita.Yg harus kita lakukan adalah melakukan sesuatu yg baru sesuai dengan pemahaman baru yg kita terima jika ternyata muncul kesadaran bahwa apa yg kita lakukan selama ini adalah salah. Dan kita harus ikhlas menerima bahwa kehidupan lama kita dimasa lalu yg dijalani ternyata atas kepahaman yg salah. Yang penting sesuai dengan passion, visi dan misi spesifik kita

Pertanyaan 4
Nama : Lisnawati
jurusan ilmu di universitas kehidupan teh ky gimana maksudnya? Apa spt jurusan2 dikuliahan atau spt apa?

Jawaban :
Teh Nita : πŸ‘†πŸ»pertanyaan sama dan sudah di jawab ya. Bisa saat kuliah atau ilmu baru yang kita dapat dan ternyata yang gue banget. (Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: πŸ‘‹πŸ»Hai teh DesySebelumnya saya mau bertanya dulu sependek pemahaman teh desy atau rekan2 disini tentang jurusan ilmu itu ? Gambaran apa yang terlintas ketika mendengar istilah universitas kehidupan. Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Jurusan ilmu yang kita ketahui pastinya banyak sekali ya bunda ada psikologi,agama,pendidikan,kesehatan,desain dan masih banyak lagi. Tentukan yang menurut kita ini perlu dan nyaman bagi kita, lihat kembali apakah satu tujuan dengan visi dan misi hidup kita dan kebermanfaatannya. Contohnya seperti jawaban pertanyaan pertama ya. Yang penting pertama carilah alasan TERKUAT mengapa kita harus mempelajari ilmu tsb. Lalu buatlah milestonenya supaya kita tau sdh sampai dimana kita saat ini. Ini prakteknya tidak mudah, tp bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Nyalakan terus semangatnya ya! )

Pertanyaan 5
Nama : Sari
Teh sy kurang paham dgn pertanyaan nhw no 1, mksd’y jurusan dlm universitas kehidupan itu apa ya

Jawaban :
Teh Nita : πŸ‘†πŸ»pertanyaan sama dan sudah di jawab ya. Bisa saat kuliah atau ilmu baru yang kita dapat dan ternyata yang gue banget.

Pertanyaan 6
Nama : Eva
apakah klau sudah menentukan jurusan nantinya akan terus didalami jg di IIP?
Sebenarnya apa tujuan menentukan jurusan ini? Dan bagaimana kita tau kalau jurusan yg akan kita pilih ini tepat atau tidak?

Jawaban :
Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Hai teh Eva πŸ‘‹πŸ»
Pertanyaannya saya balik ya, apa yang akan teteh lakukan dengan ilmu yang sudah di dapat ?
Nanti akan semakin mengerucut setelah melewati NHW yang ada dan menemukan AHA ! point ☺✅

Pertanyaan 7
Nama : ghina
ilmu yg d mksd itu ilmu tntng khdupan dln konten bebs,mau pengetahuam umum,religi atau apapun bleh?? Hrus 1 jenis atau blh lebih??

Jawaban :
  • Teh Kiki MIIP Batch 5 BDG2: Kalau menurut saya sih bebas merdeka ya, mau apa?? Berbarengan pun ga jadi soal asal bisa mengatur waktu dan situasi. Yang lebih penting itu bukan hanya sekedar mencari ilmunya tapi aplikasi setelah mendapatkan ilmu itu yang.
  • Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Kalau tidak ada yang menanggapi saya tanggapi langsung ya πŸ˜„ Bebas ya teh pilih sesuai passion kita atau yang selama ini yang sudah di pelajari ternyata terasa kebermanfaatannya baik bagi diri atau peradaban orang sekitar ☺✅


Pertanyaan 8
Nama : Linda
maksud dari ambil jurusan teh misal yang bagaimana? Tentang sikap, skill atau apa?
Apakah d matrikulasi nhw yang satu afalah kelanjutan nhw yng sebelumnya atau bagaimana?

Jawaban :
Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: πŸ‘†πŸ»sama dengan pertanyaan teh eva ya
Bisa apa saja,pilih salah satu ilmu yang ada. Jurusan tersebut sudah tepat jika menunjang visi dan misi hidup kita serta membuat kita : bersemangat setiap kali mempelajari/menjalaninya (istilah bu Septi ‘berbinar-binar’). Menjadi pribadi yg lebih baik, lebih dekat kepadaNya, lebih cinta keluarga.
Nanti akan semakin mengerucut ya. ☺✅

Pertanyaan 9
Nama : Oktovia
Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini. Ini ada pilihannya ga? Karena jadi bingung jurusan apa yg harus dipilih.

Jawaban :
  • Teh Sekar MIIP Ketua Kelas Bdg2: Izin menanggapi pertanyaan teh Okta ya. Menurut Sekar pilihan kembali pada diri sendiri. Karena hanya diri kita lah yang tau apa jawaban yang lebih dominan.
  • The Nita : Sama ya πŸ˜„ Bisa apa saja,pilih salah satu ilmu yang ada. Jurusan tersebut sudah tepat jika menunjang visi dan misi hidup kita serta membuat kita : bersemangat setiap kali mempelajari/menjalaninya (istilah bu Septi ‘berbinar-binar’). Menjadi pribadi yg lebih baik, lebih dekat kepadaNya, lebih cinta keluarga ☺✅
Pertanyaan 10
Nama : Rena
yg poin satu NHW. masih belum mengerti terkait jurusan yg akan diambil. 😁 jurusan di sini maksudnya bagaiamana?

Jawaban :
Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Jurusan ilmu yang kita ketahui pastinya banyak sekali ya bunda ada psikologi,agama,pendidikan,kesehatan,desain dan masih banyak lagi. Tentukan yang menurut kita ini perlu dan nyaman bagi kita, lihat kembali apakah satu tujuan dengan visi dan misi hidup kita dan kebermanfaatannya. Contohnya seperti jawaban pertanyaan pertama ya. Yang penting pertama carilah alasan TERKUAT mengapa kita harus mempelajari ilmu tsb. Lalu buatlah milestonenya supaya kita tau sdh sampai dimana kita saat in. Ini prakteknya tidak mudah, tp bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Nyalakan terus semangatnya ya! Bisa apa saja,pilih salah satu ilmu yang ada. Jurusan tersebut sudah tepat jika menunjang visi dan misi hidup kita serta membuat kita : bersemangat setiap kali mempelajari/menjalaninya (istilah bu Septi ‘berbinar-binar’). Menjadi pribadi yg lebih baik, lebih dekat kepadaNya, lebih cinta keluarga

Pertanyaan 11
Nama : Dita Nur
Terkadang kita sudah tau suatu ilmu, tapi masih saja tidak mau/enggan mengaplikasikan ilmu tersebut. Bagaimana solusinya yaa?

Jawaban :
  • Teh Linda MIIP BDG2: Izin menanggapi pertanyaan teh dita. Enggan mengaplikasikan mungkin karena kita kurang tahu manfaat dari ilmu tersebut atau kita belum menyukai ilmu tersebut. Kalau kita tahu manfaat dan menyukai ilmu tersebut biasanya ingin mencoba mengaplikasikannya.
  • Teh Restu Ayu MIIP Batch5 BDG2: Puntwun baru menyimak, dan izin menaanggapi prtnyaan trakhir, kalo mnurut saya terus belajar teh, terus mencari satu ilmu atau bahkan satu kata yang bisa kena banget ke hati dan itu bisa mengalahkan si malesnya itu.. 😁😁
  • Teh Sekar MIIP Ketua Kelas Bdg2: Izin menanggapi pertanyaan teh Dita. Menurut Sekar kita harus nanya balik ke diri kita sendiri "untuk apa mencari ilmu?" 😁 Karena biasanya jawabannya ya untuk diketahui lalu diaplikasikan. "Barangsiapa orang yang menimba ilmu semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya (karena tidak diaplikasikan pada kehidupan nyata), namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya. Insyaa Allah. πŸŒΈπŸ’πŸ™πŸ»"
  • Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Betul apa yang di utarakan @Teh Sekar MIIP Ketua Kelas Bdg2, Balik lagi niat kita mencari ilmu tersebut untuk apa ? Enggan mengaplikasikannya karena apa ? Tidak sesuai passion kan ? Atau bisa jadi salah jurusan kah ? Untuk menguasai sebuah ilmu diperlukan praktek 10rb jam terbang. Jika kita sdh melewati itu maka silakan mempelajari ilmu lain. Lebih baik menguasai 1-2 ilmu dg sungguh2 drpd tau banyak ilmu tapi hanya kulitnya saja krn kita tdk akan jd ahli di bidang tsb hasilnya pun tidak akan maksimal.☺✅
  • Teh Eva IIP Bandung 2: Teh, 10rb jam terbang? Beneran di hitung ya? Hehe, Gimana kalau ilmu nya sudah kita pelajari sebelumnya waktu kuliah dlu teh. Hitungan jam terbang nya bagaimana?
  • Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Dengan berbagi ataupun terus menggali ilmu yang kita dalami.

Pertanyaan 12
Nama : komala
Bagaimana cara memilih jurusan ilmu yg dimaksud ?
Perubahan sikap, maksudnya harapan yg ingin dicapai ketika sudah memilih jurusan ilmu itu bukan, atau bagaimana ? Apakah ada pembimbing atau orang yg mengarahkan ketika kita sudah memilih satu jurusan ilmu khususnya orang dari IIP sehingga kita tetap konsisten dan semangat dalam proses pelaksanaan nya ? Atau hanya sekedar laporan terlaksana atau tidak nya saja ? Adakah konsekuensi yg diberikan dari IIP apabila rencana pemilihan jurusan itu tidak terlaksana ?

Jawaban :
  • Teh Sari MIIP BDG2: Izin menanggapi poin 2 ya teh, mungkin perubahan sikap yg dimaksud adalah perubahan sikap kita setelah menerima ilmu baru yg di dapat aplg jika sdh di aplikasikan dlm kehidupan sehari-hari.. misalnya sblm mendapat ilmu kita sering melakukan kebiasaan A yg ternyata berdampak tidak baik untuk kehidupan kita, nah setelah mendapat ilmu baru kita jd paham bahwa ap yg kita lakukan itu salah dan kita mulai memperbaiki kebiasaan yg kurang baik itu sedikit demi sedikit (karena merubah kebiasaan biasanya tdk mudah, aplg kebiasaan yg sdh kita lakukan sejak kecil).
  • Teh Nita Fasilitator MIIP BDG2: Hai teh komala.. Pertama carilah alasan TERKUAT mengapa kita harus mempelajari ilmu tsb. Lalu buatlah milestonenya supaya kita tau sdh sampai dimana kita saat ini. Ini prakteknya tidak mudah, tp bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Serta membuat kita : bersemangat setiap kali mempelajari/menjalaninya (istilah bu Septi ‘berbinar-binar’). Menjadi pribadi yg lebih baik, lebih dekat kepadaNya, lebih cinta keluarga. kembalikan lg ke diri kita, mau berubah atau tidak? Untuk org lain kita tdk bisa berbuat banyak kecuali mengingatkan dg adab yg baik. Pembimbing biasa saja sesuai jurusannya, cari ke pada ahlinya. Tidak ada, semua konsekuesi akan kita dan orang sekitar yang rasakan. Tidak menjadi pribadi yg lebih baik, tidak menjadikan lebih dekat kepada-Nya, tidak lebih cinta keluarga, dan adanya keterpaksaan, gampang bosan. 
  • Teh Sekar MIIP Ketua Kelas Bdg2: Izin menanggapi pertanyaan teh Komala 2. Perihal perubahan sikap. Jadi gini teh, untuk perubahan sikap ini terkait dengan adab menuntut ilmu yang kemarin kita diskusikan bersama. Yang namanya perubahan kan berarti dari yang asalnya kurang baik menjadi lebih baik lagi yaa teh. Nah supaya lebih mudah memahami, kita ke contoh kasus aja ya. 
    • Kasus 1 : Sebelum tau adab, kita suka nyimpen buku dimana aja, nggak tersusun rapi, malah kadang si buku nyampe bisa ngumpet ke kolong kasur, padahal buku itu sumber ilmu lho. Nah setelah tau adab bahwa kita harus memperilakukan dengan baik sumber ilmu, kita mulai nih rajin rapihin buku, nyusun sesuai klasifikasi jenis isinya di rak yang ada, nggak nyimpen buku dimana aja.
    • Kasus 2 : Sebelum tau adab, pas lagi baca buku dan tiba2 ada kerjaan mendadak, kita biasa ngelipet kertas yang terakhir dibaca. Betul? Nah, setelah tau adab, sebaiknya langkah yang dilakukan membatasi halaman tersebut dengan pembatas buku, bukan dengan melipat kertas halaman terakhir. Mungkin seperti itu yang Sekar, boleh banget dikoreksi yaa😁
    • Teh Fitri MIIP Bacth 5 BDG2: Dan Rasullah sallahu 'alahi wasalam,jg dibentuk karakternya tuk menjadi seorang rosul selama 40 thn, sumber ustad somad youtube.

Kesimpulan :
Teh Nita : Sebelum saya pamit dan menyerahkan kepada ketua kelas dan korming ijinkan saya menyampaikan beberapa hal agar fokus pada jurusan yang kita selami ☺πŸ™πŸ»
Pertama, bangun komitmen diri, yakinkan bahwa apa yg kita pelajari saat ini akan menunjang visi dan misi hidup kita. Kedua, benahi manajemen waktu kita supaya terbagi dg baik, kapan urusan rumah tangga, kapan urusan anak dan kapan urusan memperdalam ilmu yg kita sedang pelajari.
Ketiga, setiap dapat tambahan ilmu langsung tulis dan praktekkan.

Teh Amalia MIIP Batch5 BDG2: Mengutip bukunya ust.felix siauw, how to master your habits memang bisa dihitung teh…
"Jika kita berlatih 3 jam sehari dalam bidang yg ingin kita kuasai, maka perlu 10 thn bagi kita untuk mencapai 10 rb jam itu. Bila kita ingin 5 tahun menjadi seorang ahli, maka haruslah latihan itu kita tingkatkan 6 jam sehari".

Selasa, 23 Januari 2018

TJ Sesi #1 Adab Menuntut Ilmu

Pertanyaan 1 :
Nama : Indi
Dalam adab terhadap guru kan tertera kalau guru sdg menyampaikan sebuaah ilmu disana kita tdk diperkenankan utk memotong atau bertanya berulang, sedangkan dalam pembelajaran online terkadang hal tsb terjadi misal guru sedang menyampaikan ilmu dan belum selesai mengetik kita sudah bertanya padahal pertanyaan tsb ada dalam bahasan yg sedang guru sampaikan hanya karena maslah jaringan maka kadang tumpang tindih gitu teh? 

Jawaban :
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Pntn nya th kalau menurut gna nunggu grunya selesai nulis dlu stlh d perslhkn brtnya bru mulai bertnya aja, gtu mungkn th
  • Teh Nina MIIP Korming 5 : makanya disini kita dipandu sama korming. Dengan adanya korming chat yg masuk jadi lebih terarah
  • Teh Sri : Setuju sama teh ghina. Kalo udh terlanjur, mgkn bisa meminta maaf ke gurunya.
  • Teh Rena MIIP Korming 9: betul teh.. ada korming yg memandu. jadi mungkin bisa meminimalisir hal hal seperti itu…
  • Teh Eika Vio : Kalau menurut Eka, sebelum pembelajaran dimulai harus buat dulu peraturan antara guru, peserta didik & moderator. Misal dilarang bertanya sampai guru selesai menyampaikan materi. Baru setelah itu ada sesi tanya-jawab.
  • Teh Siti Robiah MIIP BDG2 : Sedelapan selesaikan bahasan dahulu lalu buka pertanyaan.. kadang kalo ada yg motong jd ga fokus.
  • Teh Nita : Sip betul , maka disinilah gunanya moderator atau kalau disini korming untuk mengatur jalannya diskusi agar bisa lebih tertib.
Pertayaan 2 :
Nama: Desy Indrawati
Masih belum paham untuk kalimat Adab terhadap sumber ilmu, point a. Maksud dari kalimat itu gimana ya? Soalnya ketika dapat ilmu, saya biasa bikin catatan kecil dibuku untuk sewaktu2 dibaca kembali. Apakah ini diperbolehkan? 

Jawaban :
  • Teh Siti Robiah MIIP BDG2 : Sangat diperbolehkan kata imam Syafi'i "ilmu itu bagaikan binatang buruan maka ikatlah dengan cara menuliskanya."
  • Teh Iha IIP Bandung 2 : betul teh. karena manusia itu mudah lupa maka catatlah ilmu yg didapat supaya sewaktu2 bisa kita recall dg membaca catatatan, atau kalo saya supaya nempel dikepala suka ditulis ulang.
  • Teh Nina MIIP Korming 5 : Pertanyaan teh desy sama dg pertanyaan saya teh. Kalau saya sebetulnya berpendapat apa maksudnya poin ini adalah tidak menjadikan buku/menerbitkan buku dari ilmu tersebut. Kecuali yg di bukukan adalah pendapat pribadi terhadap ilmu tsb.
  • Teh Siti Jenab : Adab terhadap sumber ilmu salah satu nya tidak menyimpan buku catatan yg kita anggap sebagai sumber ilmu itu di sembarangan tempat. Gitu mungkin ya teh desy yg jd pertanyaan nya? Benarkah.
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Kalo menurut gna apakah mksdnya itu adab trhdap gru atau seseorang yg menympaikn ilmu tsb,atau adab nya dgn cra melaksnakan ilmu dlm khdpn real, gtu g sih th??
  • Fania : ikut menanggapi ya teh, untuk sekedar mengingatkan dan supaya ingat gpp teh. karna dengan menulis kembali ingatan lebih kuat teh dibanding cuman didengarkan tetapi point2 penting tidak dicatat.
  • Teh Nita : Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari. Contoh nya: menyimpan buku diatas meja/dialasi saat digunakan, merawat buku dengan baik2 tidak melipat kertas/halaman buku saat kita akan menandai/batas halaman tapi dengan cara menyelipkan pembatas buku. Dan bila ingin menuliskan harus ditulis sumbernya dari mana. Ilmu itu unt sebuah kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yg mulia. Misal tidak menyakiti org yg menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sbg tulisan kita dll
Pertanyaan 3 :
Nama: An Nisa Rushtika Kersana (Nisa)
bagaimana sikap seharusnya kita sbg murid ketika menemukan kekurangan pd guru kita berupa ketidaksesuaian antara ilmu yg disampaikan dgn sikap sehari2 sang guru? Dan apakah wajar ketika kita menemukan kekurangan pd sang guru kita menjadi kehilangan rasa hormat pd guru kita tsb? Terima kasih.
Jawaban :
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Ijin brkomentar th Kalo menurut gna sih jgn smpai hlang rasa hormat kta kpdanya krna manusi adlh tmpt kslhan,seperti kta pepatah jngn d lhat siapa yg bcra tpi dngrkn apa yg d ucapkn,jika itu ilmu yg baik mka ambillah.
  • Teh Risti MIIP Korming 7 : Kalau menurut risti, kembali lagi ke adab kita terhadap guru teh. Jika terdapat kekeliruan dari guru kita ambil yg baiknya saja.
  • Teh Nina MIIP Korming 5 : Guru juga manusia biasa, yang sudah pasti sebagai manusia pasti punya kekurangan. Jika guru tsb punya kekurangan ya sebaikny kita bicarakan baik2, kasih masukan k beliau. Rasa hormat pada guru sebaiknya tetap kita pertahankan, karena sebagaimanapun juga beliau guru kita. Kalau memang ajarannya kurang baik ya jgn kita ikuti, cukup yg baik2 saja yg kita ikuti.
  • Teh Nida : Setujuu. jangan sampai kehilangan rasa hormat. Bagaimanapun ada ilmu baik yg ia berikan kepada kita. Ambil yg baik, buang yg buruk. Kalau berani malah sebaiknya kita tegur dengan cara yg baik.
  • You (siti Fania M) : Mungkin untuk kehilangan rasa hormat kepada guru tersebut karna tidak seusai tidak jangan sampai hilang rasa hormat
  • Teh Intan : Kalo menurut saya jangan sampai ada kehilangan rasa hormat kepada guru, namanya manusia tidak ada yang sempurna, ambil yang baiknya buang yang buruknya, jika memungkinkan untuk mengingatkan dengan halus, maka itu lebih baik.
  • Teh Ghina IIP Motherhood: Setuju pisan th d tgur dgn cra yg baik,tpi asa kmha ktu nya negur nya teh.
  • Teh Nita : Sebelum menuntut ilmu secara online/offline. Sebaiknya bersihkan jiwa kita dari hal2 yang buruk seperti :
    1. Luruskan niat, bersihkan niat dalam hati kita untuk menuntut suatu ilmu semata2 demi meningkatkan derajat kemuliaan hidup, maka mencari ilmu dengan cara2 yg mulia.
    2. Kosongkan kepala, dengan ilmu2 yang telah kita pelajari dengan rasa ingin tahu yang besar.
    3. Ikhlas hilangkan dendam dan luka lama sehingga kita bisa tulus dalam ilmu demi kerahmatan semesta bukan untuk kepentingan tertentu. Bila apa yang di sampaikan ilmu itu benar maka sikap seseorang itu tidak akan menghalangi kita mencari dan mengamalkan ilmu.
    4. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati ketika ilmu disampaikan
Pertanyaan 4 :
Nama : Lilis Siti Rukoyah
Apakah ada sanksi jika kita telat menghadiri kuliah onlinenya?kemudian apa sanksi yg diberikan jika telat mengumpulkan tugas?
Jawaban :
  • Teh Nina MIIP Korming 5 : Kalau sanki saya masih belum tau. Tapi kalau pengumpulan tugas nanti akan berkaitan dengan kelulusan di matriks sekarang.
  • You (Siti fania M) : tapi jika telat ada alesan yang pasti hehe. mungkin untuk mnghadiri kuliah online telat tidak ada sanksi, jika telat mengumpulkan tugas ada penilaian tersendri
  • Teh Nita : Kita akan menerima konsekuenainya. Terlewat diskusi, bila telat mengumpulkan tugas tidak mendapatkan bagde cantik. Jika tidak mengumpulkan 7 nhw dari 9 nhw tidak akan lulus
Pertanyaan 5 :
Nama : Nina
Saya mau menanyakan tentang Adab terhadap sumber ilmu, poin (a) Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari. Apakah ini maksudnya adalah tidak membukukan ilmu yg diperoleh di IIP?
Jawaban :
Teh Nita : Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari. Contoh nya: menyimpan buku diatas meja/dialasi saat digunakan, merawat buku dengan baik2 tidak melipat kertas/halaman buku saat kita akan menandai/batas halaman tapi dengan cara menyelipkan pembatas buku. Dan bila ingin menuliskan harus ditulis sumbernya dari mana. Ilmu itu unt sebuah kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yg mulia. Misal tidak menyakiti org yg menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sbg tulisan kita dll. Karena buku adalah sumber ilmu yang kita perlukan jika diletakkan sembarangan misal di rak yang paling bawah, saat banjir bisa rusak. Jika diletakkan di dekat air bisa rusak nah..saat kita butuh kita yang akan kesulitan. Maka merawat buku sama dengan mencintai ilmu dan ilmu terikat dalam tulisan yang ditampilkan dalam bentuk buku
Pertanyaan 6 :
Nama : Murni
Kan kita hrs beretika ketika menuntut ilmu, termasuk kpd guru.
Nah bagaimana jika setelah guru menyampaikan, kemudian sesi bertanya, dan ternyata pendapat kita pribadi & guru berbeda? Karena kan ilmu sifatnya luas, begitupun tafsir qur'an byk sekali variasinya. Kalau berbeda pendapat dalam forum sikap yg terbaik hrs bagaimana? Karena kita punya alasan tersendiri yg tidak sesuai dengan yg telah dijelaskan oleh pemateri? Apakah kurang baik kalau diungkapkan ketidak setujuan kita dengan guru tsb? *dalam forum? Mis. Wag? Atau lebih baik bersikap seolah2 setuju & hanya menjapri beliau jika ada diskusi yg tdk sesuai dgn argumentasi pemateri?
Bagaimana approach/pendekatan yg baik sebagai guru kpd pendengar agar tidak terkesan menggurui, tp tetap bisa menyampaikan ilmu+adab kepada penerima materi?
Jawaban :
  • Teh Restu : Maaf bru smpet menyimak teteh2 semua...Izin berkomentar... Kalo menurut sya, kynya lebih baik d diskusikan kmbali teh, krna kan d sebua forum pasti masih bnyak pendpt lain, mungkin dri situ bisa d ambil poin pentingnya, dan biar tdk trkesan tdk menggurui, menurut sya sang guru biasanya bisa menerima masukan dri muridnya atau gk keukeuh sma pndptnya gitu... Mungkin seperti itu, kurng lbhnya mhon dmaafkan y tetehs.
  • You (Siti Fania M) : untuk pertanyaan poin satu, mungkin boleh sih teh untuk tidsk setuju dan berikan alasan kenpa tidak setuju. karna sewaktu saya sekolah teman saya ada yang sperti itu tapi dengan cara yang tidak seperti memksakan pendapat gitu teh hehe.. biasaya guru akan menrima dan biasany cari kembali referensi yang bisa menengahi kedua pendapat tersebut.
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Sepertnya ungkapkn pndapatnya th tpi kalo pndapatnya tdk d terima ya legowo saja yg pntng tdak trlalu menyimpang,mungkin itu th, kalo gna sih mslkn yg d smpaikn gru ybs tdk pas dgn pemkran gna ska g d ikutin hihi slah ya teh
  • Teh Nita : Bisa gunakan amunisi Komunikasi Produktif, bagaimana caranya?choose the right tim. Pilih waktu yang tepat untuk membicarakan hal tsb. Bisa jadi ketika mengatakan suatu hal tersebut, Senangkan terlebih dahulu hatinya, untuk hal yang bersifat sensitif pun insya Allah akan mudah diterima jika suasana hati suami senang. Menyamakan pandangan. Komunikasi adalah membagikan yang kutahu kepadamu agar kau mengerti dan sebaliknya. Bahasa yang manis didukung dengan intonasi dan gesture yang menarik (Kaidah 7-38-55)
    Saat sedang menuntut ilmu :
    1. Kosongkan kepala dengan ilmu yang sudah pernah kita dapatkan dan penuhi dengan rasa ingin tahu. Sehingga kita tidak jadi orang yang sok tahu.
    2. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati, saat ilmu tersebut disampaikan agar tidak menutup ilmu lain yang baru dan benar.
    3. lakukan tazkiyatun nafs dan latih terus menerus. Hilangkan semua dendam yang dirahmati Sang Maha Guru, Pemilik Ilmu Lakukan tazkiyatun nafs (mensucikan jiwa) dan latih terus menerus dalam upaya menuntut ilmu. kita analogkan dengan orang yang mau makan, tapi tangannya kotor, maka bisa dua-duanya, langsung makan tanpa cuci tangan dengan resiko sakit perut. Atau menunda nafsu makannya dulu, untuk mencuci tangan sebentar, baru makan. Menuntut ilmu juga sama, ketika pikiran sedang penat, sedang malas, maka lebih baik, SWITCH terlebih dahulu ke pikiran jernih, dan semangat, baru menuntut ilmu. Jangan sampai menuntut ilmu dijadikan pelampiasan rasa, jadinya kita tidak dapat apa-apa selain rasa yang sesaat hilang. Prinsipnya alirkan rasa terlebih dahulu, baru menuntut ilmu. Fokus dan percaya diri terhadap ilmu yang sedang kita cari
Pertanyaan 7 :
Nama : Dinda Sarasidia
Disebutkan bahwa : Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati. Hal-hal buruk yang dimaksudkan apa saja teh?
Disebutkan bawah :Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari. Maksud dari memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari itu seperti apa?
Jawaban :
Teh Nita : Sebelum menuntut ilmu secara online/offline. Sebaiknya bersihkan jiwa kita dari hal2 yang buruk seperti : Luruskan niat, bersihkan niat dalam hati kita untuk menuntut suatu ilmu semata2 demi meningkatkan derajat kemuliaan hidup, maka mencari ilmu dengan cara2 yg mulia. Kosongkan kepala, dengan ilmu2 yang telah kita pelajari dengan rasa ingin tahu yang besar. Ikhlas hilangkan dendam dan luka lama sehingga kita bisa tulus dalam ilmu demi kerahmatan semesta bukan untuk kepentingan tertentu. Bila apa yang di sampaikan ilmu itu benar maka sikap seseorang itu tidak akan menghalangi kita mencari dan mengamalkan ilmu. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati ketika ilmu disampaikan.
Pertanyaan 8 :
Nama : Kiki
Yang dibahas itu kan kalau yang tatap muka atau online, bagaimana dengan yang online?? Apakah sama aja adabnya? Atau ada tambahan khusus selain yang lagi dibahas ?
Jawaban :
Teh Nita : Sebelum menuntut ilmu secara online/offline. Sebaiknya bersihkan jiwa kita dari hal2 yang buruk seperti : Luruskan niat, bersihkan niat dalam hati kita untuk menuntut suatu ilmu semata2 demi meningkatkan derajat kemuliaan hidup, maka mencari ilmu dengan cara2 yg mulia. Kosongkan kepala, dengan ilmu2 yang telah kita pelajari dengan rasa ingin tahu yang besar. Ikhlas hilangkan dendam dan luka lama sehingga kita bisa tulus dalam ilmu demi kerahmatan semesta bukan untuk kepentingan tertentu. Bila apa yang di sampaikan ilmu itu benar maka sikap seseorang itu tidak akan menghalangi kita mencari dan mengamalkan ilmu. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati ketika ilmu disampaikan
Pertanyaan 9 :
Nama ; ghina nurbaeti
adab adalah pembka pntu ilmu bgi yg mencrinya apa artinya yg hrus d pelajari atau d cri itu adab nya dlu bru k ilmu nya??Adab tdak bsa d ajarkan tpi d tularkan
Apakah artinya kta hrus brsma dgn lngkungn yg bradab agar tertular gtu th?? Trus kalo g bsa d ajarkn gmana cra mempelajarinya th??
Jawaban :
Teh Nita : Adab - ilmu- Amal begitu urutannya bun. Betul , kita jadi terbiasa karena lingkungan pun beradab, contohnya : anak mencontoh orang sekitar disini orang tua dalam berperilaku
Pertanyaan 10
Nama : Arsy Fauziah
maksud dari adab menuntut ilmu terhadap sumber ilmu di poin (a) itu gimana ya? Tidak memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari?
Jawaban :
Teh Nita : Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang dipelajari. Contoh nya: menyimpan buku diatas meja/dialasi saat digunakan, merawat buku dengan baik2 tidak melipat kertas/halaman buku saat kita akan menandai/batas halaman tapi dengan cara menyelipkan pembatas buku. Dan bila ingin menuliskan harus ditulis sumbernya dari mana. Ilmu itu unt sebuah kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yg mulia. Misal tidak menyakiti org yg menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sbg tulisan kita dll. Karena buku adalah sumber ilmu yang kita perlukan jika diletakkan sembarangan misal di rak yang paling bawah, saat banjir bisa rusak. Jika diletakkan di dekat air bisa rusak nah..saat kita butuh kita yang akan kesulitan. Maka merawat buku sama dengan mencintai ilmu dan ilmu terikat dalam tulisan yang ditampilkan dalam bentuk buku.
Pertanyaan 11
Nama : Linda
bagaimana cara untuk memiliki sceptical thinking yang baik sehingga ilmu/berita yang kebenarannya belum pasti dapat diketahui benar/tidak, karena pada jaman sekarang banyak orang yg gampang percaya pada satu sumber saja atau percaya apa yg menurut dia benar?
Jawaban :
Teh Nita : Prinsip sceptical thinking adalah sbb :
Tidak mudah percaya 100% thd berita yg masuk, baik itu berita baik maupun buruk. Karena yg baik/buruk belum tentu benar
Menanyakan kebenaran sebuah berita dg sumber yg valid. Ingat Menanyakan BUKAN mempertanyakan. Ini bedanya : ” Mohon maaf, infonya menarik banget mbak, kalau boleh tahu sumber berita ini darimana ya mbak?” Menanyakan “ Beneran mbak berita ini? Emang sumbernya mana?” “Yakin?”, “masak iya sih?” mempertanyakan. Apabila sdh menanyakan dengan baik dan anda justru do bully, berarti jelas mbak sudah salah masuk komunitas, maka lebih baik left grup. Karena mereka yg senengnya asal kirim berita baik belum tenti benar, juga tidak akan tahan di IIP, karena akan ditanyakan terus menerus sumber berita dari semua member
Pertanyaan 12
Nama : Komala Fajarwaty
Dalam perkuliahan online seperti di IIP ini, bagaimana cara berkhidmat kepada guru & mendapatkan keridhoan seorang guru ?
Bagaimana cara mengetahui bahwa ilmu itu benar-benar datang dari ahlinya ?
Hal apa saja yg harus dilakukan agar seseorang yg sedang dlm proses menuntut ilmu bisa meresapi & memaknai setiap ilmu yg diperoleh, sehingga terasa kenikmatan mencari ilmu lebih besar daripada rasa tegang atau stres dlm proses belajar. Khususnya dlm perkuliahan online.
Bagaimana adab ketika kita tidak bisa mengikuti perkuliahan online ?
Adab ketika kita bertanya diluar materi yg sedang dibahas. Apakah harus disampaikan atau menunggu materi sesuai dgn apa yg ingin kita tanyakan .
Jawaban :
  • Teh Nita Pra menuntut ilmu cari berbagai referensi seputar ilmu tsb. Agar kita tdk mudah terombang-ambing. Saat menuntut ilmu, terima ilmu tsb dengan tulus, apabila ada hal-hal yg menurut kita betentangan, langsung tulis di kertas, jangan simpan di otak. Karena penolakan itu akan menutup masuknya ilmu lain yg mungkin baik dan benar. Post menuntut ilmu, langsung tanyakan ke narasumber hal-hal yg bertolak belakang dg apa yg sdh kita ketahui. Cari referensi pembanding sbg bahan diskusi anda mempertahankan sebuah ilmu.Bagaimana dg mereka yg fanatik dg satu guru? Ini SALAH, Karena kebenaran mutlak itu hanya milik Allah. Manusia itu tempat salah dan lupa. Maka sebaiknya tidak menaruh harap dan bersandar pada manusia. Pasti anda akan kecewa
  • Teh Siti Robiah MIIP BDG2: Pertama dari kita dulu ini, jangan mudah menshare sesuatu yg belum jelas, seperti cek dulu pesan tsb benar atau tidak (sumbernya), stlh itu manfaat atau tdk.. literasi media klo ga salah namanya.. Utk pertanyaan poin terakhir nya.. save dulu di note pertanyaan nya lalu share ketika sudah dipersilahkan.
  • Teh Ghina IIP Motherhood : Stju th jgn percya kalo blm ada sumbernya, jman skrg bnyak hoak.
Pertanyaan 13
Nama : Rena
Bagaimana caranya kita mengingatkan guru/narasumber , ketika apa yg disampaikannya ada yg keliru atau ada pendapatnya yg tidak sesuai dengan pendapat kita. bagaimana cara kita menyampaikannya agar kesannya tidak menggurui , tidak menyinggung atau so tahu?
Jawaban :
  • Teh Oktovia MIIP Korming 8: Sampaikan saja pendapat kita, insyaAllah jika yg kita sampaikan sesuai data dan sumber terpercaya tidak akan terkesan menggurui.
  • Teh Indi MIIP Batch 5 BDG2: Mohon ijin teh ikut menambahkan, kembali lg diawal saat menuntut ilmu kita harus tulus dan ikhlas maka dari itu kita menyadari kealfaan guru sama halnya dgn kita manusia biasa, disampaikan dgn pelan2 saja atau japri
  • Teh Nita : Sampaikan dengan cara Komunikasi Produktif ya

Senin, 22 Januari 2018

Sesi #1 Adab Menuntu Ilmu

[SESI #1]

KELAS MATRIKULASI BATCH #5 INSTITUT IBU PROFESIONAL

🌹🌹🌹

ADAB MENUNTUT ILMU

Disusun oleh Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.

Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.

Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU

ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin mencarinya

Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri.

Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?

Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan

Para ibu lah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik, sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari Ibunya

🌹ADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.

b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.

c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu ilmu sedang disampaikan.

d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang, membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.

e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar mudah untuk diamalkan.

🌹ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.

b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.

c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.

🌹ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari.

b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.

c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.

d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat “copas dari grup sebelah” tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.

e. Dalam dunia online, harus menerapkan “sceptical thinking” dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.

Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat.

Referensi :

Turnomo Raharjo, Literasi Media & Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi, Jakarta, 2012.

Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (pendidikan dalam perspekitf hadis), Jakarta: Amzah, 2014, hlm. 5

Muhammad bin sholeh, Panduan lengkap Menuntut Ilmu, Jakarta, 2015

Sabtu, 20 Januari 2018

Resume Kulwap Tantrum

Resume Kulwap Tantrum
18 Januari 2018
WAG TNB 27

👩 Nara Sumber : Deassy

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Tantrum itu suatu istilah ledakan emosi pada seseorang dan biasanya sering terjadi pada balita. Sekitar 2 tahun dan mulai berkurang di usia sekitar 5 tahunan.

Ciri-ciri tantrum yg sering banget terlihat adalah menangis dengan adanya jeritan, teriakan, mengamuk bahkan ada yg sampai melemparkan dirinya ke lantai.

Sebenarnya tantrum hal yg normal terjadi pd setiap anak. Namun menjadi hal yang abnormal jika seiring bertambah usianya karakter spti ini tdk cair atw berubah. Yang paling berbahaya apabila kita sbg ortu tdk bisa mencairkannya sampai remaja atau dewasa ini berbahaya sekali.

Saat anak menginjak remaja akan menggunakan powernya, jika menginginkan sesuatu tdk terpenuhi, ia akan kabur dr rumah. Dia akan merasa puas bila melihat ortunya menjadi panik.

Begitu juga, bila saat dewasa, tantrum msh ada. Biasanya ia akan berperilaku yg meresahkan pasangannya agar keinginanannya terpenuhi. Bila sdh terpenuhi akan terus menerus meminta. Tanpa ada rasa bersalah. Dalam artian tdk prnh puas.

Nah ada cara-cara yg bisa kita lakukan sbg ortu. Utk mencairkan tantrum itu agar tdk berkepanjangan.

Pertama, kita hrs paham karakter anak. Jadi kita bisa tahu kapan atau dlm kondisi tantrum akan terjadi.

Mis, kalau anak nggak terlalu suka dgn keramaian di sebuah mall, maka minimalisir waktu saat di mall, agar anak tdk tantrum.

Atau saat anak sdh terlihat lelah, hindari kita ajak ketempat2 yg bisa membuat anak tdk nyaman

Kedua, ingat sbg ortu, jgn sampai kita terpancing menjadi marah juga. Biasanya saat anak nangis dan berteriak tiada henti. Ortu menjadi kesal, dan mulai meninggikan suara bahkan memukul anak.
Hindari hal ini ya.

Ketiga, jika memang saat tantrum terjadi sdg berada di tmpt keramaian. Diamkan saja, tdk perlu dibujuk utk berhenti menangis. Umumnya hal ini terjadi sekitar beberapa menit. Namun kalau sdh mulai melukai dirinya mis, menjatuhkan dirinya ke lantai, angkat anak dan pindahkan ke tempat yg lbh aman.

Keempat, jika sdh selesai tantrumnya. Jgn terlalu memberikan anak nasehat yg panjang, krn anak merasa seolah2 dia sdg dimarahi.

Kelima, biasakan sebelum bepergian utk membuat perjanjian terlebih dahulu atau kesepakatan. Ttg apa yg boleh dan tdk boleh dibeli atau dilakukan oleh anak.

Keenam, ini yg hrs dilakuakan para ortu, bila anak bisa menjalani kesepakatannya dgn baik. Berikan REWARD utk anak. Krn sdh bersedia menjalani kesepakatan yg dibuat. Reward tdk hrs berbentuk barang, namun pelukan dan pujian utk anak juga sgt baik, selain bisa menambah keintiman antara anak dan ortu

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Tanya (🙋) Jawab (👩) :

🙋 Tadi siang kejadian tantrum anak sy usia 6thn. Ketika masih balita, dia jarang tantrum. Tapi makin kesini, klo apa yg tidak dituruti dia marah sampe berantakin sesuatu. Karna sy sendirian, suami pas keluar, akhirnya dia sy hukum tak masukkan ruangan sy kunci dr luar pintunya.  Sy tinggal sholat dia terus menjerit. Sy biarin dia beberapa menit disana. Akhirnya setelah selesai sholat sy buka pintunya, dg catatan dia sdh tidak ngamuk lagi.

Kira2 sikap sy yg sprti itu benar apa tidak mbak @⁨Deasy⁩ 😢

👩 Tantrumnya baru2 ini kah?
Pernah diperhatikan, saat spti apa dia tantrum?

Usia 6 th seharusnya sdh berkurang utk tantrum, krn komunikasi biasanya sdh lancar dan scr kognitif anak sdh paham hal ini tdk baik.

Cara, mendiamkannya sdh benar, asal jgn terpancing dgn amarah juga. Namun utk mengunci atau memasukan ke kamar mandi, sebaiknya tdk di lakukan. Memang bisa membuat efek jera, tapi yg ditakutkan akan terjadi trauma bahkan bisa phobia thdp ruangan tertutup.
Sebaiknya biarkan saja, bila menangis untuk tetap duduk atau berdiri di pojokan. Jika sdh agak reda, baru ajak anak mendekat dan berikan pelukan.
Diskusikan dgn anak utk selalu berkomunikasi bila menginginkan sesuatu.
Memang bth proses ya mba. Tp jika konsisten mudah2an bisa segera cair ya. Dicoba ya mba 😊

🙋Iya mbak @⁨Deasy⁩. Terima kasih. ini masih terus menata hati  biar gak ikutan marah.  Sebenarnya dia tadi merasa tidak dianggap aja. Soale pas sy minta tolong ngambil sesuatu dan dia gak mau. Akhirnya saya ngomong "ya udah nanti ummah minta tolong kakak aja klo nduk ga mau".

Tp diluar dugaan sy, dia malah marah 💆‍♂

👩 Iyaa,,,takut ummahnya kelain hati itu 😊😊

🙋Iya mungkin😬. ya Allah gampang2 susah ya berbagi hati😢

👩Itulah hebatnya Ibu selalu diidolakan buah hatinya 😊

🙋 Mbak deasy tanya... kedua anak saya sering tantrum kalau keinginannya g dituruti.  Kalau di rumah memang bisa dibiarkan. Tp kalau di sekitar orang banyak, saat anak tantrum byk org yang nyuruh nuruti krn g betah dengar tangisannya. Gimana mbak?

👩 Iya, itulah hebatnya anak2. Mereka tahu kelemahan ortunya. Jgn terpengaruh dgn pandangan orang lain, toh mereka nggak tahu kalau kita sdg mendidik anak2 kita. Jgn sampai ini jd senjata anak2 spy semua keinginannya hrs terpenuhi.
Jika msh menangis, angkat atau pindahkan anak ke tempat yg sepi, biarkan mrk menangis, jika sdh 30 menit biasanya akan diam.
Coba baca tips yg ke 5 ya mba. Selamat mencoba ya mba 😊

🙋Iya sama, anak saya juga sering memukul atau menggigit adiknya, dia pintar sekali nglimpe/ mengalihkan perhatian. Jadi saya kira cium adiknya malahan digigit

👩 Sepertinya, ada persaingan di sini.
Si kakak merasa adik lbh diperhatikan. Maka dia melampiaskan kekesalannya pd adik.
Nanti jika sdg tdk tantrum, ajak bicara ttg ini ya mba. Katakan kalau ayah bunda sayang juga sama dia.
Di coba dulu ya mba 😊

🙋Ow gt...
Oh ya mbk tp kyk gt gak sama adiknya aja, sama Tante, nenek, dan temen2 mainnya

👩Waduhhh...gemesan kayaknya ya si kakak 🤣😊

Coba sesekali berikan punishment atau hukuman kalau dia melakukan hal ini pd siapapun. Kurangi atau hapus jatah dia menonton tv misalnya. Tapi, kalau si kakak sdh bisa tdk melakukan ini jgn lupa puji dia ya mba. Supaya anak mengerti bahwa dia sdh melakukan perilaku yg baik 😊

🙋Poin ke 6 yang blm. 😅
Mb, mengubah tantrumnya ga pukul2 gmn caranya? Anak mukul emaknya. Kekuatannya di situ

👩 Waduhhh....sentil 1x aja
Utk buat shock therapy. Minimal anak hrs mengerti menyakiti orang lain tdk boleh.
Biasanya 1x  bisa membuat dia paham, kalau ibu nggak suka dgn perilaku yg spti ini.
Di coba mba

🙋 Awalnya anak pertama saya gitu mbak, dia sering nyakiti adiknya. Sejak adiknya umur 3 th sudah bisa bales. Sekarang mereka sering bertengkar dan main adu fisik.
Awalnya dulu tak kasih peringatan pake lisan. 3 x g mempan akhirnya keduannya sy cubit sebelum ada yg terluka. Krn kalau diperingatkan billisan sj g ada yg dengar😂😂

👩 Iya, adik sdh bisa membela diri.
Tapi jika waktunya tepat, ajak mrk diskusi, utk membahas ini. Ajarkan utk saling menyayangi dan menjaga. Minimal jika sering diberitau hal ini, maka akan selalu mrk ingat di bawah alam sadar mereka kelak.